2

399 28 0
                                    

Tatapan penuh kebosanan pun dilayangkan ketiga inspektur muda yang baru saja menghadap sang jendral.Terlihat sekali bahwa mereka menahan kesal akan ocehan ocehan tak bermutu sang jendral,tak tahan akan coletahan panjang lebar lagi ,membuat Naruto angkat bicara.

"Jendral bisakah anda bicara pada intinya saja. Apa maksud anda memanggil kami secara bersamaan? Padahal anda sendiri tahu bahwa daerah yang sedang kami tangani sedang memiliki banyak kasus yang belum selesai." Dengan menahan kekesalannya Naruto masih berusaha berujar dengan sopan pada atasannya, menimbulkan decakan kagum setengah mengejek dari garaa yang langsung mendapat toyoran gratis dari shikamaru yang mengantuk.

" Masalah di daerah prefektur kalian, bisa diatasi oleh bawahan kalian" ujaran singkat tanpa memperdulikan kekesalan Naruto dan teman temannya ,membuat para inspektur itu tambah kesal.

Jika saja Naruto tak ditahan oleh garaa sudah dipastkan kepala jendral yang berhias topeng spiral itu telah berlubang.

"Akan lebih baik kau jelaskan intinya saja jendral,tidak usah berbelit belit,.....mendokusai"shikamaru berucap malas, masa bodo soal sopan santun,itu bisa diurus belakanggan,kepalanya sedang pusing memikirkan masalah pembobolan didaerah prefekturnya ditambah lagi jendral tua ini yang mengoceh tak jelas.

"Bereskan yakuza Hakai no Washi"

Keheningan pun mengisi ruangan jendral ,begitu perintah singkat yang sesungguhnya dilayangkan,tidak melihat reaksi sedikitpun akan inspektur didepannya ,membuat sang jendral menyalakan layer monitor yang langsung menayangkan empat orang pria bertopeng elang dengan berbagai macam warna.

"Mereka Hakai no Washi, yang akhir akhir ini membuat kekacauan.."sebelum para inspektur didepannya menyela,sang jendral melanjutkan"aku sudah menurunkan para bawahan ku yang biasanya bertugas membereskan para yakuza dan mafia, namun kali ini berbeda ,mereka benar benar terlihat seperti elang, sangat susah diatasi"

" Maka dari itu kau memanggil kami?" hilang sudah kesopanan diantara mereka.

" Ya, karna itulah aku memutuskan untuk menurunkan kalian pada misi kali ini."

Melihat layer monitor didepan, entah kenapa membuat para jendral itu merasa familiar,mereka serasa pernah bertemu atau berurusan dengan anggota yang disebut sebut sebagai Hakai no Washi itu.

"Ada apa Naruto?" perhatian seluruh orang yang berada di ruang jendral teralih sepenuhnya pada inspektur kuning ,yang masih setia menatap monitor lebih tepatnya pada anggota Hakai no Washi yang menggunakan topeng elang merah kejinggaan.

"Aku hanya sedikit bingung saja, jika mereka susah untuk ditangkap hanya karena mereka selihai elang" pernyataan yang dibalut nada mengejek itu menuai tatapan tajam serta geraman marah dari sang jendral.

Sambil berusaha mengatur pernafasan guna menenangkan diri, sang jendral kembali berujar, yang sukses membuat para inspektur itu terkejut bukan main"Mereka susah untuk ditangkap bukan hanya karena mereka selihai elang saja, tapi karena mereka hanya mengincar lima keluarga bangsawan tertinggi ditambah lagi peralatan mereka melebihi militer AS dan lagi kelihaian mereka melebihi FBI dan CIA"

"Jangan bercanda pak tua"

"wow...."

"Bisakah kalian serius sedikit, mereka berbah________" Tanpa menunggu kejelasan sang jendral Naruto langsung menyela " Apa yang mereka incar?"

"Apa maksudmu Naruto?"

"pikirkan dengan otak kalian, kenapa ada yakuza yang berani mengganggu lima keluarga ini, selama ini belum ada yang berani berurusan dengan keluarga ini." uajar Naruto Panjang lebar, terdiam sesaat membuat ketiga orang yang mendengar kejelasan Naruto terbelalak.

"kau benar apa yang mereka incar" gumam garaa.

"tunggu dulu jendral, tadi kau bilang mereka mengincar lima keluarga bangsawan tertinggi dan kau mencoba meringkus mereka tetapi gagal , apa mereka sudah bergerak atau.." shikamaru tak sanggup melanjutkan ucapannya takut apa yang terpikir olehnya benar benar terjadi.

"kau benar inspektur shikamaru, mereka sudah bergerak, ah bukan bergerak lagi ,tetapi mereka sudah menghancurkan keluarga bangsawan no lima, HARUNO"

Seketika tubuh Naruto dan garaa membeku, pikiran mereka langsung melayang pada seorang gadis cherry blossom, gadis manis yang baru saja duduk di bangku SMA, yang merupakan sepupu Naruto sekaligus tunangan garaa.

" JA-JANGAN BERCANDA" ujar garaa gemetar, ketakutannya bertambah kala bayangan bayangan tangis dan rintihan sakura memenuhi otaknya, jika saja Naruto tak merangkulnya mungkin garaa sudah mencium dinginnya lantai.

"Na-Naruto sa-sakuraku baik baik saja kan,katakan pada ku kalau sakuraku baik baik saja naru" lirihan garaa serta tatapan kehancuran kini memenuhi wajah tampan yang biasanya terlihat berwibawa itu.

" Tenanglah garaa, aku yakin sakura pasti baik baik saja" meski otak dan mulut Naruto tak singkron tapi ia berusaha menenangkan garaa yang benar benar termor.

Melihat kedua rekannya yang belum bisa menguasi diri, Shikamaru mengambil alih dan menatap kembali sang jendral.

" Apa saja kerusakan yang ditimbulkan dari kehancuran haruno"jika saja ruangan sang jendral tidak mengalami keheningan ,mungkin perkataan terakhir shikamaru tidaklah terdengar,karena sangking lirihnya ia berucap.

" Hanya kematian keluar inti,selain itu tidak ada yang hilang " Mendengar itu ,membuat garaa dan Naruto semakin tertegun, namun kalimat jendral selanjutnya membuat secercah harapan kembali dimata mereka." Namun putri tunggal keluarga Haruno, tidak ditemukan tewas dalam kejadian."

Hening sesaat,sampai" tapi juga tak ditemukan dimana pun" lirihan yang terdengar begitu jelas menjatuhkan harapan Naruto dan garaa,sedangkan shikamaru hanya menatap layer monitor yang masih menampilkan Hakai no Washi,tatapannya terlihat begitu menerawang,entah apa yang ia pikirkan.

tok.tok..

Suara ketukan pintu membuyar segala pikiran inspektur muda dan sang jendral.

"masuk"

"jendral...ini...ini.." melihat tatapan penuh kelegaan dari sang bawahan membuat sang jendral

segera menghampiri,dan langsung saja disondorkan surat kecil kehadapannya, tanpa berlama lama sang jendral membukanya, tatapan terkejut dan penuh kelegaan pun menjadi satu dalam pandangan sang jendral, bagaimana tidak,

pertama surat itu berhias darah.
kedua surat itu berlambangkan burung elang hitam.
ketiga haruno sakura selamat.

"ayo pergi" Naruto dan yang lainnya pun kebingungan ,namun setelah diperlihatkan surat singkat berhias elang hitam itu,baru mereka paham ,dan segera bergegas pergi.

"ayo pergi" Naruto dan yang lainnya pun kebingungan ,namun setelah diperlihatkan surat singkat berhias elang hitam itu,baru mereka paham ,dan segera bergegas pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Tbc....

Sampai jumpa,dichap lainnya....

Don't cry SukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang