30

6K 772 64
                                    

"Udah beres semua kan kak?",tanyaku ke kak Atsuko saat aku baru saja selesai membereskan alat-alat untuk barbeque an tadi

Kak Atsuko mengangguk dan melihat sekelilingnya "hum, kamu langsung istirahat aja, yang lainnya juga udah pada masuk kedalam Villa"

"Ah okey kak"

Kak Atsuko menepuk-nepuk pundakku pelan dan tersenyum lalu berjalan pergi meninggalkan ku, aku memilih duduk di dekat kolam renang, kini aku menatap beberapa cahaya yang berada di pantai Parangtritis namun aku hanya bisa melihat sebuah kegelapan di samudra yang tidak berujung itu ketika tatapanku lurus kedepan

Kurasakan angin laut mulai menerpa tubuhku dan wajahku, kubenarkan jaket kulitku lalu kusandarkan punggungku di kursi

Kupejamkan kedua mataku perlahan saat kurasakan rambutku terombang-ambing kan angin pantai, ya.... seperti hidupku yang ikut terombang-ambing takdir kehidupan

"Kenapa belum tidur?"

Suara ini....

Kedua mataku terbuka perlahan dan kulihat kak Aera duduk disampingku dengan tenang, ia merangkul lenganku cukup erat dan menyenderkan kepalanya di lenganku "geseran kak, tempat duduknya kan lu..."

"Gak usah protes, salahin aja anginnya....suruh siapa memberikan sensasi dingin, coba anginnya memberikan sensasi hangat, pasti aku gak bakalan dempel-dempel kamu, lagian juga aku cuma nyari kehangatan bukan nyari keributan kok"

Aku hanya bisa menghela nafas pelan "kakak masuk aja, disini dingin dan nanti kakak bisa sakit"

"Aku suka kamu yang perhatian kayak gini"

"Hah?"

"Gak papa, lupain...anggap aja tadi suara kodok"

Kak Aera kenapa sih? Aneh banget

"Nan..."

"Hum"

"Cita-cita kamu apa?"

"Aku gak punya cita-cita kak"

"Kenapa?",tanya kak Aera sambil merapatkan tubuhnya ke tubuhku bahkan kini lenganku gak bisa gerak sama sekali, soalnya nanti kalau gerak itu sangat bahaya, lenganku pasti nambah neken kenyalnya payudara kak Aera yang sedari tadi menekan lenganku

"Aku sudah berencana tapi kalau Tuhan berkehendak lain juga sama aja aku tidak bisa mewujudkan cita-cita ku kan?"

"Tapi setidaknya kamu bisa berusaha dulu kan Nanda"

Andai semudah itu, pasti akan aku usahakan se-superpower mungkin

"Kalau kakak? Cita-cita kakak apa?"

"Kaya dan menikah denganmu"

Deg

Apa kak Aera seserius itu sama aku? Padahal biasanya hubungan sejenis itu gak ada yang seserius ini karena ujung-ujungnya akan merelakan pasangannya untuk menikah dengan lawan jenis lalu punya anak

Tapi kenapa kak Aera berbeda? Dia baru saja lulus SMA namun dia sudah bisa berfikir sejauh itu soal cinta dan hubungan, kalau serius soal karier mah its okey manurutku, nah ini dia serius soal percintaan bahkan dia juga bilang akan menikah denganku, apa dia sebegitu dalam nya mencintai ku?

"Nan...."

"Hum"

"Nanda...."

"Iya kak, gimana?"

Cup

Tubuhku menegang saat bibir kak Aera menempel di pipiku lalu tersenyum manis "gak papa, aku suka manggil namamu, nyentuh kulitmu, harum tubuhmu dan semuanya yang ada dalam dirimu, kamu memang bukan typeku tapi kamu masa depanku"

Mungkin kamu bisa bilang seperti ini sekarang kak Aera, tapi dunia perkuliahan itu luas, suatu saat kamu akan menemukan pria yang sempurna ,pria yang akan membuat kehidupan mu lebih sempurna dan pria itu juga akan membantumu untuk melupakan ku, melupakan aku yang tidak berguna sama sekali di kehidupan ini

Aku akan menjadi saksi bisu kisah cintamu kak, maaf kalau aku tidak bisa membalas perasaan mu karena perasaan ku masih untuk Agne, aku tidak ingin terbuai dan terluka lagi untuk kedua kalinya, sakit hati itu gak enak kak Aera, karena yang enak itu makan sambel udang sama tempe goreng

Dahiku mengernyit saat merasajan tangan kanan kak Aera menyusup kedalam pakaianku dan membelai perutku yang datar "kamu kok kurus banget sih? Perasaan makan kamu banyak deh"

Aku hanya tersenyum kecut "tangannya jangan nakal ya kak"

"Biarin, aku kan mau nyentuh tubuh calon suami aku, masak gak boleh sih?"

Dasar keras kepala, kenapa kak Kaitlyn, kak Aera dan Ileana bisa memiliki sifat yang keras kepala sih? Tiga-tiganya kayak es sama batu semua, apa karena airnya di masukin kedalam lemari es terus berubah menjadi es batu? Kenapa namanya bisa es batu? Kenapa gak es keras? Es padat? Ckk bodo amat lah

"Kamu gak boleh nakal lho di sekolah, gak boleh tepe-tepe sama anak junior, gak boleh selingkuhin aku, pokoknya gak boleh deket sama mahkluk yang bernama perempuan, ngerti?"

"Kamu gak boleh deket sama kak Atsuko, kak Kaitlyn dan Ileana juga",tambah kak Aera

Dahiku mengernyit bingung "hey, kak Atsuko dan kak Kaitlyn kan udah nikah, Ileana juga adik kamu sendiri, jadi kenapa masih cemburu sama mereka?"

"Gak tau, aku tetep gak suka kamu deket sama perempuan"

Kak Aera tuh aneh banget sih, masak sama keluarganya sendiri cemburu

"Nan..."

"Hum"

"Kiss me"

Astaga kak Aera, kenapa dia lama-lama malah kayak Agne?

Aku menoleh kearah kak Aera, kutatap kedua matanya dengan lekat "sebenarnya apasih yang kakak suka sama aku? Agne aja sama sekali gak suka sama aku, jadi kenapa kakak bisa suka sama aku?"

"Karena kamu orang baik"

"Hah?"

"Pemikiran ku itu simple Nan, kamu itu bisa menghargai, menyayangi dan nyelametin kucing jalanan, apalagi aku coba? Tentu kamu akan menjadikanku ratu jika kamu sudah mencintai ku dan mengijinkanku memilikimu seutuhnya"

Bibirku bungkam dan tangan kanan kak Aera membelai leherku sampai ke rahangku "aku tau kamu mungkin masih sakit hati dengan Agne tapi Nan.... lihatlah aku, tolong lihat aku sebentar saja"

"Masa depan kakak masih panjang, kakak pasti akan menemukan orang yang lebih baik dari aku dan aku yakin pria itu akan menjaga kakak seumur hidup kakak, aku juga yakin pria itu akan membuat kehidupan kakak menjadi sempurna dengan kehadiran anak-anak kakak yang lucu-lucu"

"Nan...."

"Kak Aera, dengerin aku..."

Kutangkup kedua pipinya dengan lembut, kutatap kedua matanya dengan lekat "jika takdirku adalah bersama kakak, maka kemanapun langkahku dan perasaanku pergi, pasti aku akan bertemu kakak kembali, tapi jika aku bukan takdir kakak maka kita juga tidak akan bisa bersama kak, takdir itu adalah...."

Cup

Kak Aera mengecup bibirku dengan singkat "persetan dengan takdir, aku gak percaya takdir kecuali tentang kematian, kelahiran dan jenis kelamin....takdirku adalah aku yang menciptakan sendiri, termasuk takdirku untuk bersamamu sampai aku mati nanti, dan kamu adalah takdir yang aku buat sendiri karena takdir yang Tuhan buat bisa di ubah jika aku mau berusaha dan berdoa, aku selalu menyebut namamu di setiap doaku agar kamu menjadi takdirku Nanda"

"Sejauh apapun kamu pergi dan seliar apapun perasaan mu berwisata, maka kamu pasti akan kembali padaku, kalaupun memang kamu gak kembali padaku, maka akulah yang akan memaksamu kembali padaku walaupun aku tau perasaan orang tidak bisa di paksa tapi cinta itu bisa terjadi karena terbiasa"

Kita lihat saja nanti kak Aera, apakah kata-katamu ini sesuai dengan tindakan mu setelah kamu nanti masuk kedalam dunia perkuliahan

Aku akan menunggu perubahanmu selama setahun terakhir ini, so ...lakukan apa yang kamu mau karena aku juga yakin kamu pasti berubah, Agne saja bisa memiliki sifat dan sikap yang berubah-ubah, kemungkinan kak Aera juga akan seperti itu

Voted?
Komen?

Don't You Remember (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang