PART-36

34.7K 7K 227
                                    

Happy reading!


Tok! Tok! Tok!

"Ayah, Alvin! Bangun! Udah pagi ini, nanti kalian telat kerja sama sekolah!"

Tok! Tok! Tok!

Aca kembali mengetuk pintu di depannya kemudian berdecak pelan karna tidak ada jawaban dari dalam kamar anaknya.

"Belum bangun Bun?" Tanya Livi yang baru saja datang.

Livi membuka permen gagang yang dia bawa lalu memasukkannya kedalam mulut.

Aca menggeleng, "Belum, pedahal Bunda udah panggil beribu kali" ucap Aca kesal.

Ternyata bener, ibu-ibu suka melebihkan sesuatu. Ucap Livi dalam hati.

"Kenapa pintunya ngga dibuka? Dikunci Bun?" Tanya Livi lagi.

Sedangkan Aca yang mendengar ucapan langsung tepuk jidat. Kenapa tidak dari tadi saja Livi datang, dan kenapa pula dia harus susah-susah teriak.

Ceklek!

Tuk!

Permen yang ada dimulut Livi terjun bebas dan terjatuh di lantai. Matanya membola, kaget. Aca yang berada disampingnya juga kaget sambil menutup mulut.

Pemandangan apa ini?! Batin Livi bertanya.

Aca langsung membuka ponselnya lalu mengarahkannya kearah dua orang yang sedang tidur dengan sangat tidak estetot.

Abra yang tertidur dikasur dengan kepala menjuntai ke lantai tetapi badannya masih berbaring diatas kasur. Sedangkan Alvin tidur dengan badan yang menungging

Ckrek!

Aca memasukkan kembali ponselnya di kantong celana.

"Bangun! Bangun!" Teriak Aca tapi tidak dihiraukan oleh dua manusia yang sedang tertidur itu.

Livi menatap Bunda Aca yang masih berusaha membangunkan 2 pria itu. Livi maju selangkah lalu menepuk pelan pundak Aca.

"Biar Livi yang bangunin Bun" ucap Livi.

Aca mempersilahkan, dia sudah capek karna suami dan anaknya tidak bangun walaupun dia sudah teriak.

"Bunda ikan cupangnya di masak? Kayanya enak nih!" Suara Livi sengaja dia kencangkan.

Diatas kasur, Abra langsung terduduk dengan mata yang melotot lebar, dia menatap Aca yang sedang bersedekap.

"Kamu masak ikan cupang aku?" Tanya Abra ke Aca.

Aca menatap Abra tajam, "kamu beli ikan cupang lagi?!" Tanyanya balik.

Mulut Abra terbuka lalu tertutup lagi seolah mau berbicara tapi ragu.

"Beneran beli ikan itu?! Keluar kamu!" Kata langsung menarik tangan Abra pergi dari kamar Alvin.

Tersisa Livi yang melongo. Maapkeun calon mantumu ini, Yah! Batin Livi merasa bersalah.

Livi beralih menatap Alvin setelah Bunda dan Ayah tidak terlihat lagi. Dia berdecak pelan, lalu berjongkok di dekat Alvin.

"Pin bangun! Sekolah kaga lu?!" Livi menggerakkan bahu Alvin pelan.

"Eungh"

"Bangun! Bangun! Bangun! Bangun kang kebo"

Livi kesal melihat Alvin yang tidak bangun-bangun. Dia mulai berfikir. Setelah mendapatkan cara agar Alvin terbangun dia langsung membuka gorden dikamar Alvin agar sinar matahari masuk kedalam kamar.

JADI KUCING?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang