Hermione menatap Draco seolah pria itu adalah hantu, wajahnya memutih penuh kejutan dan mulutnya terbuka bentuk 'o' lebar.
"Apa?" ulangnya agresif.
Draco menghela napas, "Quidditch World Cup, me and the boys, just two night, though. Merlin, come on, Hermione. Leo would have so much fun!" Draco merayu lagi.
"No," jawab Hermione singkat.
"Akan ada Theo, Blaise, dan Potter! James, Sebastian, dan Diego juga ikut! Menurutmu bagaimana perasaan Leo jika hanya di rumah, Hermione? Please, I'm taking good care of Leo and I promised you he'll be fine." Rayu Draco lagi. Ia tidak akan berhenti sampai mendapatkan persetujuan dari Hermione apapun yang terjadi.
Hermione menggeleng – geleng kecil, "It's not it. It just, makanan disana sangat terbatas dan kurang sehat dan Leo adalah anak yang pemilih, I do think he'll gonna have so much fun too, but, Leo belum pernah ke Quidditch Camping sebelumnya, and he's only six, Godric." Hermione menatap Draco dengan mata rusa betinanya, "Dan aku khawatir."
Dan hanya degan begitu, Draco konstan meleleh, sepenuhnya lemah dengan kekuatan Hermione Granger atasnya. Jika Hermione memintanya untuk meminum ramuan yang ia tidak tahu isinya, Draco akan meminumnya tanpa pikir panjang meskipun ternyata itu adalah racun, dan mati dalam bahagia atas perintah Hermione Granger.
A fucking simp indeed.
"Oh, Hermione." Draco menghela nama wanita yang dicintainya, "He's going to be fine. I'm around. I'll make sure only the best for him, okay? Bagaimana jika aku membawa Snitch atau Flossie? For food and stuff?" tawar Draco lagi.
"Apakah kau akan membawa seorang peri rumah ke perkemahan quidditch untuk melakukan tugasmu, Draco Malfoy?" tanya Hermione tajam.
Draco kontan gelagapan, "That's not what I meant! Flossie dan Snitch akan hanya di tenda dan membuatkan makanan saja, makanan yang layak, dan membuatmu tenang karena mereka bisa mengabarkan padamu akhirnya tentang kegiatan kami, I would take a good care our son, alright, trust me? Perkemahan quidditch biasanya dipenuhi oleh makanan instan but i'll assure you, my galleons would likely talked. So, Leo would get a proper meal. Can you trust me, please?"
Hermione menghela napasnya lelah, Draco dan Leo membuat kepalanya berdenyut lagi sekarang. "Call your son, then."
Tanpa babibu Draco mengangkat pantatnya dan menuju ke ruangan putranya, ketika ia membuka pintu, ia melihat Leo yang sedang terduduk kaku diatas tempatnya. Dan begitu Leo menyadari kehadiran Draco, ia langsung mengangkat kepalanya.
"Bagaimana? Apakah kita mendapatkan ijin?" tanyanya penuh harap, mata abu – abu besarnya menyorot Draco penuh harap.
Draco duduk disamping pria kecil yang terlihat seperti kembarannya, "Not yet. Tapi sedikit lagi," ujar Draco sambil menyisir ikal platina Leo agar lebih rapih dengan jari – jarinya, "But you must cooperate with me, bud." Lanjutnya.
Leo mengangguk – angguk, ujung bibirnya terangkat kecil.
Draco memberikan seringai yang sama, "If Mum ask, tell her we can take care of ourselves, okay? Hanya, biarkan ibumu memerintah dan jadilah anak baik. Aku akan mengizinkamu untuk makan hot dog disana," seringai Draco makin lebar, "But it's a secret. Dan tidak banyak, kita akan makan makanan sehat. Jika ibumu masih keras kepala untuk tidak mengizinkan kita, tell her you're going to eat brocolli a whole weeks untuk gantinya dan akan dalam keadaan sangat sehat dan bugar begitu perkemahan quidditch diadakan, got it?" tanya Draco.
Leo mengerucutkan bibirnya, "Yuck! I hate brocolli."
Draco mengerang kecil, "I know! I hate it too when I still kid like you, but my mother used to soften with this trick, though. I'll give you sweet once we at quidditch camp, okay bud?" tanya Draco sugestif, "But don't tell you mother," lanjutnya dengan seringainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Espoir (D.M&H.G)
RomantizmBook II - Espoir es-po-ir (n.) Hope. Hermione Granger meninggalkan banyak hal begitu memulai hidupnya di lain benua. Ia membawa perasaannya yang hancur, kenangannya, cintanya, dan seorang Malfoy yang tidak diketahui. Noted : please read Traitor firs...