"Maafin aku Min" kata Reina sambil terus meluk ane waktu itu.
Ane yang bingung kenapa sebenernya Reina ini, cuma bisa ngelus - ngelus rambut panjangnya itu. Ane bener - bener gak tau dia kenapa, tadi dia nampar ane didepan. Tapi sekarang?.
Emang mood cewe begitu apa gimana yaa? Hehehe..
"Minta maaf kenapa?" tanya ane.
Dia gak jawab pertanyaan ane sambil terus meluk badan ane.
"Kamu ngapasih Naa?" tanya ane.
"Diemm ihhh" jawab Reina sambil nyubit pinggang ane.
"Aduhh.. Iya aku diem" jawab ane sambil terus ngelus - ngelus rambut panjangnya Reina.
Disaat kayak gitu, Rasya keluar dari dalem rumah. Dia berdiri didepan ane sambil menaikan alisnya seolah bertanya ke ane, "Reina kenapa"
Ane hanya menggelengkan kepala tanpa mengeluarkan kata sedikitpun.
Kami berdua seolah lagi main quiz disuatu acara waktu, saling bicara tapi gak ada yang ngeluarin suara.
Sampe akhirnya Reina ngelepas pelukannya dari ane dan berusaha membersihkan sisa - sisa air matanya.
"Kenapa Kak?" tanya Rasya ke Reina.
"Ehh ada kamu Syaa" jawab Reina.
"Bang Min bikin salah lagi yaa Kak?" tanya Rasya ke Reina.
"Enggak, ini mata kelilipan kayaknya" jawab Reina sambil ngucek - ngucek matanya.
"Beneran?" tanya Rasya sambil ngerangkul pundaknya Reina.
"Iyaa bener" jawab Reina.
"Yaudah kalo gitu aku masuk kedalem lagi yaa" kata Rasya dan di balas dengan anggukan kepala sama Reina.
Rasya kembali masuk kedalem rumah, sementara Reina langsung menatap ane dengan tatapan yang sulit ane jelasin.
Dia masih terlihat seperti orang yang abis nangis waktu itu. Jadi menurut ane, waktu dia berbohong sama Rasya tadi itu gak serapih yang dia kira.
"Kamu kenapa? Hmm?" tanya ane sambil ngerangkul pundaknya Reina.
"Gapapa" jawab Reina.
"Gausah boong sama aku, pasti ada yang kamu umpetin dari aku" kata ane.
"Akuu.. Malu sebenernya Min" jawab Reina.
"Malu punya aku?" tanya ane.
"Ihh bukannn" jawab Reina.
"Terus?" tanya ane.
"Aku malu sama kamu" jawab Reina.
"Lah? Ngapa coba?" tanya ane.
"Yaa selama ini? Mana pernah kamu main kasar sama aku? Nampar aku? Mukul aku?" tanya Reina.
"Kamu malah selalu ngebelakangin emosi kamu kalo ada masalah sama aku"
"Tapi aku? Apa?"
"Waktu masih pacaran aja aku gak tau udah berapa kali aku nampar kamu"
"Terus tadi" lanjut Reina.
Reina menghadap kearah ane dan memasang wajah bersalah khas dirinya dan bikin ane makin gak mau keilangan dia.
Apapun dan siapapun kacuali Tuhan yang mau ngambil dia dari ane, bakalan dapet apa yang abangnya Via terima wakti itu.
"Minn aku minta maaf yaaa" kata Reina lalu mengembungkan kedua pipinya.
"Gitu doang?" tanya ane.
"Iyaa" jawab Reina sambil melemparkan senyum manisnya ke ane.

KAMU SEDANG MEMBACA
STM Love Story 2 [END]
RomansaKisah ini Ane buat sebagai kelanjutan dari cerita yang pernah ane tulis sebelumnya. Kehidupan gelap Ane selama menjadi pelajar STM, ternyata terus berlanjut bahkan sampai Ane menjadikan wanita pujaan hati Ane sejak sekolah sebagai teman hidup Ane. M...