"Tuh kan? Kamu pasti sengaja kan?"
Seokjin melipat tangannya di depan dada, mukanya cemberut dan bibir plumpnya mengerucut maju."Aku bener bener ga tau, pak Bang yang ngurus semuanya, aku sudah bilang kamu pergi sama aku."
Jungkook berusaha meyakinkan Seokjin yang berdiri disampingnya, mereka berada di depan meja resepsionis hotel, dan sang resepsionis baru saja memberi tahu bahwa pesanan kamar atas nama Tuan Jeon Jungkook hanyalah berupa 1 kamar Executive suite, dan saat ini hotel tersebut tidak memiliki kamar kosong lainnya.Seokjin berusaha menghilangkan cemberut dari wajahnya dan bertanya dengan sopan pada sang resepsionis,
"Maaf, apa benar benar tidak ada kamar kosong lainnya? Standard room juga ga apa apa."
"Jiiin.."
Jungkook memanggilnya tapi ia tidak peduli.
Oke, jadi aku sudah terjebak dalam jebakan buaya, aku seharusnya sudah bisa menduganya, pikirnya marah."Maaf, tapi seluruh kamar kami benar benar penuh karena ada konferensi bisnis ini."
"Kita pisah hotel aja." Kata Seokjin menoleh pada Jungkook, ia mengucapkan terima kasih pada resepsionis dan menarik koper kecilnya beranjak dari sana.
"Jinnie.. babe..." Jungkook menarik tangannya, berusaha menghentikannya berjalan.
"Aku yakin semua hotel di dekat sini juga penuh."
"Kalau gitu aku balik ke Seoul aja."
Seokjin mengambil ponselnya dan membuka aplikasi travel untuk memesan tiket pulang."Seokjin, ini sudah malam."
"Trus? Bandaranya 24jam kan? Aku pasti bisa nemuin pesawat buat pulang."
"Ya Tuhan Jin.."
Jungkook belum pernah merasa seputus asa ini, dia memegang lengan laki laki di depannya dengan tatapan memohon."Aku bersumpah aku ga ngatur ini semua, aku akan tidur di sofa, kamu boleh jaga jarak sama aku selama kita berada di kamar, aku janji ga akan berbuat yang aneh aneh.
"Please? Cuma buat 3 malam ini."
Seokjin menatapnya, mencari kejujuran pada kedua matanya yang bulat dan besar.
"Ok.."
"Oh thank God, I love u so much.."
Jungkook menarik napas lega, ia mencium pipi Seokjin sekilas sebelum kembali berbicara pada resepsionis dan menerima kartu kunci kamar.*
*
*
"Kamu aja yang di tempat tidur, aku mau di sofa."
Seokjin menghempaskan tubuhnya di atas sofa bed."Mana bisa aku biarin kamu di sofa? Kamu tidur di tempat tidur, aku yang di sofa."
"Ga mau."
"Jin."
"Kamu ga bisa ngatur dimana aku mau tidur."
Jungkook menghela napasnya,
"Kamu pasti ga biasa tidur di situ.""Jadi maksud kamu aku anak manja?"
"Bukan gitu sayang..
Iya deh, terserah kamu aja."
Jungkook menyerah, ia berjalan menuju kopernya, mengambil sesuatu dari sana dan masuk ke dalam kamar mandi.Seokjin cemberut, dia memang berniat tidur di sofa tapi ia tidak menyangka Jungkook akan menyerah secepat itu untuk membujuknya, mungkin laki-laki itu tidak benar benar mencintainya.
Ia sering mendengar kakeknya bercerita jika neneknya sedang marah, kakeknya akan berusaha terus menerus untuk membuatnya tersenyum kembali, tapi tampaknya ia tidak sepenting itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guy I Slept With - Kookjin
FanfictionKetika Seokjin melakukan One Night Stand dengan orang asing yang ditemuinya di bar hotel, berpikir tidak akan bertemu dengannya lagi tapi ternyata takdir menentukan lain.