Airin menatap kosong keluar jendela kelasnya ia tidak bersemangat melakukan apapun, saat ini pikirannya dipenuhi pria yang sudah menghamilinya dimana ia harus menemukan pria itu untuk meminta pertanggung jawaban dan akankah pria itu mau bertanggung jawab,
Pencarian kemarin yang tidak membuahkan hasil membuat airin semakin bingung kemana lagi ia harus mencari,
Saat bersama pria itu airin merasa mereka sangat dekat walaupun pria itu datang dan pergi sesuka hatinya, tapi ia baru sadar sekarang mereka tak sedekat itu walupun sudah hampir 1 tahun menjalin hubungan hanya pria itu yang tau segalanya tentang airin tapi airin tidak tau apa-apa tentang pria itu
Asik melamun airin tidak menyadari ada pria yang memasuki kelasnya dan duduk disampingnya
"Hey" sapa pria itu pada airin yang tidak bergeming
"Airin?" pria itu memiringkan wajahnya untuk melihat wajah airin
"Arabella Airin?" pria itu menggungcang bahu airin membuat airin terkejut
Airin bukan terkejut karna sentuhan dibahunya tapi karna panggilan Arabella itu, hanya ada tiga orang yang memanggil nama lahirnya yaitu sahabat kecilnya-jennie dan taehyung dan pria yang sudah menghamilinya,
"Hm kenapa?" tanya airin pada taehyung disampingnya
"Kamu kok ngelamun aja ada apa?" taehyung bertanya khawatir ada sesuatu yang buruk pada airin
"Enggak hehe" airin tersenyum manis dibalas taehyung dengan senyum kotaknya, pria itu memang menaruh hati pada airin
"Ini aku kesini beliin kamu makanan kesukaan kamu, kata jennie kamu gaenak badan emang bener?" pria itu memastikan karna jennie seringkali menipunya agar ia membawakan airin makanan yang akan berakhir dimakan jennie
Airin menatap dua roti isi coklat dan satu kotak susu coklat didepannya, diam - diam menghela nafas ini berarti taehyung sudah bertahun tahun ditipu jennie yang mengatakan airin sangat suka pada coklat padahal coklat itu makanan kesukaan jennie sedangkan airin menyukai strobery,
"Iya jennie bener kok" airin tersenyum tipis pada taehyung
"Apa yang sakit? mau ke uks atau kita langsung kedokter aja?" taehyung kembali khawatir sekarang
"Enggak usah, ini cuma sakit perut biasa kok" airin tersenyum,
Pria didepannya ini masih terus menunjukan perhatiannya walupun sudah beberapa kali airin tolak ungkapan cintanya, andai saja dulu ia terima mungkin- ah tak ada gunanya menyesal sekarang
"Um kalo gitu kamu mau gak nanti malem nonton bareng aku? berdua aja tapi" taehyung menggaruk kepalanya dan kalimat terakhir itu ditujukan agar airin tidak membawa jennie seperti yang sudah sudah,
"Yah gak bisa nanti malem Mama sama Papa pulang" airin beralasan membawa nama orangtuanya
"Ohh gitu ya kalo gitu kita nontonnya dirumah kamu aja gimana?" taehyung tidak menyerah, dikenal sebagai sahabat airin tentu saja taehyung dekat dengan orangtua airin
"Um~ gimana ya" airin berlagak berpikir dalam hati merutuk ia itu sedang tak ingin diganggu
"Ayo dong kita udah lama loh gak main bareng" taehyung memberikan tatapan memohon
Airin menghela nafas lelah tapi benar juga mereka jarang menghabiskan waktu sejak terakhir Taehyung mengungkapkan cintanya di tengah lapangan sekolah tahun lalu yang tetap berakhir ditolak airin
"Yaudah deh" airin tersenyum pasrah
"Yes! kalo git-
BRAK!
"Woi minggat lo kaga denger apa bel udah bunyi" itu jennie yang menggebrak meja airin dan mengusir taehyung dari kursinya
Airin menggeleng melihat kelakuan jennie yang tidak pernah akur dengan taehyung
Sementara taehyung mendecih sebal beranjak dari duduknya menuju pintu, dari dulu jennie ini sering kali mengganggu momennya bersama airin
"Rin jangan lupa ya nanti" taehyung berseru di ambang pintu sambil tersenyum pada airin sedetik kemudian menatap jennie lalu mengacungkan jari tengahnya
"Dih stres" gumam jennie yang melihat taehyung
"Mau ngapain lo sama si taemun" tanya jennie sambil membuka bungkus roti
"Dia ngajakin nonton" jawab airin singkat lalu merebahkan kepalanya di meja beralaskan punggung tangannya
"Nonton? tumben" jennie mengangkat alisnya curiga yang dijawab gedikan bahu oleh airin
"Jangan jangan dia mau pdkt-in lo lagi nih" tuduh jennie sambil menyedot susu
"Hm gatau" ucap airin malas
"Tapi bagus sih nanti kalo iya lo terima aja"
"Gak makasih" airin sekarang menenggelamkan wajahnya dilipatan tangannya
"Tcih yang baik macem taemun lo tolak berkali kali, giliran yang- mmpph" Airin menyumpal mulut jennie dengan roti sebelum gadis itu menyelesaikan ucapannya
"Brisik deh tu liat guru nya udah masuk"
Jennie yang tadinya ingin mengumpat tidak jadi lalu melihat airin yang sedang mengeluarkan buku dari tas nya tanpa semangat membuat jennie jadi iba,
"Ni makan, jangan nyiksa diri lo" ujar jennie menyerahkan sisa roti yang tadi dibawa taehyung.
--
"Jen udah ah mau muntah" entah sudah berapa belas kali airin mengeluh ingin muntah tapi jennie ini tiba-tiba tuli tetap mencekoki airin dengan susu ibu hamil
"Ini segelas lagi nanggung" jennie menyimpan gelas kosong bekas susu yang baru saja airin tandaskan lalu mengambil satu gelas penuh susu lagi,
"Cepet" paksa jennie yang dipaksa malah mundur menjauh sambil menggeleng
Jennie ini sadis sekali sejak tadi ia memaksa sampai mengancam-ancam airin untuk minum susu bumil setelah mereka berunding serius bahwa airin akan mempertahankan janin di perut nya,
"Enggak ah jen plis mau muntah" airin memasang wajah ingin menangis membuat jennie menghela nafas lagi seperti banteng lalu meminum susu itu sendiri sampai habis ya soalnya susu nya rasa coklat,
"Besok gue cariin yang rasa strobery, kalo ga diminum awas aja" jennie memelototkan matanya bukannya takut airin malah tertawa melihat itu
"Iya iya maacih auncy jenjen" kata airin meniru suara bayi membuat jennie berlagak ingin muntah
"Geli njing" jennie bergidik lalu pergi keluar kamar airin untuk membawa gelas kotor tadi kedapur
Airin menghela nafas lelah sambil berbaring dikasurnya, barusaja jennie pulang membuat kamarnya hening kembali, rencana menontonnya dengan taehyung tidak jadi karna orangtua airin yang bertengkar hebat di bawah sana dengan harold-ayahnya yang tidak henti membanting barang membuat taehyung yang akan masuk ketakutan dan berakhir pulang
Saat ia mengantar jennie keluar keadaan dibawah sudah sangat kacau tapi tidak ada keberadaan pelaku alias ayah dan ibu tiri nya disana, ia menebak kedua orang itu tidak akan kembali kerumah sebelum ayahnya yang akan mengalah mengemis maaf pada jalang itu, harold yang berjiwa posesif dan ibu sambungnya yang berjiwa bebas membuat kedua orang tua itu seringkali cekcok membuat airin muak,
Airin memejamkan matanya sambil mengelus perut ratanya lalu berdoa semoga tidak ada mimpi buruk lagi malam ini dan tak lama ia terlelap dengan damai,
02:28
klek
Pintu balkon kamar airin terbuka terlihat siluet seseorang memakai pakaian serba hitam masuk
Seseorang itu adalah pria yang sedang airin cari, pria yang datang dan pergi sesuka hatinya seperti ini, si brengsek yang sudah menghamili airin
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD || SR
Fanfiction⚠️TRIGGER WARNING⚠️ M+ #BXG Just love it or leave it 031522.