Colaboration with abangcendol
***
'beeb, beeb, beeb'
Sebuah tangan keluar dari dalam selimut yang sedari tadi berdiam dengan nyaman di bawahnya. Tangan itu meraba-raba ke atas nakas berusaha meraih ponselnya yang meraung ke seluruh ruangan. Setelah mencoba, ia berhasil menggapai ponselnya, mematikan alarm yang memekakan telinga dan meletakannya kembali.
Tangan itu membuka selimut yang menutupi pemiliknya. Orang dari pemilik tangan itu adalah seorang gadis yang akhirnya terbangun dari tidurnya dan mendudukan tubuhnya. Gadis berambut hitam panjang itu sedikit mengucek matanya sambil menguap pertanda masih mengantuk. Ia menarik kedua tangannya ke atas meregangkan seluruh otot yang kaku sebelum akhirnya turun dari ranjangnya.
Ia pergi ke luar kamarnya langsung menuju kamar mandi. Ia melepas seluruh pakaiannya dan menyalakan air pancuran. Air dingin di pagi hari langsung menyambutnya membuat seluruh tubuhnya mengigil. Sebenarnya malas sekali bangun pukul enam pagi harus membeku seperti ini. Padahal ia masih ingin bangun siang dan bermalas-malasan di kasurnya. Tapi sayangnya liburan telah berakhir dan ia harus kembali bersekolah.
Setelah selesai dengan urusan kamar mandinya, ia kembali menuju kamarnya untuk memakai seragamnya. Ia berdiri di depan kaca memakai dasi dan merapihkan kemeja dan rok abu-abunya kembali. Setelah merapihkan tasnya, ia turun ke bawah dan melihat kedua orang tuanya sudah di meja makan.
"hai Jihyo, ayo duduk"
Gadis itu menarik kursi yang kosong lalu duduk di sana dan mengambil roti yang sudah disiapkan oleh ibunya. Mereka bertiga duduk di sana sambil mengobrol kecil.
"yaudah, aku berangkat dulu ya" Jihyo bangkit dari duduknya dan memakai tasnya.
"mau ayah anterin?" tanya sang ayah.
"eh? aku bukan anak tk lagi ayah" protes sang anak.
"haha, terus mau naik apa?"
"naik ojol aja, aku belum tau arah kalau naik angkot. yaudah aku berangkat ya"
Jihyo pergi ke kedua orang tuanya dan mencium kedua tangan mereka. Pas sekali saat keluar rumah ojeknya sudah tiba karena ia sudah memesan tadi di dalam. Setelah memakai helm, ia naik dan berangkat ke sekolahnya.
Jarak antara rumahnya dan sekolahnya cukup jauh, atau bisa dibilang sekolah barunya. Sekarang ini Jihyo sudah duduk di bangku kelas dua belas atau tiga SMA. Ia adalah murid baru di sekolahnya yang sekarang ini karena ayahnya dipindah tugaskan ke kota ini.
Lima belas menit berlalu akhirnya Jihyo sampai di depan sekolahnya. Baru dilihat dari luarnya saja, suasananya sangat ramai. Banyak murid-murid yang berdatangan masuk ke dalam. Jihyo melangkahkan kakinya masuk ke dalam melewati gerbang depan. Ada banyak sekali murid di sana yang kelihatannya sama bingungnya dengannya. Jihyo duga mereka juga murid baru.
'kringg, kringg, kringg' bel masuk sudah berbunyi.
"untuk peserta didik baru, silahkan berkumpul dan berbaris di lapangan"
Akhirnya mereka medapat arahan dari salah satu guru dan mereka semua menuju lapangan melewati gerbang dalam. Sebenarnya ia sudah ke sini saat mendaftar, tapi melihat sekolah ini tetap membuatnya terpukau. Salah satu sekolah swasta yang cukup bergengsi di sekolah ini. Apalagi sekarang keadaannya sangat ramai dipenuhi para murid.
Terlihat ada tiga gedung besar yang mengelilingi lapangan yang luas ini. Mereka semua masuk ke dalam lapangan termasuk Jihyo. Mereka semua berbaris agar rapih dan diperintahkan untuk duduk setelahnya agar tidak lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Above | Jeonghyo
Fanfiction"kamu tau gak? awan awan apa yang nyenengin? awana be with you forever xixixi" *** "udah sana Jeongyeon! jangan gangguin gua!" *** Masa SMA akan agak garing jika tidak ada bumbu-bumbu cinta di dalamnya. Itulah yang mereka lakukan, terjebak di dalam...