The Girl In Library

285 24 4
                                    

Saat ini terdapat lima pemuda yang bisa dibilang sudah cukup dewasa. Mereka berlima sudah tidak bisa dikatakan remaja, karena usia mereka yang sudah mulai berkepala dua.

Mereka saat ini sedang membicarakan sesuatu tentang masa depan mereka, tentang rencana mereka setelah lulus Universitas nanti.

"Kurasa aku akan meneruskan pekerjaan orang tua ku di perusahannya, mengingat jurusan yang aku ambil saat ini merupakan jurusan bisnis." Kata pemuda yang memiliki rambut berwarna coklat.

"Aku juga akan sama sepertimu Maeda, Ayahku sangat ingin aku meneruskan pekerjaannya di perusahaan miliknya. Meskipun aku akan meneruskan pekerjaan orang tuaku, aku sangat ingin membuat sebuah Kindergarten. Kalian tau kan aku menyukai anak kecil." Kata pemuda kedua yang seperti kita ketahui merupakan seorang yang cukup aneh.

"Kau dan sifat lolicon mu itu hanya akan membuat anak kecil takut untuk bermain denganmu." Ejek pemuda bersurai hitam panjang yang membuat Takeda menjadi suram seketika.

Semuanya tertawa saat pemuda bersurai hitam itu melontarkan perkataan yang bisa membuat pria lolicon disampingnya menjadi pundung. Teman-temannya bukannya memberikan semangat malah semakin mengeraskan tawanya.

'Dasar teman-teman biadab, bukannya menyemangatiku saat suram begini mereka malah menertawakanku.' Umpat Takeda didalam hatinya dilanjutkan dengan beberapa umpatan lainnya yang ditujukan kepada teman-temannya saat ini.

"Oh ya Naruto, bagaimana acara kencanmu dengan seseorang yang aku kenalkan kemarin? apakah sekarang kalian resmi menjadi sepasang kekasih?" Ucap salah satu temannya lagi kepada pria pirang yang kita ketahui bernama Naruto.

Naruto yang mendapat pertanyaan seperti itu dari temannya hanya bisa menghela nafas, dan memikirkan beberapa jawaban yang cocok dikeluarkan untuk menjawab pertanyaan temannya tersebut.

"Hah..."

Temannya yang mendengar helaan nafas yang dikeluarkan oleh pemuda pirang ini, sudah mengetahui jawaban yang akan Naruto katakan. Karena hal ini bukan pertama kalinya bagi mereka menanyakan pertanyaan itu dan hanya dijawab dengan helaan nafas.

Mereka tahu apa yang akan dikatakan oleh Naruto saat ini, setelah mendengarnya menghela nafas dan memasang ekspresi yang sulit diartikan.

'Sepertinya tidak berhasil lagi.' Hanya itu yang mereka pikirkan ketika mereka semua melihat raut wajah Naruto saat ini.

"Kemarin pun tidak berhasil lagi, maaf sudah merepotkan kalian selama ini, tetapi aku minta kepada kalian untuk berhenti melakukan itu lagi, karena hanya akan merepotkan kalian saja."

Ucap Naruto kepada teman-temannya dengan sedikit tidak enak, karena bagaimanapun juga teman-temannya sudah banyak membantu dirinya disaat dia membutuhkan.

"Santai saja Naruto, bukankah sesama teman harus saling membantu di saat teman lainnya sedang kesusahan."

"Iya Naruto, lagipula kita tidak merasa direpotkan saat kau meminta bantuan kepada kami untuk mencarikan perempuan yang cocok dengan dirimu."

Naruto merupakan salah satu dari sedikit orang yang belum pernah berpacaran, bahkan Naruto belum pernah memiliki kekasih hingga saat ini.

Sebenarnya Naruto memiliki wajah yang tampan, dengan kulit tan yang memberikan kesan seksi bagi siapapun yang melihatnya, tidak hanya itu Naruto juga bisa dibilang cukup cerdas karena saat SMA dulu dirinya berhasil menjuarai berbagai macam perlombaan yang sering di ikutinya dulu.

Tetapi siapa sangka pria pirang yang memiliki wajah tampan dan memiliki kecerdasan di atas rata-rata itu belum mempunyai kekasih hingga sekarang ini, Naruto sangat ingin memiliki kekasih, karena dia melihat teman-teman dihadapannya ini sudah memiliki tambatan hatinya masing-masing.

The Girl In LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang