007

17.9K 830 48
                                    

╔═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╗
𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓐𝓵𝓵
╚═══❖•ೋ° - °ೋ•❖═══╝

Hari ini adalah 3 harinya Almarhum Veno, Zara dan Farhan baru bisa datang sekarang karena kemarin mereka sakit.

Zara memeluk Alicia yg sedang meringkuk diujung kasur, "Kakak turut berduka cita ya, Cia! Maaf Kakak baru bisa datang sekarang." Lirih Zara kepada Alicia.

Alicia tersenyum miris menatap Zara, "K-kak hiks, Cia udah ga punya siapa-siapa hiks." Gadis itu menangis di dalam pelukan Zara.

"Maafin gara-gara gue dan temen-temen gue, lo harus kehilangan Abang lo. Gue benar-benar minta maaf, Cia." Ucap Farhan dengan tulus. Ia sungguh tak tega melihat gadis yg biasanya ceria dan jahil kini menjadi murung seperti ini.

Alicia menggelengkan kepalanya, "Kalian ga salah, lagian juga ga ada yg mau si posisi sekarang kan. Semua sudah takdir, Insyaallah, Cia bisa ikhlas." 

Dara datang menghampiri Alicia, ia memeluk gadis itu dengan erat, "Sabar ya sayang, semua cuma titipan tuhan. Yg ikhlas ya, banyakin doa." Ujarnya mengelus surai panjang milik Cia.

"Alicia mau kan kalo tante adopsi?" Tanya Dara seketika membuat Alicia terdiam sejenak. "Cia ga mau repotin Bunda dengan Kak Zara. Cia bisa hidup sendiri kok!" Jawabannya menampilkan senyum masam.

"Cia, jagain Cia udah tanggung jawab kita semua, kita keluarga, bukan orang lain." Zara mencoba meyakinkan Alicia.

Gadis itu mengangguk setuju, "Iya Cia mau di adopsi dengan Bunda." Putusnya membuat semua yg berada di sana tersenyum bahagia.

"Ayo ke makam Veno." Ajak Farhan kepada Zara dan teman-temannya.

Kini mereka telah sampai di makam Veno, mereka pun membacakan doa bersama dan menurut kepercayaan masing-masing.

Alicia menangis memeluk kepala makam membuat semuanya tak tega.

Setelah selesai membacakan doa, Farhan memberikan Alicia sebuah kotak berisi jaket Veno berlambang Alaska.

"Ini punya Veno, tolong di simpan sebagai bukti bahwa dia pernah mempertaruhkan nyawa demi Alaska." Lirih Farhan dibalas anggukan oleh Alicia.

Perempuan itu menangis sejadinya, memeluk jaket yg di pakai Abangnya terakhir kali itu.

"Cia jangan sedih, kalo Cia butuh apa-apa kami semua siap bantu disini. Kita udah kaya keluarga, bukan orang lain. Jadi jangan sungkan." Jelas Zara mendekal Alicia yg masih menangis sesegukan.

Sebenarnya semua orang disitu tak tega namun mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi tak dapat di putar kembali.

◈ ━━━━━━━ ⸙ - ⸙ ━━━━━━━ ◈

Seorang laki-laki berdiri di tengah lapangan SMA Aodra, ia berteriak menggunakan microphone.

"DIHARAPKAN UNTUK ANAK KELAS 10,11 DAN 12 BERKUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG! SAYA KASI WAKTU 5MENIT KALO BELUM NGUMPUL JUGA, JALAN JONGKOK DARI KELAS!" Teriak Zaki mengancam.

Semua siswa siswi pun ricuh berlari kelapangan dengan tergesa-gesa.

Tapi tidak bagi Farhan, Zara dan teman-temannya. Mereka berjalan santai diantara kericuhan itu.

FARHAN [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang