EGO

1.4K 77 38
                                    

[Tari]
Seorang gadis berbalut dress putih selutut tanpa lengan berdiri memandang keluar jendela dengan kursi roda miliknya. Semestinya, tahun ini ia bisa masuk SMA. Tapi, apalah daya ..., dirinya terlalu berbahaya untuk terjun langsung ke lingkungan masyarakat.

Tiba-tiba tangan gadis itu mulai terasa dingin, tubuhnya terasa kaku seketika dan muncullah sebuah bayangan dirinya yang lain sedang berdiri tepat di hadapannya dengan senyum bengis yang dapat membuat orang lain ketakutan setengah mati.

"Well, masih mencoba mengenyahkanku?" tanya bayangan diri gadis bernama Tari itu.

"Kamu nggak nyata."

"Kalau aku nggak nyata, kamu nggak akan jawab ucapanku."

"Lalu apa?! Kamu membuatku berada di posisi sekarang!" geram Tari.

"Kamu tahu, kan? Aku ini merasakan apa yang kamu rasa! Aku satu-satunya orang yang peduli sama keselamatan kamu!"

"KAMU NGGAK NYATA ... KAMU NGGAK NYATA ... KAMU NGGAK NYATA! " teriak Tari histeris.

Senyum mengejek tercetak jelas di wajah bayangan Tari. "Selamat mendekam di sini, Tari," dia mendesis kemudian menghilang tak berbekas.

Tangis Tari pecah bersama ketakutan yang selama ini menghantui. Ketakutan yang berkaitan erat dengan kepribadian satunya itu bukanlah sekedar imajinasi. Jikalau ia lengah, bisa-bisa kepribadian lainnya akan mengambil alih kesadaran ia sepenuhnya.

•••••
[Oon]
Oon berjalan di lorong rumah sakit. Ia berniat mengunjungi salah satu dokter di sini untuk tugas sekolahnya. Ia merasa aneh berada di rumah sakit jiwa ini. Ia bahkan takut jika tiba-tiba ada perawat yang meringkusnya karena dikira ia gila. Tapi Oon tidak gila. Ya, dia tidak gila. Ia hanya sedikit agak oleng.

Tak sengaja mata Oon melirik ke arah salah satu kamar di sini. Dari jendela ia dapat melihat seorang gadis tengah berbicara sendiri. Oon bingung dengan apa yang gadis tersebut lakukan.

Perlahan Oon mendekat ke arah kamar tersebut. Dilihatnya gadis itu lebih dekat. Gadis tadi masih berbicara sendiri. Oon bergidik ngeri melihat gadis tersebut.

Dari penampilan gadis itu, ia terlihat sangat normal. Tapi entah mengapa Oon merasa ada yang aneh.

"Apa dia benar-benar gila?" ucap Oon lebih kepada dirinya sendiri. Tiba-tiba gadis itu menoleh ke arah Oon dengan wajah bengisnya. Oon mulai ketakutan.

•••••
[Gabrielle]
Gabrielle memacu kudanya dengan cepat. Ia sedang tak ingin berurusan dengan saudara-saudaranya.

Seketika lari kudanya terpaksa berhenti secara tiba-tiba. Ia tertarik, melihat sesuatu yang tertutup tanaman rambat. Sesuatu yang saat ia sentuh terasa dingin dan asing. Ditariknya semua tanaman ivy itu, mengenyahkannya dari sesuatu yang dingin itu.

"Apa ini?" tanyanya penasaran.

Sebuah, entah apa itu? Berbentuk kotak, rumit aneh, dingin, apa ini besi? Tapi tidak semulus ini besi-besi di kerajaan.

Gabrielle masuk ke dalam benda itu. Ada sebuah kursi dan benda bundar hitam di depannya yang dapat diputar-putar. Di sisi kirinya ada sesuatu berbentuk kotak dengan angka-angka dan sebuah layar? Iseng Gabrielle menekan angka 2015, lalu tak ada apa-apa. Masih dengan rasa penasaran, Gabrielle menekan sesuatu bulat yang berada di tengah sesuatu bulat yang daoat diputar itu. Dan...

WUUUUSSSS!!!

Seketika benda itu seakan menerobos sesuatu. Terhisap, membuat Gabrielle memegang erat-erat apapun yang bisa dipegangnya. Dalam sekali sentak benda itu diam. Masih dengan jantung berdegup kencang, Gabrielle keluar dari benda itu, terbatuk nyaris menumpahkan seluruh makan malamnya.

EGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang