The Seductive Sedative

739 73 189
                                    

Pria italia tidak baik dan tak bisa dipercaya. Mereka pemalas dan suka berbohong. Mereka merayu dengan tangan dan omongannya.
(No offense, Chef Toto yang bilang 😆)

.
.
.

"Buongiorno, Signorina..."

Cha Young membeku sambil mendekap tasnya erat di dadanya. Ia tak berani untuk membalikkan badan menghadap pria itu, bahkan menoleh sedikit pun tak sanggup.

"Kenapa kau berdiri di sana? Kau tidak bermaksud untuk kabur, kan?"

"Bukan begitu--" Cha Young akhirnya berbalik, namun sedetik kemudian ia menyesali tindakannya itu. Pemandangan yang ia lihat di hadapannya tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

Vincenzo juga mengenakan jubah handuk dengan obi yang terikat asal-asalan di pinggangnya, membuat dada bidangnya terekspos cukup lebar. Satu tangannya sedang menggosok rambut basahnya menggunakan handuk kecil. Setetes air menitik dari ujung poninya yang basah, mengaliri garis wajah tampannya sampai ke leher dan masuk ke dalam kerah jubah handuk. Tanpa ia sadari, Cha Young menelan ludah.

"Ehm... di mana bajuku?" Cha Young memalingkan wajahnya yang memerah.

"Sudah kubuang."

"Apa???"

"Kau tidak ingat tadi malam?"

"A... apa yang terjadi semalam? Apa... apa aku melakukan kesalahan?" Cha Young tergeragap.

"Itu tergantung sudut pandangmu, kau menganggapnya sebagai kesalahan, atau pengalaman."

"Hah?" Cha Young mengernyit tak mengerti.

Vincenzo mengulangi kalimatnya menggunakan bahasa Inggris, mengira Cha Young tidak memahami kalimat Italianya tadi.

"Tidak, tidak, aku bukannya tak mengerti bahasamu, tapi aku tak mengerti maksudmu. Tolong jelaskan, apa yang terjadi semalam? Kenapa aku bisa terbangun di kamar hotelmu? Kenapa aku memakai jubah ini? Kenapa kau buang bajuku?"

Ting tong...

Cha Young bergegas bersembunyi di balik sekat yang memisahkan antara ruang tamu dengan ruang tidur. Vincenzo membuka pintu dan menutupnya kembali dengan tangan yang sudah menenteng beberapa kantong kertas.

"Pakailah," Vincenzo menyodorkan kantong-kantong itu kepada Cha Young.

"Apa ini?" Tanpa bertanya sebenarnya Cha Young sudah dapat menebak isinya dari brand yang tergambar di depan kantong-kantong itu.

"Pakaian. Aku tidak tahu model dan warna kesukaanmu, maupun ukuranmu."

Cha Young menaikkan alisnya saat mengintip isi kantong-kantong itu, "aku tidak harus membayar semua ini kan?"

"Tidak."

"Tentu saja. Karena kau membuang pakaianku tanpa seizinku. Semua pakaian yang kau belikan ini tak sebanding harganya dengan pakaianku kemarin, karena aku yang mendesainnya sendiri."

"Oh, maaf. Aku tidak tahu soal itu."

"Aku akan ganti baju dulu. Setelah itu mari kita bicara."

☆☆☆

Flashback...

Luca masuk ke restoran fried chicken setelah diberi kode dari bosnya. Sejak keluar dari hotel, Luca dan bodyguard lain mengikuti dan stand by di sekitar boss mereka. Vincenzo tak mungkin berkeliaran sendirian di negara asing, dengan orang asing. Bukannya ia tak percaya kepada Cha Young. Mengingat profesinya, ia hanya khawatir bila ada orang yang mencelakai dirinya, terlebih terhadap gadis itu yang tidak mengetahui siapa Vincenzo sebenarnya.

[IDN] Opium [Vincenzo FF]-HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang