AMY - 8

1.8K 204 2
                                    

mata gracia mulai terbuka perlahan tepat di jam 4.30 subuh, dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul gracia merentangkan tangannya, melakukan kegiatan yang setiap pagi ia lakukan, eits bukan berdoa tapi peregangan.

setelah itu barulah gracia berdoa, gracia adalah seorang anak yang benar-benar taat ber-agama, dia tak pernah melupakan Tuhan nya dan selalu menyempatkan untuk berdoa sebelum melakukan aktifitasnya. seperti saat ini 

"amin..." suara gracia masih terdengar serak khas orang bangung tidur

gracia meneggakkan bahunya sambil terdiam beberapa saat, dia masih dalam proses pengumpulan nyawa. gracia mengerjapkan matanya berkali-kali dan akhirnya membuka matanya lebar

gracia menyingkirkan selimut tebalnya, berniat untuk berpindah ke kursi roda

"AAA APA APAAN INI ?!" gracia memekik kaget melihat ada satu kaki manusia yang sedang berada diatas kakinya

kaki gracia sudah mati rasa, jadi gracia tidak merasakan apapun dari tadi sebelum dia mengikuti arah kaki seseorang yang berada di atas kakinya, gracia menyingkirkan selimut tebalnya dan mendapati shani sedang tertidur pulas 

"ada-ada saja orang ini, posisi tidur yang sungguh aneh" gracia terkekeh ringan 

bagaimana tidak, posisi tidur shani yang menghadap ke arah kanan otomatis ber arah padanya, tubuh shani sedikit meringkuk dengan tangan yang memeluk guling, dan kaki kiri yang melingkar sampai kaki atas gracia

"untung kaki saya sudah mati rasa, jika tidak mungkin akan saya tendang dia karena sudah mengganggu tidur saya" 

gracia memerhatikan wajah damai shani yang sedang tertidur, senyum tersungging di bibirnya saat melihat shani menggeliat kecil, sungguh menggemaskan pikirnya.

dipinggirkan rambut shani yang sedikit menutupi wajah shani, gracia menyelipkan rambut shani ke telinga sehingga tidak ada sehelai rambut pun yang menutupi wajah cantik shani yang sedang tertidur ini

"dia sangat cantik..." ujar gracia menggantung "...jika tertidur hahaha" lanjut gracia tertawa pada lawakannya sendiri.

sebenarnya shani itu cantik setiap saat, tapi kalo kata gracia. damagenya nambah plus-plus kalo sedang tenang dan tidak mengoceh

gracia berpindah dari kasur ke kursi rodanya, untuk menikmati detik-detik matahari terbit menunggu pagi. sesekali gracia menoleh ke arah shani yang masih tertidur dengan damai. awalnya gracia ingin membangunkan shani untuk mengambilkan roti lapis serta teh hangat.

tapi melihat shani yang sepertinya kelelahan dan tertidur pulas, gracia menjadi tidak tega jika harus membangunkannya. maka gracia lah yang pergi turun kebawah dengan kursi rodanya, biasanya jika gracia menginginkan makanan atau apa saja, akan dibawakan oleh pembantunya tapi pembantunya sedang cuti melahirkan. jadi beberapa hari belakangan ini gracia menjadi mandiri untuk turun dari lantai atas dan mengambil segala hal yang menjadi keperluannya.

***

shani terbangun dari tidurnya, seperti siklus alamiah dari hidupnya. shani merentangkan tangan sambil menguap lebar, berkat kasur yang nyaman dan empuk, membuat shani merasa malas untuk mengangkat diri dari rebahannya

shani masih menggeliat di kasur, sambil sedikit berguling-guling. merasakan hal berbeda dari sebelum-sebelumnya. "bukankah kasurku lebih kecil dari ini" pikiran shani berkelana dengan nyawa yang belum terkumpul

setelah 5 menit, dia tersadar akan sesuatu, shani baru mengingat bahwa dia semalam disuruh gracia untuk menginap saja di rumahnya, shani melirik ke arah kanan dan tidak menemukan siapa-siapa disana. 

"dia kemana, pantas saja dari tadi aku guling-guling ga nyambar manusia" 

shani melihat ke sebelah nakas, dan betul saja sudah tidak ada kursi roda, shani langsung beranjak dari kasur, untuk mencari keberadaan gracia.

After met you  - greshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang