Halo guys jadi saya lagi gabut. Yaudah saya nulis ini aja hehehe.
Semoga suka yaaa!
•
•
•
•
***
Saat ini Regan dan Axelia telah pulang dari penjara. Kini mereka sudah berada di basecamp Vandero kembali. Di sana, semua anggota Vandero tengah berkumpul. Suasana yang Axelia rindukan telah kembali, walaupun kekurangan satu anggota, yaitu Malik. Tetapi mereka berusaha untuk membuat suasana seperti biasanya. Hari ini tidak akan mereka gunakan untuk bersedih. Mereka hanya ingin mengisi hari ini dengan penuh canda dan tawa.
"HALO KAWAN-KAWAN! ADA YANG KANGEN GUE GAK?" teriak Axelia dengan ekspresi yang sangat bahagia.
"Gue!" Sakti merentangkan tangannya dan menghampiri Axelia dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
Axelia pun ikut merentangkan tangannya. Hendak berpelukkan dengan Sakti. Namun, tiba-tiba Regan datang dan berdiri di depan Axelia. Dan itu membuat Sakti memeluk dirinya.
Sakti yang merasa tubuh Axelia berubah menjadi kekar pun langsung melepaskan pelukannya. "Anj lo Gan. Awas, gue mau meluk temen masa kecil gue!"
Regan berkacak pinggang. "Mau ngapain lo? Mau meluk pacar gue? GUE TEBAS PALA LO ANJING," ucap Regan penuh penekanan.
Abrasi yang tengah meneguk kopinya pun langsung tersedak dan menyemburkannya kepada wajah Kevan. "WOYY ANJING MUKA GUE." Kevan mengusap wajahnya yang basah.
Abrasi tidak menghiraukan Kevan. "Apa lo bilang tadi? P-pacar?" tanya Abrasi kepada Regan.
"Iya, mau apa? Gak suka? Sini gelud sama gue!" tantang Regan.
"Bra, kata gue lo mending diem sih. Daripada lo abis di tangan dia!" Erosi menepuk-nepuk pundak saudara kembarnya.
"Anjirlah. Lo jahat banget Gan, sumpah," ucap Sakti penuh drama. "Setelah lo ngambil si Clarissa dari gue, sekarang si Axel juga lo ambil? Meresahkan lo anjwing. Hati mungilku teriris tau gak siehh?" lanjutnya.
"Gue gak ada ambil si Clarissa, ya. Dianya aja yang suka sama gue. Emang gue tuh idaman semua orang. Lo-nya aja yang gak tau," balas Regan tidak terima.
"Tingkat ke-PDan lo naik drastis, Gan. Gak bisa nih gue kayak gini. Masa ada yang lebih narsis dari gue?" protes Axelia.
"Berarti gue lebih hebat dari gurunya." Regan tersenyum lebar untuk pertama kalinya. Inilah senyuman paling lebar yang pernah ia perlihatkan.
BRAK!
Tiba-tiba saja Kevan menggebrak meja dengan sangat keras. "Kata gue lo semua mending pergi deh. Gue lagi pusing ya nyet gara-gara bapak gue mau ngusir gue. Jangan lo nambahin beban gue dengan memperlihatkan keuwuan yang membuat gue iri ya bangke." Kevan menatap Regan dan Axelia dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Clarissa
FantasyIni akan menceritakan tentang seorang gadis yang sedikit tomboy bertransmigrasi ke dalam raga seorang gadis feminim dan dikenal sebagai seorang pembully oleh teman-temannya. Enggak pinter bikin deskripsi kayak gini:( Saya malas revisi ya gaess ya WA...