Chapter O1. ( END. )

587 35 6
                                    

Fanfiction [BoYa]

Bitter truth.

" maaf sudah membuat diri mu sakit ... "

.
.
.
.

apa yang bisa di lakukan oleh seorang manusia ketika hidup nya sudah tidak lama lagi? ya, berbaring di ranjang rumah sakit dengan alat-alat dari dokter yang berada di seluruh tubuh nya.

siapa lagi jika bukan karena penyakit?. tetapi, penyakit kali ini bukan lah penyakit yang harus di remehkan, apalagi dengan penyakit kanker darah ( leukemia ) ,apa masih ingin di hina?

suara pintu ruang rawat itu terbuka, memunculkan seorang gadis berparas cantik dengan kursi roda, tidak lupa senyuman yang selalu mengembang manis di wajah nya.

"kak oboi !!, kakak lagi di sini kah?" gadis itu bertanya sambil menunggu respon dari sang remaja yang kini tengah memandang nya.

"here, yaya" balas lelaki tersebut dengan suara yang terdengar kecil karena ada alat pernafasan yang membaluti hidung dan mulut nya.

gadis buta itu kini mendorong kursi roda nya hati hati. ya, buta. walaupun buta, ia memiliki pendengaran dan ingatan yang cukup tajam, jadi wajar saja diri nya bisa hafal dengan jalur kamar lelaki bernama Boboiboy.

"kenapa kesini sendirian?" ucap boboiboy sambil mengelus puncak hijab pink gadis yang lebih muda 4 tahun dari nya.

"yaya bosen banget kak, pengen nya ke kamar kak oboi aja deh"

"bunda kamu kemana? kenapa ga bareng bunda kesini nya"

"bunda lagi keluar rumah sakit sebentar kata nya. terus, yaya gamau panggil suster cuma buat anterin yaya ke kamar kak oboi, nanti yaya bisa ngerepotin" ujar sang gadis.

cukup lama mereka tenggelam dalam isi pikiran nya masing masing. namun, yaya kembali membuka suara nya.

"kak, yaya punya kabar baik tauu" pekik nya dengan gembira

"woah, apa tuh?" tanya boboiboy yang di ikuti oleh rasa penasaran nya

"kata bunda, bentar lagi yaya bisa liat, keren gak?" jawab yaya sembari tertawa senang

siapa yang tidak senang jika ia mendapatkan kabar se-bahagia itu. apalagi, yaya yang mempunyai otak yang pintar, gadis kecil itu selalu di ajarkan oleh bunda nya tentang mata pelajaran yang di cukup untuk yaya pahami di umur nya sekarang.

"proud of you, yaya. aku jadi ikut seneng. nantiii, yaya bisa liat wajah kakak yang ganteng, hahaha." ucap nya dengan nafas yang mulai tak beraturan.

"emang betulan ganteng?" tanya yaya terkekeh

ingin sekali boboiboy menjawab. tetapi, rasanya mulai tak mampu merespon ucapan gadis itu, dada nya terasa sangat sesak.

"mungkin aja ... tapi itu mustahil , maaf yaya ..." batin nya

tak lama bunda dari gadis itu datang dengan ke-khawatiran nya.

"haduhh yayaa anak ku, harus nya kamu jangan pergi sendiri. bunda khawatir loh" ucap bunda nya sembari memeluk erat gadis itu

pandangan bunda yaya mulai gagal fokus karena melihat boboiboy yang wajah nya terlihat sangat pucat. sang wanita paruh baya itu segera menekan tombol yang berguna untuk memanggil dokter.

"bunda ... kak oboi kenapa?" tanya yaya dengan perasaan yang mulai tercampur. perasaan itu tiba-tiba muncul, seperti menandakan ada yang tidak beres dengan boboiboy.

Bitter Truth. [ Boboiboy × Yaya ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang