2

12 1 0
                                    

"Ini kamar kamu ya, kalau ada perlu bisa tanya bibi, dan kamu pake baju ini dulu untuk sementara, besok kita beli baju buat kamu" ucap Nazeela cuek
"Baik nona Nazeela, terima kasih" ucap Pangeran dengan senyuman hangat
"Jangan panggil saya nona, panggil saja Nazeela" jawabnya datar
"Baiklah non- Nazeela"

-------

"Selamat pagi bi" sapaan dari sang Pangeran dengan senyuman sembari ingin duduk di meja makan.
"Pagi Tuan" balas bibi dengan senyuman juga
"Bi, Nazeela belum turun?" Ucap Pangeran hanya untuk basa-basi
"Sekitar 5-10 menit lagi juga akan turun"
Ucap bibi yang sedang sibuk menyajikan makanan

Pagi itu salju sudah berhenti turun, matahari pagi pun sudah terbit untuk menyinari dunia. Beberapa menit kemudian, Nazeela pun turun, dan langsung duduk di meja makan, menyantap makanan yang sudah bibi siapkan. Dia pun tidak menyapa sang Pangeran itu.
Setelah selesai makan Nazeela beranjak membersihkan piring di meja makan dan menaruhnya di wastafel dapur.

"Apa kau sudah siap? Cepatlah" ucapnya kesal
"Bersiap-siap? Ingin pergi kemana kita?" Ucapnya bingung
"Mau terus-menerus pakai pakaian bekas? Aku sih tidak masalah" ucapnya sambil memakai mantel yang tergantung
"Ahh... yaa.. maaf saya melupakan itu" ucapnya dan bergegas memakai mantel juga.
"Bi, jalan dulu ya, titip rumah" teriaknya dari ruang makan menuju garasi

Nazeela dan Pangeran pun pergi menuju ke garasi, Pangeran pun tampak terkejut karena melihat koleksi mobil milik Nazeela yang sangat banyak dalam garasinya, dan dia lebih terkejut dengan mobil zaman sekarang yang memiliki bentuk aneh di pandangannya. Nazeela pun memilih mobil sedan yang sudah di modif untuk menghadapi jalanan bersalju.

"Aku tak menyangka garasi ini memiliki banyak mobil, dan mobil ini juga terlihat aneh, di kerajaanku mobil seperti pajanganmu di ruang tamu" ucap Pangeran sembari terheran-heran dengan apa yang sudah ia lihat saaat itu.
"Inilah perkembangan yang dilakukan manusia jadi, kamu jangan heran atas hal itu" jelasnya, sembari memasuki mobil.
Lalu, dia melihat sang Pangeran yang kebingungan untuk masuk mobil tersebut, dan dia keluar membantunya, sekaligus mengajarinya bagaimana cara membuka pintu mobil.

Percakapan dalam mobil.

"Terima kasih ya atas bantuanmu" ujarnya sambil tersenyum dan menatap Nazeela.
"Ya, sam-" ucapannya terputus karena handphonenya berdering panggilan telepon masuk, segera Nazeela memasangkan earphone bluetoothnya.

"Iya halo, kenapa telepon?" Ujar Nazeela

"Lo dimana Nazeela gue hampir gila nyariin lo, apalagi cowo itu dia terus telepon gue buat nanyain lo doang, mending lo langsung samperin dia aja deh, gue capek, kayak di kejar-kejar depkolektor" ujar wanita dari dalam panggilan.
"Maaf ya Jo, karena saya kamu jadi ikut terseret ke dalam masalah saya, saya akan segera urus itu Jo, tolong ulur waktu saya masih ada urusan disini" ucap Nazeela dengan raut wajah merasa bersalah dan juga kesal.

"Baiklah, gue ulur, jangan kelamaan gue juga ada yang harus diurus" saut wanita bernama Jo itu.

-panggilan ditutup-


"Benda apa itu yang sering kamu gunakan sampai hampir setiap detik, dan tidak pernah jauh dari kamu?" Dengan raut wajah bingung

"Oh ini, ini handphone namanya, gunanya untuk berkomunikasi dan hal-hal lainnya"
Sembari memegang handphon tersebut

"Apakah itu juga buatan manusia? Selain komunikasi gunanya apalagi?" Ucapnya dengan raut wajah penasaran

"Nanti akan kubelikan dan ku jelaskan untukmu, aku sedang menyetir, jangan ganggu aku"

"Hebat ya kamu, punya banyak mobil, punya rumah, dan juga bisa mengendarai mobil, sungguh wanita yang hebat" pujinya

"Terima kasih, tetapi tak hanya aku satu-satunya yang seperti itu"

"Ohh, apakah banyak yang sepertimu? Wahh luar biasa sekali" dengan mata berbinar

"Mengapa matamu harus berbinar seperti itu, apakah kamu tergila-gila dengan wanita dengan ciri seperti itu?" Ucap Nazeela dengan senyum menyindir

"Ah tidak, aku hanya penasaran saja, bagaimana rupanya, para wanita di Kerajaan sangat kaku, tidak sepertimu" sembari menatap Nazeela

"Sepertinya penilaian anda belum tepat sasaran, selamat mencoba kembali"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SinggahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang