"TIDAK!!! PAPA TIDAK SETUJU KAU KKN DI SANA!!!"
"Terserah papa, aku tetap akan berangkat besok dengan teman-teman ku" Jisung beranjak dari duduknya, melangkah pergi menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Blam!!
Jisung menutup pintunya kasar. Ia melemparkan tubuhnya ke atas ranjang dan menutup wajahnya dengan bantal untuk menyembunyikan tangisnya. Ia tidak mengerti mengapa ayahnya sangat tidak senang saat mendengar nya akan KKN di desa kakek dan neneknya. Bukankah itu malah bagus ia akan KKN di desa itu? Tapi kenapa ayahnya sangat tidak suka?
Jisung mendengar pintu kamarnya terbuka. Ia mengubah posisinya menjadi duduk sembari menghapus air matanya.
"Kenapa ma?" tanya Jisung saat melihat kalau -Baekhyun- lah yang masuk ke kamarnya.
"Apa kau marah dengan papa mu?" Baekhyun bertanya lembut sembari satu tangan nya terangkat mengusap kepala anak semata wayangnya itu.
"Sedikit" jawab Jisung pelan, menundukkan kepalanya sambil memainkan ujung bajunya.
"Papa mu hanya takut sayang--"
"Tapi kan aku sudah dewasa ma, sudah 20 tahun. Aku punya jalan hidup ku sendiri. Jika aku terus berada di zona aman ku, aku tidak bisa membuka diri lebih banyak"
"Mama tahu sayang, sangat tahu. Kau sudah dewasa dan kau berhak untuk menentukan jalan mu. Tetapi bagi papa dan mama sampai kapanpun kau tetap akan menjadi bayi besar kami"
"Teman-teman ku juga mengatakan hal itu"
"Kau 'kan memang bayi besar sayang. Ngomong-ngomong soal KKN di desa kakek dan nenek mu, apa yang membuat mu terlihat sangat senang tadi? Jujur sama mama. Apa kau merindukan kakek dan nenek mu disana?"
Jisung mengangguk. "Tetapi ada alasan lain juga dan aku tidak tahu kenapa"
"Alasan lain?" Baekhyun mengernyit.
"Aku merasa ada hal lain yang membuat ku sangat ingin pergi ke sana setelah lama tidak berkunjung, tetapi aku tidak tahu kenapa" Jisung menatap Baekhyun polos.
Baekhyun diam. Memperhatikan wajah polos anak semata wayangnya itu cukup lama. Manik Baekhyun berkaca-kaca dan tersenyum simpul kemudian.
"Sudah waktunya ya?" gumam Baekhyun.
"Waktu apa ma?" Jisung bingung.
"Kau merindukan 'dia' ya?"
"Dia siapa?"
"Jika kau ingin pergi besok, pergilah. Karena bagaimanapun ada janji yang harus ditepati"
"Aku tidak mengerti apa yang mama katakan"
Baekhyun tersenyum sendu lalu kemudian memeluk tubuh Jisung lama dan menumpahkan tangis yang ia tahan di pundak Jisung. Ia sangat takut tapi juga tidak bisa mengelak karena sejauh apapun mereka berusaha menyembunyikan yang namanya janji tetap harus ditepati.
"Mama, jangan menangis. Aku janji akan jaga diri dan kembali pulang dengan selamat" ucap Jisung menenangkan Baekhyun.
"Mama pegang janji mu tetaplah pulang dengan selamat. Jika terjadi apa-apa dengan mu, mama tidak akan memaafkan diri mama sendiri"
"Iya ma, aku janji"
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Pagi ini keluarga kecil Jisung tengah sibuk mempersiapkan keberangkatan Jisung yang akan pergi KKN ke desa Kwangya. Chanyeol yang awalnya tidak setuju perlahan melunak saat Baekhyun menjelaskan panjang lebar padanya. Suara klakson mobil di halaman rumah membuat perhatian Jisung teralih dan berlari keluar untuk melihat siapa yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Mamba 🔞
FanfictionBerawal dari pertemuan singkat yang membawa keduanya harus bertemu kembali karena ada janji di masa lalu yang harus ditepati. ∆ BxB ∆ NO SALPAK!! ∆ Homophobic? Go away! Start : 21 Maret 2022 End. :