Mingyu bangun dalam keadaan kepala pusing setengah mati. Dia pikir dia sudah mati setelah semalam minum apapun yang dia pesan pada bartender dan memaksa meminum semuanya sampai habis. Dia tau dia tidak terbangun di rumahnya sendiri. Dia dijemput oleh Seungcheol semalam, dan langsung membawanya ke apartemennya. Terlihat dari warna selimut dan matahari yang langsung menyinarinya saat dia buka mata. Ada foto besar Jeonghan yang terpajang di ruang tamu tempat dia itu itu. Juga televisi yang menyala menayangkan berita breaking news.
Wangi kopi tiba-tiba menyerang syaraf Mingyu dan membuat seluruh inderanya aktif seketika. Mingyu membuka mata, kemudian melihat Seungcheol menaruh secangkir kopi panas di meja yang terletak di hadapannya.
"Bangun lo. Udah siang. Tuh kopi diminum biar segeran Gyu." ujar Seungcheol yang kemudian duduk dan langsung berkutat dengan laptopnya.
"Bang... jam berapa nih? Semalem balik jam berapa?" tanya Mingyu dengan suara paraunya sambil mencoba duduk.
"Balik jam 2. Lo gue tarik buat balik gak mau. Mesti banget black out dulu baru balik lo??"
Mingyu tidak menjawab Seungcheol yang pertanyaannya lebih ke arah tuntutan. Dengan gontai, dia pergi ke toilet tanpa permisi, selayaknya biasa dia main kesana sebelum abangnya itu pergi ke Perancis. Mingyu menatap wajahnya yang kusut di cermin sebelum kemudian berkumur dan mencuci wajahnya sambil mencoba mengingat kejadian tadi malam. Dia ingat ada Minghao dan Jun yang menghampirinya. Kemudian dia ingat dia sempat menggerutu soal Rene, dan mengomeli Rene lewat chat, memintanya untuk menjauh. Dia juga ingat tujuannya ke My I semalam adalah untuk mencari Wonwoo.
Dan Mingyu ingat dia belum mendapat kabar dari Wonwoo sama sekali. Di rogohnya saku celananya, namun ponselnya tidak ada disana. Mingyu keluar toilet dan mencari ponsel dengan matanya.
"Bang, liat HP gue gak?" tanya Mingyu sambil mengibaskan selimut dan bantal yang dia pakai tidur semalam.
"Itu tuh di deket kalender. Semalem lo banting, mati. Jadi gue charge aja. Siapa tau nyala lagi."
Mingyu mengernyitkan dahi, kemudian mengambil ponselnya yang sudah dengan tanda baterai penuh.
"Gue banting kenapa emang?" tanyanya bingung, kemudian duduk dan menyesap kopi yang sudah dibuatkan Seungcheol untuknya.
"Lo ngomel-ngomel soal Presdir, terus Rene, gak jelas ngomong apaan. Terus nangis soal Wonwoo dan HP lo banting gitu aja. Terus gue ambil, sama lo di banting lagi. Untung aja belom gue jual semalem."
Mingyu lupa soal yang itu. Dia melihat ponselnya memang agak retak di ujung casing luarnya. Kemudian di nyalakannya ponsel itu, berharap tidak rusak karena kebrutalannya semalam. Dia juga harus ijin ke kantor karena hari ini dan besok dia tidak akan datang lantaran besok adalah hari pernikahan Jisoo di Malang. Mingyu memang tidak di undang, tapi dia punya firasat Wonwoo pasti disana. Tidak mungkin Seokmin menikah tapi prianya itu tidak ada.
Mingyu yakin Wonwoo akan ke Malang.
Namun yang dia lihat di sosial medianya dengan yang dia pikirkan justru bertolak belakang.
Pria itu kaget dengan apa yang dilihatnya di sosial media.
"Bang... Wonwoo bang..." ujar Mingyu dengan nada yang kaku, kemudian mengetik sesuatu di ponselnya.
"Wonwoo kenapa, Gyu?"
"Wonwoo di Bandung, bang.."
Seungcheol kemudian jadi mengalihkan perhatiannya 100% kepada Mingyu yang wajahnya berubah menjadi pucat.
"Di Bandung gimana? Dimananya? Kok lo bisa tau?"
"Di tempat gue sama dia ketemu pertama kali pas dia jadi Jewe bang! Kunci... Kunci mobil gue mana???"
KAMU SEDANG MEMBACA
Minwon FWB 2.0 ; Abditory
FanfictionSequel of Minwon FWB ; A Guide for The Lost by @tetehcarat on twitter