51. Operasi

19 9 0
                                    

《Wellcome back》

❝Happy Reading❞
___________________________

     Rizal menatap lawannya di depan, bola futsal di kakinya, keringat telah membasahi baju olahraga dan pelipisnya. Ia mengayunkan kaki kanan menendang bola dan mencetak gol dengan mulus membuat sahutan pendukung dipinggir lapangan bersorak gembira

Ini hanya pelajaran olahraga, tapi seheboh itu mereka yang jamkos memilih menonton dari pada bosan di kelas

Rizal bertos ria dengan Gino, kedua nya tampak bangga karena telah memenang kan pertandingan, meski antar tim tapi mereka tampak menikmati permainan nya

"Gila, lo lebih cocok jadi pemain timnas dari pada pembalap" komentar Gino saat kedua sama-sama berjalan ke toilet untuk mengganti baju olahraga dengan seragam

"Pembalap juga bukan cita-cita gue kok" ucap Rizal merendah, untuk meroket xixixi.

"Zaman sekarang, gak perlu punya cita-cita. Ada yang dan skill semua keinginan pasti kewujud"

"Mybe"

"Beneran lho"

"Lo gak punya cita-cita Gin?"

"Emang lo punya?"

"Kagak" Gino menghela nafas sambil membuka pintu keduanya memasuki bilik yang berbeda namun tetap mengobrol sambil berganti baju

"Udah gue bilang kan gak perlu punya cita-cita di zaman sekarang" ucap Gino diangguki Rizal.

"Tapi lo berkeinginan jadi apaan?" tanya Rizal penasaran.

"Gue pengen nya jadi... pembalap, tapi jurusan gue gak sepadan" jawab Gino seadanya ia juga masih bingung harus melangkah kemana

"Lo ikut tes ke Jepang?"

"Pengen sih, cuman gue gak ngerti Kanji"

"Bisa belajar dulu, tes nya panjang"

"Gue gak punya keahlian kayak lo, bahasa Jepang gue tingkat 0. Lagian gue gak suka bahasa asing"

"Gue pikir lo Wibu"

"Anjir, bukan tuh"

"Oh iya, Anggi yang Wibu"

"Kalau Anggi setuju gue Zal"

Keduanya keluar dari bilik kamar mandi dan melipat baju olahraga dengan rapih lalu kembali berjalan menuju kelas

"Jadi kalau lo mau ikutan ke Jepang? Gue yakin sih lo pasti di terima" kata Gino membuat Rizal menoleh dan menyunggingkan senyum

"Belum tentu, pengetahuan gue juga masih Nobel"

"Percaya diri, lo pasti bisa gue dukung lo kok"

"Okelah"

Kedua nya menghentikan langkah saat Tian menghadang di depannya dengan wajah yang malas dan menghela nafas

"Gue perlu bicara sama lo" kata Tian menatap Rizal. Rizal dan Gino saling pandang heran.

"Gue nitip ini ke kelas" ucap Rizal memberikan pakaian Olahraga nya.

"Oke, gue duluan" sahut Gino diangguki Rizal dan segera berjalan meninggalkan keduanya.

Rizal mengikuti langkah Tian menuju belakang sekolah, ia tak tahu apa yang akan dilakukan Tian kali ini

Keduanya saling bertatapan datar, hingga Tian menghela nafas dan membuang wajah

"Gue, minta maaf soal perlakuan gue sama lo" kata Tian membuat Rizal terpaku sejenak.

Kulkas Aktif《Completed》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang