four

3.1K 288 23
                                    

four

the king's first dance

***

"Helia, apa pakaianku sudah rapi?" Allan bertanya, sambil meluruskan setiap pakaiannya yang bekerut. Sesekali membenarkan letak jubah putih dan emas yang dirasa kurang pas di bahunya.

Helia mengernyit. Dia mengenakan gaun merah mengembangnya yang elegan. Dan sepatu tinggi berwarna hitam.

"Kamu sudah rapi," balas Helia ragu.

Helia menggigit bibir. Setelah pergi dari ruangan pesta kemarin malam, dia tidak diperbolehkan Allan untuk bekerja di siang harinya dan disuruh untuk istirahat seharian. Jadi, Helia tidak tahu apa yang Allan lakukan selama Helia tidak ada.

"Kenapa tiba-tiba, Yang Mulia? Anda biasanya tidak peduli dengan penampilan Anda."

Keduanya melangkah menuju ruangan pesta dansa di Istana Juliet. Setiap pengawal yang dilewati, menunduk dengan sopan.

Allan berdeham, lalu menggeleng. "Bukan, bukan apa-apa."

Helia hanya mengangguk meski sikap Allan malam ini terasa janggal.

"Omong-omong, apa kamu tidak apa pergi denganku seperti ini?" tanya Allan.

"Memangnya kenapa?"

"Kamu nona muda keturunan Duke Floral, tentu akan aneh kalau kamu tidak mendapat pasangan untuk pesta dansa hari ini."

Pesta hari pertama Perayaan Ulang Tahun Kerajaan kemarin merupakan pesta perjamuan, sementara pesta malam ini merupakan pesta dansa.

"Saya mendapat banyak permintaan," balas Helia tenang.

Helia tidak bohong. Dia mendapat ratusan permintaan untuk menjadi pasangan dansa malam ini. Akan tetapi, Helia menolak semuanya.

Alasannya sudah jelas, Helia ingin berdansa dengan orang yang dia cintai. Terlebih, menjadi pasangan raja merupakan sebuah kehormatan.

Pesta dansa tidak akan dimulai tanpa dansa pertama raja dengan pasangannya.

"Aku akan berdansa denganmu satu kali. Selebihnya, kamu harus cari pasangan. Aku sudah mendapat pasanganku sendiri untuk dansa pembukaan," kata Allan dengan tenang.

Namun, reaksi Helia jauh dari kata tenang. Seperti panik dan terkejut.

"Kalau saya boleh tahu, siapa pasangan Anda, Yang Mulia?"

Helia tidak mendapat jawaban karena pintu setinggi dua lantai itu sudah dibuka, sambil meneriakkan nama Allan dan Helia secara bergantian.

Kemudian, seluruh atensi tertuju pada dua orang yang berjalan dengan penuh percaya diri.

Tidak butuh waktu lama hingga Allan meninggalkan sisi Helia dan mengulurkan tangannya pada seorang gadis yang berdiri sambil tersipu.

Teman-teman bangsawan gadis itu ikut tersipu dan menyoraki gadis itu.

Bergandengan tangan, Allan dan gadis itu berdiri di tengah ruangan pesta dansa.

Sorakan demi sorakan terdengar. Sebagian ada yang menganggap bahwa pasangan itu manis, sebagian lagi cemburu dan marah.

Helia berada di opsi terakhir.

Hatinya panas. Bahkan kedua tangannya terkepal erat.

Helia ingin memisahkan kedua tangan yang bertaut di hadapannya itu sekarang juga. Melabraknya. Membentaknya. Menamparnya. Sambil melupakan statusnya sebagai wanita paling terhormat di Kerajaan Teratia karena merupakan putri satu-satunya Duke. Sementara posisi Duchess kosong karena istri Duke sudah meninggal, dan Duke Floral hanya memiliki satu putri.

END | Look at Me, Your Majesty! [E-book]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang