~happy reading~
Arfan
OnlineOyy
Tidur*Read
Setelah nindia tau bahwa dirinya mendapatkan pesan dari arfan nindia bahkan hanya membaca pesan yang dikirm arfan, Bahkan nindia tidak ada niat untuk menjawab pesan tersebut.
_Hari yang di tunggu-tunggu seluruh siswa telah tiba. Kini nindia sedang bersiap diri menggunakan kebayanya, karna hari ini seluruh peserta yang ikut melaksanakan proyek harus menggunakan pakaian yang sudah di beri tahukan oleh guru-guru.
Seorang gadis sedang menuruni anak tangga dengan telaten,anggun,dan penuh penghayatan, Wajah yang paripurna bagaikan sebuah tuan putri kini sudah siap untuk bergegas ke sekolah. Nindia berjalan kek ruang makan untuk mengambil makanan yang harus ia bawa kek sekolah. Nindia harus membawa makan ke sekolah untuk acara bazar yang akan ada saat ia tiba di sekolah. Namun bukan kelas nindia saja yang akan jualan kelas-kelas lain pun Sama halnya
_
Sesampainya di sekolah nindia buru- buru ke atas karna ia takut jika telat kek kelasnya teman satu kelompoknya pasti akan marah. Sesampainya di depan kelas nindia di kejutkan dengan seorang sahabatnya yaitu Naura.
“gila nin Lo cantik bngt” ucap pengakuan Naura
“apaan si nau orang kek ondel-ondel gini Lo kata bagus” jawab nindia
“mata Lo harus gue cuci nin biar bisa ngeliat jelas?” tanya Naura
“ udh ah gue pen kek Sabrina nanti dia marah-marah, pokoknya lu juga nggak kalah cantik kok” ucap nindia dengan panjang
Belum sempat nindia duduk Sabrina langsung memarahinya. Jelas nindia tidak kaget dia sudah biasa di marahi Sabrina karna kesalahan kecilnya.
“Nindia Lo dari mana si lama bangt” ucap Sabrina dengan nada sedikit ngegas
“ nih yang penting gue bawa makanan yang harus gue bawa” ucap nindia dengan singkat sekalian ia menyodorkan tas yang membawa makanan
_
Seluruh kelas sudah turun kek lapangan semua untuk mendekorasi meja yang akan mereka gunakan untuk menjual makanan yang setiap kelompok buat.
Arfan yang sedang sibuk mendekor bawah meja tidak luput pandangannya dari nindia, cwok manis itu sibuk dengan dekorasi dan melihat nindia namun nindia tidak menyadari bahwa setiap gerakannya di pantau Arfan.
_
Hari ini Arfan menggunakan pakaian pangsi seperti layaknya seorang palang pintu, karna ia diberikan tugas oleh guru untuk menjadi salah satu palang pintu untuk menyambut guru-guru dari sekolah lain.
Saat nindia kembali kek meja bazar untuk melihat arhan yang sedang jaga di sana dengan 2 Anggota kelompok lainnya tidak lama Arfan datang untuk merapikan dekorasi meja supaya tidak rusak. Namun bukan merapikan saja ternyata dia berbicara dengan suara yang lumayan agak keras dekat nindia.
“Nin,nanti kalo lu maju kedepan buat nari lu harus pede” ucap Arfan
Satu kalimat yang keluar dari mulut Arfan membuat jantung nindia serasa berdebar sangt cepat. Bagaimana nindia tidak merasa jantungnya berdebar bayangkan sja seseorang yang kalian suka memberikan semangat. Rasa salting pun mulai nindia tutupi dengan anggukan kepalanya sebagai jawaban dan kata iyaa sebagai kata terakhir yang keluar saat itu.
Dengan secepat kilat nindia berlari mengarah kek 2 sahabatnya itu untuk memberi tahukan bahwa hari ini ia sangt senang karna dirinya di berikan semangat oleh orang yang dia suka.
“ Hahaha gyus tau nggak aku di semangatin sama Arfan” ucap nindia sngt senang
“ serius Lo” Ucap Sabrina dan Naura secara bersama.
“serius”ucap nindia meyakinkan diri sahabatnya itu
“mimpi apa Lo semalam nin” ucap dua sahabatnyaOkee segitu dulu ya maap baru up soalnya nggak bisa up kemarin bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prenzone
RandomKisah yang menceritakan sebuah rasa yg ada dalam satu kelas,sebut sja nindia dan arfan. Dari dua orang ini ada yg memiliki rasa yang berbeda dari seorang tman.tentang si arfan yg friendly kesemua orang dan nindia gadis yang humoris. mau tau kelanju...