Chapter 10

17.8K 1.3K 4
                                    

Happy reading
.
.

"Shuutt..." Elena dengan cepat meletakan jari telunjuknya ke bibirnya sendiri

Melihat perlakuan Elena Thea pun ikut menutup mulutnya dengan tangannya "apa disini sungguh ada pembunuh nona?" Bisik Thea penasaran

Elena pun mengeryitkan dahi "apa kau tidak percaya padaku?" Thea pu. Terkejut "b..bukan saya percaya tapi..." Thea pun menggantungkan kalimatnya

"Haiss... Sudahlah bantu aku mandi lalu siapkan makanan ditaman aku ingin makan ditaman saja" perintah Elena yang membubarkan kepanikan Thea "baik nona" ucap thea dengan tegas lalu membungkuk dan pergi

'kira kira siapa pembunuh itu sampai sampai Ayah pun tidak sadar akan kehadirannya?' batin Elena penasaran
Sambil melamun untuk beberapa saat

"Nona?" Thea pun Bertanya pada Elena yang tengah melamun sendirian "y..ya" jawab elena sedikit gugup

"Itu... Air mandi anda sudah siap" Thea pun menunduk "owhh... Baiklah bantu aku untuk Mandi" Elena pun berdiri dan berjalan menuju kamar mandi lalu melepas semua pakaiannya dan masuk ke bathtub

Elena pun bersender di bathtub itu dan menadahkan tangannya sambil mengambil beberapa bunga

Tak lupa dengan pijatan punggung dan tangan yang dilakukan oleh Thea Seketika stress Elena mulai berkurang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lupa dengan pijatan punggung dan tangan yang dilakukan oleh Thea
Seketika stress Elena mulai berkurang

Skip
Beberapa saat kemudian

Pakaian Elena

Serta tata rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serta tata rambutnya

*Anggap warna perak*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Anggap warna perak*

Elena pun berjalan kearah taman untuk menikmati pemandangan sambil makan dan berharap dapat menghilangkan sedikit stress nya

Ditaman

Terdapat sebuah bangku dan meja yang kosong namun dipenuhi oleh berbagai makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdapat sebuah bangku dan meja yang kosong namun dipenuhi oleh berbagai makanan

Elena melihat makanan yang tersedia lalu tersenyum senang, senyuman itu seperti mengisyaratkan bahwa semua stress nya telah hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Elena melihat makanan yang tersedia lalu tersenyum senang, senyuman itu seperti mengisyaratkan bahwa semua stress nya telah hilang

Tanpa berpikir panjang Elena pun memakan makanan yang ada didepannya

Tanpa berpikir panjang Elena pun memakan makanan yang ada didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Elena memakan makanan tangan ada didepannya ada suara yang mengejek Elena "kau sudah besar tampi masih memakan makanan anak anak" suara ejekan itu membuat Bibir elena merucut yang bisa dibilang sangatlah imut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Elena memakan makanan tangan ada didepannya ada suara yang mengejek Elena "kau sudah besar tampi masih memakan makanan anak anak" suara ejekan itu membuat
Bibir elena merucut yang bisa dibilang sangatlah imut

Elena lalu menoleh pada siapa yang mengejeknya itu

*****
Bersambung

The Duke's beautiful daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang