Halloo apakabar everybody?
Selamat membaca, semoga suka!.
Setelah beberapa hari berlalu, hari ini Dilla mulai menyebar beni untuk sayur-sayuran di kebunya nanti yang pasti bantu sama Gus Nauzan sembari sesekali bercanda gurau khas pasangan halal.
Siangnya Dilla sengaja masak banyak supaya bisa makan sama-sama dengan Abah dan Ummi tapi ternyata Naufal juga ada dirumah. Tapi wajahnya lebih berseri daripada biasanya, Dilla tahu betul bahwa seri diwajahnya itu seperti suaminya ketika memandang Dilla dengan penuh cinta.
Selesai makan siang Dilla memilih untuk duduk di ruang keluarga rumah Ummi sembari membaca buku karena kebetulan suaminya sedang ada tamu.
"Fal, mbak boleh tanya ndak? " tanya Dilla ketika melihat Naufal baru saja mengambil minum
"Boleh, kenapa? "
"Kamu lagi menganggumi seseorang kah? "
"Eh, maksudnya? "
"Kamu lagi suka sama perempuan mana? "
"Ah ndak mbak ,ndak suka siapa-siapa "
"Elehh gayamu hahaha"
"Emang keliatan yah, mbak?"
"Astagfirullahaladzim, kamu ni polos banget. Mau tak bantu ndak? "
"Jangan bilang-bilang dulu yah, mbak! "
"Kalau kamu ndak percaya sama mbak, ya sudah ndak usah cerita. Gitu aja kok repot kamu ini fal. "
"Masalahnya aku sendiri loh bingung, mbak. "
"Gini aja, mbak yang cari tahu. Kamu kasih tahu saja siapa namanya dan dari mana biar mbak yang mendekati, kalau cocok langsung lamar. Mau ndak? "
"Bener ,mbak? Nanti repotin Mbak Dilla lagi."
"Gayane sakarepmu wes."
"Hahaha yah deh. Namanya Maira ,mbak. Pemilik Amani Shop yang mbak beli perlengkapan kebun itu. Waktu hari itu kenapa aku lama, ya karena bantuin anak dia yang jatuh dari kursi. Tapi anehnya anak itu panggil aku ayah, gitu mbak. "
"Owalah, ya sudah nanti mbak yang cari tahu. Oke? "
"Matur suwun nggih, mbak. "
"Ingat jangan terlalu dekat sebelum mahrom, itu bisa jadi zina, Fal. "
"Terimakasih kakak ipar ku satu-satunya yang paling baik. "
"Elehh gayane. "
"Ahhahaah suwun ,mbak"
"Ngetawain apa sih? " Tanya Gus Nauzan yang datang tiba-tiba di ruang keluarga
"Inget loh mbak, ndak boleh bilang-bilang! " ujar Naufal
"Iyo wis sana, ganggu orang mau pacaran aja. " ucap Dilla sembari menggerakan tangannya seolah mengusir Naufal.
"Sana pulang kalau mau pacaran, ndak kasian ada jomblo disini. " gerutu Naufal pada kakak dan iparnya itu
"Idih iri tanda tak mampu (dengan wajah meledek adiknya itu), yuk sayang pulang ." ajak Gus Nauzan pada Dilla
Sesampainya di rumah Gus Nauzan merebahkan dirinya dengan berbantalkan paha Dilla.
"Bahas apa sama Naufal? " tanya Gus Nauzan dengan nada judesnya
"Jangan cemburu gitu sama adiknya, ndak baik."

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Cinta , Waktu & Allah ( Penantian Cinta )
Spiritual( Spiritual - Romance ) "Kalau ntar Dilla ndak bisa kasih anak gimana? " ucapnya sembari terisak pilu. "Bagaimana kalau sebaliknya? Bagaimana kalau Mas yang ndak bisa? " balas Gus Nauzan yang membuat Dilla diam dan semakin menunduk . "Denger mas ya...