06 - kok putus?

3.9K 336 9
                                    

Di halaman belakang rumah Jaemin yang sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di halaman belakang rumah Jaemin yang sepi.

...Tante nggak bisa lagi bantu kamu. Selama ini udah cukup tante berusaha buat ikhlas bayar hutang2 ibu kamu." Ujar seorang wanita paruh baya terhadap gadis muda didepannya dengan wajah dingin.

"Aku kesini bukan—"

...Pokoknya tante nggak bisa. Udah cukup ya kamu buat tante menderita dengan melimpahkan hutang jutaan ibu kamu ke tante. Kalau kamu kesini buat mohon2 mau pinjem uang, maaf tante nggak bisa."

"Karina kesini bukan buat pinjem uang tante" Gadis yang dimaksud menyelesaikan ucapannya yang tadi. Dengan wajah sayu dan penuh ketakutan.

Tapi wajah tante Yoona masih dingin. "Terus kenapa kesini? Tante nggak pernah minta ya. Nggak perlu. Nggak perlu Rin kamu kesini. Tante nggak pernah minta kamu dateng ke ulangtahun Jaebin. Tante muak lihat wajah kamu!" Bentak Yoona.

Deg

Karina yang mendengar kata terakhir langsung tercengang. Ia hanya bisa tertunduk kaku. Ingin menangis tapi dia tidak mau menunjukan rasa sedihnya. Meski tubuhnya mulai memanas.

"maaf tante" lirihnya sangat pelan. Matanya mulai memerah. Sebenci inikah kakak kandung dari ibunya. Karina sangat terkejut. Dan gadis itu tidak bisa lagi menahan air matanya.

"Ma!" Teriak Jaemin yang tiba-tiba muncul dari pintu rumah yang menyambungkan rumahnya dengan  halaman belakang.

"Cepetan kesini. Jaebin mau tiup lilin" Sambung pria itu.

"awas kamu" ancam Yoona sedikit berbisik mengarah ke Karina karena tak mau didengar oleh Jaemin.

"Tenang aja tante! Aku bakal usaha buat bayar semua hutang mama yang ada di tante" ujar Karina dengan suara bergetar.

Dilanjutkan Yoona yang melenggang pergi, wanita itu tersenyum kearah Jaemin dan melewati pria itu.

Sementara Jaemin menatap Karina yang masih menunduk dari kejauhan. Tatapan iba. Itu yang ditunjukan oleh Jaemin.

Sementara Karina mengusap air matanya dengan kasar kemudian segera pergi dari rumah ini melewati samping rumah Jaemin. Meninggalkan pak Jeno yang masih ada disana.

***

Setelah menemani Jay makan malam, Karina segera pulang kerumah dan langsung disambut dengan bingkisan yang cukup besar didepan kosannya.

"woah.. Nggak main-main ternyata pak Jeno" Gadis itu cukup tertegun. Pikirnya cemilan ya seperti makanan kemasan seperti kripik kripik.

Tapi dia dibuat menganga dengan apa yang ditangannya saat ini.

Karina buru-buru masuk kedalam rumah. Dan menaruh bingkisan dari pak Jeno ditengah-tengah kamarnya. Sementara Karina duduk diatas kasurnya

Gadis itu tak berhenti menatap bingkisan itu.

Posesif-nim | JENO KARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang