Chapter 9 : Living in Southland, To Think Ahead

77 8 7
                                    


Setelah perjalanan cukup lama sebelumnya akhirnya para member Sakurazaka kini sudah punya tempat tinggal baru di Jianye.

Di rumah tempat tinggal itu, hari itu sedang sepi.

Para member sebagian ada yang bersantai, ada yang bepergian ke sekitar untuk belanja atau yang lain, sebagian sedang belajar dan sebagian lain pergi berlatih kemampuan istimewa mereka di luar kota.

Di rumah itu sendiri ada ruang latihan dan di sana terdengar suara ribut.




Buaak Buukk. Daar

Beberapa balok kayu rusak setelah dihantam oleh seorang yang tak lain kapten grup, Sugai Yuuka.

Meski terkesan tenang, Yuuka...sejatinya tengah frustasi, ia frustasi karena merasa tidak berhasil menjaga teman-temannya.

Tak hanya karena dia juga salah satu yang membawa teman-temannya menempuh perjalanan berbahaya dan berakhir di zaman jauh dari masa mereka, tapi juga saat sampai di zaman ini, Yuuka tak mampu berbuat banyak, dan grup mereka akhirnya lebih sering di bimbing Lingqi.

Dan lagi semenjak munculnya kekuatan khusus pada beberapa member membuat Yuuka semakin kesal pada dirinya sendiri, rekan-rekannya termasuk Karin, Hikaru dan Ten...yang notabene anggota muda justru menjadi sosok yang melindungi mereka, terutama Karin yang sering bicara mewakili seluruh grup.


Yuuka kesal karena merasa tak berguna dan karena itu ia terus bertekat menjadi lebih baik, berlatih yang ia bisa, belajar selama yang ia mampu untuk bisa kembali menjadi sosok yang mampu membimbing teman-temannya.

"Heaaah"

Duaarr

Rasa kesal Yuuka membuatnya ia menghantam sebuah boneka orang-orangan  kayu tebal hingga hancur dan berlubang, Yuuka lalu menghela nafas karena mulai lelah dan ia berhenti sebentar.



Sreet

Pintu ruangan terbuka dan menampakkan seseorang "nampaknya anda cukup hebat dengan senjata itu nona"

"a-aa...." Yuuka menoleh dan segera meletakkan senjatanya lalu memberi hormat "nona Lianshi...maaf saya tak mendengar kedatangan anda"

Lianshi menggeleng dan mendekat "tolong jangan bersikap terlalu sopan seperti itu, tenang saja"

"baiklah...terima kasih"

Lianshi mengambilkan tonfa milik Yuuka dan memberikannya pada wanita itu, Yuuka lalu bertanya.

"Lingqi dan yang lain sedang pergi ke luar kota untuk berlatih, apakah ada sesuatu yang ingin anda sampaikan, nona Lianshi?"

"secara spesifik tidak, saya hanya ingin melihat-lihat kondisi kalian, tapi saya berpikir maukah anda menemani saya untuk minum teh sejenak"

"dengan senang hati"





Sementara itu di luar kota Jianye dengan jarak beberapa mil.

Langit mendung di daerah sana dan suara guntur dan petir berkali-kali terdengar.

Ctaarr

Petir ungu turun dan menyambar dan ke arah Kobayashi Yui yang mengadahkan tangannya ke langit, gadis itu sedikit mengerang saat merasakan sengatan petir itu.

The Demons Of PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang