💜💜
Sekali lagi ingat yah guys, Zora sama Kiana itu beda, baik sifat dan lingkungan kehidupannya. Mohon maaf jika tokoh dan alurnya tidak sesuai dengan apa yang kalian inginkan. Tapi saya tidak akan mengubah apapun, bahkan saya udah tentuin endingnya akan seperti apa nanti.
Jika memberi saran dan kritik mengenai kepenulisan atau tentang hal lainnya. Usahakan gunakan kata-kata yang enak dibaca dan tentunya sopan. Tapi kalau sarkas juga nggak papa sih, mental saya lumayan kuat kok. Tapi kembali lagi, kita harus belajar saling menghargai terhadap sesama, ok! ^^
...
~Venomous dan Deadly, perang? ~
~H a p p y R e a d i n g~
"Jalang sialan!! Buka pintunya!"Brakk
Brakk
Pria tua yang berada diluar kamar mandi terus menendang pintu. Zora duduk dibawah pintu berusaha menahannya. Badannya gemetar menahan takut yang luar biasa. Dia tidak pernah berpikir akan berada di situasi seperti ini.
"Waktunya memuaskanku jalang! Aku sudah membayarmu ma-"
Zora tersentak, ia langsung berdiri dan menempelkan telinganya pada pintu. Terdengar suara pukulan dari luar. Apa itu Zeynar? Zora langsung membuka pintu kamar mandi.
"Rendra?"
Orang yang memukul pria tua yang kini sudah pingsan di lantai kamar ini adalah Rendra. Masih sesegukan, Zora tidak menyangka dengan kehadiran Rendra disini.
"Lo nggak papa kan? Ayo keluar!"
Tapi sebelum keduanya keluar dari ruangan tersebut. Bara tiba-tiba masuk dengan wajah penuh amarah. Disusul Reza dan yang lainnya.
Plakkk
Zora jatuh tersungkur ke bawah. Hari ini mental Zora benar-benar terguncang. Dia mendapatkan serangan bertubi-tubi. Tamparan dari Bara membuat pipi tembemnya memerah. Bando berpitanya ikut terlempar ke lantai.
"Bara! Lo seharusnya lihat dulu situasinya sebelum bertindak!" Rendra membentak dengan menarik kerah baju Bara.
"Minggir!" Bara mendorong Rendra. Tidak cukup dengan menampar kini ia menarik leher hoodie yang dikenakan Zora. Memaksa gadis yang masih shock tersebut untuk berdiri.
"LO MAU MALU-MALUIN NAMA KELUARGA KITA, HAH!!"
Zora memejamkan matanya kuat. Bara berteriak tepat di depan wajahnya dengan menarik kerah hoodienya.
"Le-pas!" Zora berusaha melepaskan tangan Bara pada hoodienya. Tapi pemuda itu malah menghempaskan Zora.
"Bara!" Teriak Rendra, pria itu tersulut emosi.
"Lo diam!"
"Lo yang seharusnya diam, bodoh!" Rendra kembali menarik kerah baju Bara. Keduanya saling menatap tajam.
Setelah melihat situasi yang terjadi, Reza berjongkok di depan Zora.
"Kenapa lo lakuin ini Zora? Gue bisa muasin lo kalau lo mau." Tatapan sendu dan kecewa Reza tunjukkan pada Zora.
Jari mungil Zora mengepal. Ia menoleh dan menatap jijik Reza dengan air mata yang masih mengalir.
"Aku bukan jalang, Reza!" Dia menekan setiap katanya.
Zora melirik seorang perempuan yang berdiri di depan pintu kamar bersama Ginan dan Reno.
"Perempuan itu yang menjebakku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)
Jugendliteratur(LENGKAP) Kiana putri Mahardika, seorang gadis berusia 18 tahun yang lumpuh sejak kecil dan memiliki penyakit kanker yang sulit disembuhkan. Gadis yang sangat berbakat ketika memainkan alat musik piano, suka membaca novel dan memiliki keinginan unt...