BAB 1

5.2K 183 3
                                    

Perlahan kelopak mata itu terbuka, sedikit buram dan lama lama menjadi terang dan jelas. Cinta, Lorraine Cinta, perempuan itu duduk dan bersandar pada kepala ranjang setelah tau dimana dirinya berasa sekarang ini.

Kepala nya sudah di perban, bahkan jika ia merasakan, semua luka nya pun sudah di obati.

Cekek

Pintu bercat putih dengan stiker dirinya dan juga seorang laki laki terbuka, menampilkan se sosok laki laki di stiker itu. Cinta memalingkan wajahnya saat derap langkah itu kian mendekat dan berhenti tak jauh dari dirinya berada sekarang.

"Gimana?" Kata Adriel, cowok itu bernama Adriel.

Cinta menghela napas dan menoleh, menggerakkan tangannya dan menepuk nepuk sisi sebelah nya yang kosong. Adriel mengangguk dan duduk di sebelah Cinta sesuai intrupsi perempuan itu.

"Sakit?"

"Lo pikir?" Tanya Cinta sedikit judes.

"Gak. Itu menyenangkan bagi gue, darah lo manis, tadi gue coba yang ada di dinding." Kata Adriel seraya tersenyum tipis. Cinta menghela napas nya sejenak, hubungan apa yang ia jalani? Entahlah, Adriel adalah pembuat luka untuk Cinta, tapi Adriel juga penyembuh luka itu. Tak ada alasan untuk Cinta berpaling dari laki laki yang memiliki masalah pada jiwa nya.

"Lo buat gue marah Cinta, laki laki tadi nyentuh pipi lo, rasanya gue mau tusuk tusuk juga pipi dia terus mata nya juga, buat koleksi gue." Cinta mengerucut kan bibirnya. "Gak, El!" Tolak Cinta.

Adriel mengerutkan keningnya dan mengangkat sebelah tangannya untuk memegang rahang Cinta, menekannya erat hingga perempuan itu meringis. "Jangan bilang lo suka dia, atau kaki lo bakal jadi pajangan di sini. Gue sama sekali gak masalah mau punya cewek cacat sekali pun, asal lo diem dan nerima, gue selalu ada di sisi lo."

Cinta melihat semuanya, saat mata Adriel memancarkan kemarahan, kilatan kebencian dengan tolakkan nya barusan.

Cinta mendengar napas pemuda itu tidak beraturan.

Cinta melihat rahang nya yang tegas menonjolkan urat urat dan juga jakun yang naik turun.

Itu tandanya, Adriel Antsel Nigel sedang dalam mode marah, dan berbahaya.

"Gue gak bilang suka sama dia, jangan jadiin diri lo ancaman, El!" Cinta menangkup pipi Adriel dan memajukan tubuhnya, melumat bibir menggoda itu dan melepas pangutan erotis yang baru saja terjadi.

Adriel melemahkan tatapan maut itu, sedikit melembut. "Stop, berada di sisi lo aja itu sebuah ancaman, jangan lakuin hal yang buat gue stres atau bahkan gila." Kata Cinta seraya mengendus leher Adriel dan mengecup nya basah.

Adriel meremang. Ini yang ia suka dari seorang Lorraine Cinta, perempuan itu begitu manis dan erotis, sexy dan sangat membuat nya jatuh hati tiap saat.

Dan membuat Adriel menanamkan sebuah pola pikir, jika Cinta adalah pusat kehidupan, tak ada yang bisa menggenggam tangan Cinta selain seorang Adriel, hanya Adriel yang pantas, walaupun dengan cara melukai nya.

"Jatuh hati sama lo itu sakit, El." Ujar Cinta gamblang, perempuan itu secara terang terangan mengatakan apa yang ada di hatinya. Kepala Cinta terasa begitu berat karena insiden siang tadi, rambut yang di Jambak dan kepala yang di benturkan, beri tepuk tangan kepada Adriel, laki laki itu mampu membuat Cinta merasakan nyeri pada bagian kepalanya, sangat sangat sakit.

Adriel menggumam sebagai jawaban. "Terus?" Tanya nya yang setia mendengar Cinta.

Cinta sedikit mendongak dan matanya bertubrukan dengan mata dingin milik Adriel. "Bego nya gue, gue gak bisa keluar dari jeratan lo."

Adriel mengulas senyum tipis, mendekatkan bibirnya ke telinga Cinta dan sedikit melumat bagian cupingnya hingga Cinta merasa meremang. "Gue suka perempuan penurut, tapi gue malah tertarik sama lo yang selalu ngebangkang dan buat gue gatel dan berakhir buat kasar sama lo, gue gak nyesel, itu candu buat gue."

Cinta semakin menggeliat ketika tangan berurat milik Adriel mengelus bagian pusar nya, laki laki itu memang sangat suka memancing nafsu Cinta.

"Ahh.."

"Lagi. Gue suka."

***

To be continued

Jangan lupa follow dan vote, ini cerita pertama ku! 💙

Psycho Boyfriend (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang