5 tahun kemudian...
Bugh!
Seseorang tak sengaja menabrak pundak Yura. Hari itu memang sedang sibuk-sibuknya, banyak orang-orang berlalu lalang sambil berjalan tergesa-gesa.
"M-maaf..." Yura lalu ikut berjongkok, membantu seorang gadis yang baru saja menabraknya untuk merapikan lembaran-lembaran kertas yang dibawanya.
"Makas-..." Kalimat gadis itu terpotong tepat saat matanya menatap wajah Yura. Yura pun tak kalah terkejut. Meskipun gadis itu mengenakan masker, Yura masih amat sangat mengenal tatapan setajam mata serigala itu,
"Kak Yeji??"
"Yura??"
Keduanya lantas memekik kegirangan. Rasanya bahagia bisa kebetulan menemui rekan yang sekaligus seperti saudara itu, sudah hampir 4 tahun Yura resign dari pekerjaannya menjadi DAMKAR.
Ya, di tahun pertama pernikahannya dengan Samuel, keduanya masih sama-sama bekerja sebagai DAMKAR, namun lama-lama Samuel menjadi semakin khawatir perihal pekerjaannya yang sangat berbahaya. Apalagi untuk seorang wanita, meski Yura sudah terlatih, tapi terkadang cinta dan posesif bisa jadi beda tipis. Dan perkataan suami tetap jadi prioritas. Kecuali kalau dia mau hengkang dan kembali kerumah orangtuanya.
Samuel pun resign darisana, tepat dua bulan setelah istrinya keluar. Karena tak mau berdebat panjang dengan Yura yang berkata kalau dirinya tak adil. Kalau Samuel khawatir, Yura juga bisa khawatir. Begitu katanya. Akhirnya kini pemuda itu beralih menjadi dosen di sebuah universitas.
"Kak Yeji apa kabar?" Tanya Yura setelah keduanya saling melepas pelukan,
"Baik. Kamu?"
Yura mengangguk,"Baik. Yaa paling kadang ada sedikit prahara. Hehehe"
"Mumpung kita ketemu, gimana kalo kita mampir makan sebentar?" Tawar Yeji,
"Boleh. Sekalian mau beliin orang rumah"
Kedua gadis yang pernah memiliki hubungan senior-junior itu berjalan beriringan, lalu masuk ke sebuah restoran.
Setelah memesan dan mendapatkan kursi, mereka kembali berbincang,
"Kok gak bawa Linda, Ra?" Tanya Yeji,
"Dirumah sama ayahnya. Lagi sakit dia"
"Siapa yang sakit?"
"Linda. Kemaren abis kejeledak di semak-semak gara-gara berantem sama anak tetangga, abis tu demam deh dia"
Mendengar penuturan Yura, Yeji meringis namun juga ingin tertawa disaat bersamaan,"Bukannya Linda masih 3 tahun ya?"
"Jangan salah kak, si Linda kecil-kecil gitu gede ambek. Kalo emosi sukanya main tangan. Heran deh, gak tau nurunin siapa"
Kali ini tawa Yeji lepas,"Aduuh... sorry ya, Ra.. tapi itu lucu banget sumpah. Jadi kangen Linda"
"Main yuk ke rumahku Kak..."
"Boleh deh. Tapi kalo gak sibuk ya... lagi banyak job nih kita"
Yeji masih bertahan menjadi anggota DAMKAR sampai saat ini, bersama Riyani yang juga setia berjuang bersamanya. Rekan seangkatan Yura pun masih ada yang bertahan, Eri. Sedangkan Ningsih sudah beralih profesi menjadi guru musik. Gadis keturunan China itu ternyata diam-diam memiliki suara indah. Tak kalah indah dari Rafael.
"Oh iya, Kak. Gimana keadaan di markas setelah aku keluar?"
Yeji berfikir sejenak,"Banyak hal yang tak terduga tau, Ra"
Melihat Yeji yang tiba-tiba cengengesan, Yura makin penasaran dengan 'hal tak terduga' yang baru saja dikatakan Yeji.
"Contohnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Give love ; Ninini [COMPLETED] ✔️
Fanfic[AKAN DIREVISI] Dari Yura, Samuel, dan Jaguar, kita belajar untuk memahami, bahwa masih ada hubungan yang harus diprioritaskan ketimbang perasaan pribadi, Dari Sella dan Rafael, kita belajar untuk saling percaya, saling mengingatkan, saling menguatk...