Suara hujan lebat di tengah malam membuat seorang gadis kecil meringkuk di kamarnya, namanya Dyara. Hidupnya tak seindah namanya, meskipun memiliki keluarga yang lengkap namun ayah dan ibunya selalu bertengkar. Membuat dirinya tak betah berada di rumah.
Dyara memutuskan untuk keluar dari kamarnya, Dyara bukan gadis yang penakut, suara hujan deras di tengah malam tak menghalangi dirinya untuk pergi ke dapur. Tempat ayah dan ibunya bertengkar saat ini. Gadis berusia 10 tahun itu melihat ayahnya sedang menghancurkan perabotan rumah tangganya sambil memukul-mukul kepalanya. Dyara hanya diam menyaksikannya, dia sudah mati rasa. Tak ada takut, sedih atau apapun. Pemandangan seperti ini sudah biasa untuknya, sedangkan ibunya hanya bisa menangis melihat kekacauan yang di buat oleh suaminya.
Dyara jengah melihat semuanya dia pun kembali ke kamar memutuskan untuk tidur. Dirinya sudah terlalu lelah dengan segala kekacauan yang ada di rumahnya.
***
Dyara duduk diam, memperhatikan papan tulis di depan. Dyara adalah murid yang pintar, tapi sepintar-pintarnya Dyara dia pasti memiliki kelemahan. Dia lemah di pelajaran matematika, untungnya sahabatnya pintar di mata pelajaran itu.
Namanya Brian Alexander, meskipun masih berseragam putih merah namun aura ketampanannya sudah terlihat. Dia memperhatikan teman sebangkunya sekaligus sahabatnya, Dyara.
"Woiiii jangan ngelamun" Ucap Brian
"Aku pusing Brian" Ucap Dyara
Dyara memukul-mukul kepalanya menggunakan tangan kecilnya, namun dengan sigap Brian menghentikannya.
"Gabolehhh" Ucap Brian
Brian menggenggam tangan Dyara agar gadis itu tidak memukuli kepalanya lagi. Brian adalah orang yang peka tentang segala hal, apalagi tentang Dyara meskipun masih berusia 10 tahun namun Brian memiliki pikiran yang lebih dewasa dibandingkan anak-anak seumurannya.
"Pulang sekolah nanti ke taman, mau kan?" Ucap Brian
Dyara hanya mengangguk tanpa bicara, Brian tau pasti mood gadis itu sedang tidak stabil. Brian pun mengelus-ngelus kepala Dyara dengan tulus.
Dyara adalah sahabat kesayangannya.
Hallo semuanyaa, makasih banyak udah mau baca cerita ini. Btw ini adalah cerita kedua aku. Jangan lupa kasih vote🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
DYARA
Teen FictionMungkin kalian sering membaca cerita tentang si pria yang rela mementingkan sahabatnya daripada pacarnya sendiri. Jika menjadi si pacar pasti akan menjadi sakit hati, putus asa atau sebagainya. Tapi bagaimana jika kalian berada di posisi sahabat pac...