"Gendut Mas! Naik 12 kilo!"
"Boong! Bilang aja! Bilang aja! Aku kusem kan?! Gak menarik kan?!"
"Mas kenapa sih!mukanya itu lho mukanya! Jangan ngeselin gitu!"
"Kenapasiiiiiiiiiik! Adek pengen tengkurep! Capek mas pegel! Pegel semua!!"
"Mas mukanya gitu marah ya? Adek salah apa?"
"Dih salah adek gitu? Salah mas lah!"
"Minta maaf....mau cium..pliiis"
Dika tak akan menghitung ada berapa kalimat mengejutkan yang keluar dari mulut Hazel dalam sehari, karna jika ia menghitungnya maka ia akan berbangga diri sudah mampu menghadapinya selama 8 bulan terakhir.
Semua orang sudah sepaham tentang ajaibnya wanita itu, namun yang satu ini bukan bagian dari batas normal.
Ia tambah absurd.
Dokter kandungan hanya akan tertawa mendengar keluh kesah Dika tentang itu.
"Sabarin aja dik, namanya juga lagi hamidun"
"Bang jak, gw gak jadi bang Dika aja stress liatnya"
"LU DIEM JIB! Jan bikin makin runyam, ni kakak lu bakal cere lagi kalo lu ngomong macem macem"
Dika hanya akan membiarkan ucapan kedua saudaranya melewati telinga begitu saja. Jujur ia tak tau sekalut apa menghadapi Hazel hingga meminta pendapat pada dua orang buta pengalaman.
"Mas anterin aku pulang!"
Belum selesai hela nafasnya, masalah baru timbul entah dari hulu mana.
"Nah kan mulai lagi"
Gelisah si bungsu Jibran
"Pulang kemana sayang? Kan udah di rumah"
"PULANGKAN SAJA AKU PADA IBUKU ATAU AYAHKU"
"njir ukti malah nyanyi"
Semua orang tepuk jidat
"Kenapa lagi?"
"Tuh kan tuh kan! Mas capek kan sama aku? Bilang! Bilang! Nguomong! Iya kan?!"
"Nggak-"
"Ngomong cepet!"
"Ini mas ngomong-"
"Tuhkan tuhkan"
"Tuhkan apaa-"
"Tuh! Tuh!"
"Nggak sayang..mas gak capek"
"Yaudah! Anterin!"
Jibran melirik Jaka dengan tatapan 'kan, gw bilang apa cok'
Dika mengatur nafasnya agar tak terlalu kentara, Bahwasanya ia frustasi tingkat dewa.
Lalu kalau senyum dibibirnya luntur maka Hazel pun akan menyuarakan protes.
Dan itu masalah baru.
"Mau ke rumah ayah bunda? Nanti mas anter ya? Tapi sekarang masih siang bolong sayang.. agak sore ya? Biar gak panas"
Hazel menunjukkan wajah protes.
"Kan pake mobil"
"Nah!"
Suara Jibran yang refleks merangsang emosi Dika untuk segera menyiku keras ulu hatinya.
"Iya..pake mobil, tapi nanti pas turun panas dong? Iya kan? Nanti kamu item-"
KAMU SEDANG MEMBACA
📌UKTI NAUGHTY
Fanfiction"jangan pegang pegang! emang saya cowok apaan?" "ih? kan udah nikah mas.."