3. at home alone to see his two mothers come home

24 7 0
                                    

“Mama... Ma...” panggil pemuda dengan tinggi 180 cm itu. Karena dirinya adalah anak tunggal, menjadikan Junghwan hanya punya mamanya di dunia ini.

Ayahnya sudah meninggal sejak Junghwan dilahirkan, kata mamanya, papa meninggal karena melakukan kesalahan yang sangat fatal, tetapi mamanya sampai saat ini tidak pernah mengatakan dengan jujur kesalahan apa yang sudah papa Junghwan perbuat.

Junghwan cukup penakut karena sedari kecil sudah dipertontonkan film horor oleh mamanya, tujuan mama untuk mengenalkan film horor agar Junghwan lebih berani jika suatu saat nanti akan ditinggal oleh mamanya.

Junghwan merupakan salah satu anak manja dan tidak pernah bisa lepas dari mamanya, asumsi itu dirinya patahkan ketika ia sudah mendapatkan mimpi basah pertamanya ketika menginjak bangku SMP.

“Mama dimana...” teriak Junghwan yang tak henti-hentinya mencari mamanya di segala penjuru rumah.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, padahal tadi mamanya sempat memasak makan malam untuk dirinya di dapur, tercium aroma yang menggugah selera dari arah dapur.

Pemuda itu ketakutan sehabis mendengar suara selain dirinya di kamar, ia turun ke bawah untuk menemukan presensi mamanya tetapi tidak ada, jika mamanya akan pergi ke suatu tempat pastinya akan bilang ke Junghwan, tetapi ini tidak.

Pemuda itu menelfon ponsel mamanya dan terdengar suara dering panggilan masuk dari kamar mama, pemuda itu mendecak lalu mengamati ke sekeliling rumahnya, sepi dan hening, tidak ada siapa-siapa selain Junghwan dan kucingnya bernama Gaby.

“Stop di sana Gaby, gue nggak mau kasih makan ya, mama tadi sore kan udah ngasih makan, masa lagi, kita harus hemat,” ujar Junghwan ketika kucing betinanya menghampiri dirinya sembari mengeong meminta makan.

“Nggak bisa nih gue sendirian sampe mama pulang, gue juga nggak tau mama pergi kemana,” cicit pemuda itu kemudian membuka ponselnya.

Ia mencari grup sirkelnya untuk mengabari sesuatu.

TODAY WE ARE SEVENTEEN 🧌

Siapa yang malem ini gabut gue open house |

Taki
| Males, ada PR dari miss Sowon

Jiwoo
| makan makan kah?

Niki
| mau gw klo mabar

Danielle
| No!! Bener kata Taki, kita harus ngerjain PR buat besok!!

Dahyun
| gw klo gabut nonton horor sih Wan

Temenin gw plisssssss |

Taki
| ada soju gk?

ADAAAAAA PLISS GW SENDIRIAN SKRG GABUTTT BUTUH KALIAN KLO BISA NGINEP DAH |

Dahyun
| jgn bilang lo lagi takut?

Jiwoo
| mau klo ada makanan...

Danielle
| guyssssss noooo kerjaan PR nya dulu baru ke Junghwan

Niki
| ah lamaaaa gw tau klo junghwan ketakutan, otwwww

Taki
| ooooooooo otw jg gw bawain cemilan

NAHHHH GT DONG CEPETAN YAAA NGGAK AMAN NI RUMAH GAK ADA NYOKAP, @taki @niki lo nginep ya gamau tau!!! |

Jiwoo
| ohh boys time... Gt.. Kita kita gk diajak...

Dahyun
| biarin aja mereka telat lagi woo

cewek cewek kalo mau kesini ayo dah ntar gua cekokin soju |

Danielle
| GOBLOK

Dahyun
| nggak ngotak

Jiwoo
| boleeeee

Kemudian Junghwan menutup ponselnya dan membiarkan grup sirkel mereka ramai dengan para cewek-cewek yang sedang mengomel pada dirinya. Ya tidak mungkin Junghwan berani meminum soju karena umurnya yang belum legal.

Suasana hatinya sudah lumayan membaik daripada tadi, tak disangka aroma masakan yang tertutupi tudung saji memikat perut Junghwan untuk segera berbunyi, dirinya mengambil piring kosong lalu menyendokkan dua centong nasi merah hangat kemudian mengambil lauk pauk yang sudah mamanya masak.

Menu makan malam Junghwan kali ini adalah babi kecap favoritnya, sembari menunggu Taki dan Niki datang, dirinya harus makan terlebih dahulu karena setelah ini Taki akan membawakan camilan.

Satu persatu suapan masuk ke dalam mulut pemuda itu, ia mendengar langkah kaki yang mendekat dari pintu masuknya rumahnya, dirinya mengamati pergerakan itu dan ternyata yang pulang adalah mamanya.

“MAMA!! NGAGETIN AJA!!” teriak Junghwan karena sudah ketakutan.

Tetapi mamanya sama sekali tidak menjawab apa-apa selain menaruh barang belanjaan ke kitchen set dan melewati Junghwan yang sedang makan di meja makan dekat dapur.

“Mama darimana kok nggak pamit Junghwan?” tanya pemuda itu sekali lagi. Tetapi lagi-lagi mamanya sama sekali tidak menjawab pertanyaan pemuda itu dan beralih meninggalkan dirinya untuk pergi ke kamar.

“Mama aneh deh, kaya bukan mama,” cicit Junghwan. Pemuda itu melanjutkan makannya yang sempat tertunda, tidak lama dirinya mendengar suara bel pintu yang ditekan.

“Nah itu pasti Niki sama Taki,” ujar Junghwan kemudian melap mulutnya lalu berjalan ke pintu utama rumahnya.

“Kenapa nggak buka sendiri sih gegayaan mencet bel, loh ternyata dikunci dari dalem,” cicit Junghwan, ketika pemuda itu sudah membukakan pintu, matanya terbelalak kaget.

“Heh!! Mama belum pulang malah kamu kunci dari dalam, gimana kalo kamu udah tidur! Mama nggak bawa kunci lagi!”

Junghwan mematung di depan pintu ketika melihat wanita dewasa yang tak lain dan tak bukan adalah mamanya sendiri.

Kemudian samar-samar bulu kuduknya berdiri, telinganya merasakan hawa dingin yang menerpanya.


























































































“Aku bukan mamamu.”

night changesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang