Bab 1. Hall and Forest

90 11 20
                                    

Enam belas siswa Maple Academy dipanggil ke aula untuk mengikuti pengarahan misi dari Miss Valina. Sudah ada beberapa anak yang datang termasuk Findahn, seorang Shadow Elf bermata biru muda dan berkulit abu-abu gelap. Telinganya panjang dan runcing seperti Elf pada umumnya. Bedanya di bagian belakang telinga terdapat sisik untuk mengubah warna kulitnya. Wajahnya tampak seram sekaligus tampan. Rambutnya lurus panjang sesiku berwarna ash blue. Bagian atas kepalanya dikepang tiga bagian lalu dikuncir ke belakang menjadi satu dengan sisa rambut yang tidak terkepang.

Berdasarkan pengumuman di mading akademi, Findahn satu tim dengan temannya, Aleria. Seorang gadis penyihir bermata emas dan berambut hitam panjang bergelombang.

Percaya atau tidak, hasil kuciran Aleria hari ini adalah karya dadakan Findahn. Itu terjadi karena Aleria datang terburu-buru ke aula dan rambutnya masih acak-acakan. Dengan panik, Aleria meminta Findahn untuk mengkucir rambutnya. Akibat kejadian itu, sekarang seisi aula tahu bahwa Elf berwajah seram itu berbakat menjadi penata rambut.

Dua anggota tim lainnya adalah Cyrus dan Ayaka, mereka senior tahun kedua. Cyrus adalah penyihir berambut putih dengan elemen api, dia bertindak sebagai ketua tim, sedangkan Ayaka adalah gadis manusia berambut hitam lurus panjang yang bisa mengeluarkan gas beracun dari tangannya. Sejak tadi Ayaka bersembunyi di belakang Cyrus karena dia takut dengan Findahn.

Miss Valina tiba di aula untuk memulai pengarahannya. Beliau menjelaskan misi mencari tanaman penyembuh yang ada di empat tempat di Springland. Masing-masing dari tempat itu akan dikunjungi satu tim. Miss Valina juga memberikan kertas usang bergambar jelek ke masing-masing tim sebagai petunjuk melaksanakan misi. Setiap tim diberi waktu dua hari untuk melakukan riset mengenai gambar dan tanaman penyembuh yang dicari.

Setelah pengarahan dari Miss Valina selesai, tiba-tiba seseorang membuka pintu aula dengan kasar sampai terdengar gebrakan yang menggema. Pelakunya ternyata gadis Elf berotot berambut merah keunguan. Semua mata tertuju padanya, lalu dia berteriak, “Heh, Sudah selesai, ngah?” Akibat datang terlambat dan membuat kegaduhan, gadis itu dihukum Miss Valina.

“Dasar Daerith. Sifat liarnya memang tidak bisa diobati,” gumam Findahn.

“Kalian berdua mengenalnya?” tanya Cyrus ke kedua adik kelasnya.

Findahn dan Aleria hanya membuang muka dengan ekspresi membingungkan.

“Semoga tim yang sekelompok dengannya tidak kerepotan dengan kelakuannya,” sambung Ayaka yang masih berada di belakang Cyrus.

***

Hari keberangkatan tiba. Pagi ini keempat tim berkumpul di aula untuk diberangkatkan ke lokasi misi menggunakan portal. Berdasarkan riset di hari sebelumnya, Findahn, Aleria, Cyrus, dan Ayaka akan menjalankan misi di Shadow Forest, rumah bagi ras Shadow Elf seperti Findahn. Keempat remaja itu memasuki portal abu-abu kehitaman. Mendadak terjadi sedikit anomali dengan portal itu, sehingga mereka sampai di Shadow Forest dalam keadaan tidak estetik.

Pemandangan hutan gelap dan pepohonan tinggi menjadi tempat baru mereka untuk berpijak. Suara gemerisik dedaunan, ranting-ranting pohon, dan geraman binatang terdengar jelas, menambah kesan horor hutan ini. Tak heran jika suara-suara itu disebut Senandung Kematian. Keempat remaja itu terhempas dari portal yang mengalami anomali. Findahn jatuh di semak-semak, Aleria tersungkur dan tertimpa Cyrus, sedangkan Ayaka tersangkut di akar gantung.

“Aduh, Cyrus! Mau sampai kapan kau menduduki punggungku!” Mendengar rintihan Aleria, Cyrus pun berdiri.

“Tempat apa ini dan kenapa di sini sangat gelap? Bukannya tadi kita berangkat masih pagi?” Cyrus mengomel sambil menyalakan bola api untuk penerangan.

Mystery Beneath the Shadow ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang