"Jadi, bagaimana?" tanya Beomgyu sesampainya sang kakak dirumah.
Soobin hanya diam, dia menaruh seplastik makanan dan es krim yang dibelinya dari minimarket.
"Kenapa kau pulang malam hyung?" tanya Beomgyu lagi.
Namun, Soobin tetap diam.
"Hyung, ada apa? Apakah kau gagal?"
Soobin pun melangkah gontai menuju kamarnya. Ia tetap tak mengatakan apapun. Itu membuat Beomgyu heran.
"Ada apa sebenarnya?"
Di kamar Soobin...
"Aku harus bagaimana kalau sudah begini?"
Soobin menjatuhkan tubuhnya ke kasur, lalu menatap kosong langit-langit kamarnya.
Apakah yang harus aku lakukan kalau begini? Bagaimana jika Beomgyu menolak jadi trainee jika aku gagal terpilih? benaknya.
"Aku harus diterima" ucapnya mantap. Ia duduk dan menatap lurus ke dinding. Ia memang ragu akan terpilih di audisi kali ini, tapi jika itu demi Beomgyu, ia akan berjuang.
Hatinya mungkin belum mantap untuk jadi penyanyi, tapi, adiknya Beomgyu punya keinginan kuat untuk itu, ia akan mencoba sekuat tenaga jika itu sangat diperlukan.
"Kalau kau gagal, aku takkan mendaftar hyung, kalau Yeonjun-Hyung akhirnya menjadi idol ya, aku... Aku tidak, "
"Aku tidak masalah kok, mungkin sudah garisannya begitu"
Beomgyu menatap Soobin yang tengah melamun sendirian di kamar, ia tentu takkan tinggal diam jika melihat sang kakak sampai murung begitu. Beomgyu mungkin jahil dan kadang bersikap keterlaluan, tapi untuk masalah sang kakak ia akan sangat peka dan merasa harus ikut campur. Dan kali ini, ia tahu benar apa yang dipikirkan kakaknya.
"Kau tidak perlu merasa sedih ataupun tidak enak padaku jika gagal, kau tidak bersalah. Mungkin ini hanya, bukan waktu yang tepat untuk kita. Itu saja hyung"
"Beomgyu"
"Aku sungguh akan baik-baik saja hyung, kau tidak perlu khawatir, aku akan baik meski apapun yang terjadi dalam audisimu, aku tidak akan sedih, " ucapan Beomgyu terputus, ia agak menahan tangis.
"Maaf kalau aku terlihat menyedihkan begini, percayalah, aku hanya kelelahan. Bukan karena apapun, singkirkan pikiran itu. Ya, jika kau berpikir aku sedih, haha, tidak sama sekali. Aku baik hyung, aku baik"
Soobin berdiri dan menghampiri Beomgyu yang masih berdiri didepan kamarnya, ia memeluk Beomgyu. Mengelus punggung Beomgyu, mencoba memberikan kehangatan pada adiknya. Kehangatan seorang kakak.
Beomgyu tersenyum, ia membalas pelukan Soobin. Air matanya tak kuasa ia tahan. Jujur, sudah terlalu lama rasa sakit ini ia tahan. Ia berpikir tak mampu lagi menahan lebih jauh perih di hatinya atas penantian sebagai trainee dan berhasil debut.
Namun melihat hyung-nya yang berusaha keras untuk mimpinya. Ia pikir,
Ia bisa menunggu sedikit lebih lama lagi.
💕💕💕
"Jadi, jika kita melihat dari letak geografis negara Yunani ini, maka kita temukan..."
Lagi-lagi Beomgyu kurang fokus dengan pelajaran yang sedang guru ajarkan, namun cerdiknya ia mampu menyembunyikan itu. Ia tetap menatap kedepan dan menulis random yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran tersebut. (Kayak gua nih kalau lagi bosen 😂😂 Ada yang sama? )
KAMU SEDANG MEMBACA
Loslassen [OPEN PO]
Fanfiction|| Genre : Angst, Drama || (Tersedia di Shopee Doveline Publisher) [SEBAGIAN PART DIHAPUS UNTUK PENERBITAN, PART SPESIAL DAN ENDING ASLI ADA DI NOVEL] Loslassen berasal dari bahasa Jerman yang berarti menghilang. Tak ada satupun orang yang sanggup...