Semenjak menikah dengan Yang Yang, ini adalah kali ke dua Seungcheol bertemu dengan orang tua suaminya. Yang pertama adalah saat Seungcheol mengantar Yang Yang beserta dua anaknya kembali ke China usai semua masalahnya selesai. Saat itu tangan Seungcheol gemetar kala bersalaman dengan ayah mertuanya. Wajah datar dan aura mengintimidasi itu membuatnya gentar dan ingin bersujud sejak pandangan pertama. Tiba-tiba teringat semua kesalahan yang pernah ia buat pada Yang Yang.
Namun, setelah mengobrol yang terasa seperti introgasi, ayah mertuanya itu mulai melunak. Apalagi melihat kedua cucunya yang menggemaskan dan putranya yang terlihat bahagia dengan keluarganya.
Ketika datang untuk ke dua kalinya, ayah mertuanya itu langsung menyambut saat melihat Minyoung berlari menghampiri. Menangkapnya yang nyaris jatuh karena tersandung batu kecil.
“Baba, Mama,” sapa Yang Yang kepada orang tuanya, yang langsung diikuti oleh Seungcheol.
“Seungcheol, apa kabar, Nak? Kamu libur?” tanya Nyonya Zhang pada menantunya.
“Baik, Ma, iya ini lagi dikasih libur sama agensi,” jawab Seungcheol, ia tersenyum kecil saat sadar Minjoon mengeratkan cengkraman pada bajunya. “Minjoon, ini Nenek sama Kakeknya Minjoon sama Minyoung. Ayo di sapa. Minyoung juga.”
Alih-alih menyapa kakek neneknya, Minjoon justru menyembunyikan wajahnya di dada sang ayah, sementara Minyoung yang memang sudah berada dalam gendongan sang kakek, langsung memeluk leher laki-laki itu dengan kuat.
“Aduh, yang satu pemalu, ya, sepertinya,” goda Nyonya Zhang sembari mengusap rambut Minjoon.
Tidak hanya Nyonya Zhang yang merasa gemas dengan tingkah Minjoon, tetapi orang dewasa yang lainnya juga ikut merasa gemas. Yang Yang tertawa dan menggiring keluarganya untuk masuk ke dalam rumah. Anak tunggal keluarga Yang itu masuk ke dalam kamarnya untuk menyimpan barang-barang. Karena memang berencana untuk menginap di sana selama beberapa hari.
Saat ia keluar, semua orang sudah bersiap untuk makan malam.
“Ba!” seru Minyoung saat melihat wajah ibunya. Ia melompat-lompat dalam pangkuan sang kakek.
“Sini, Minyoung makannya sama Baba.” Yang Yang ingin meraih tubuh putrinya, namun ayahnya menolak memberikan Minyoung. Laki-laki paruh baya itu ingin makan dengan cucunya.
“Minyoung sama Kakek saja, ya,” ucap Tuan Yang sembari mengusap rambut panjang cucu perempuannya.
Mau tidak mau Yang Yang membiarkan putrinya makan bersama kakeknya. Ia menoleh pada Minjoon yang duduk dengan tenang dalam pangkuan Seungcheol. Anak itu menurut saja saat ayahnya menyuapinya makanan. “Minjoon, makanannya enak?”
“Enak, Minjoon suka,” jawab Minjoon.
“Nah, Minjoon makan yang banyak, ya, biar sehat,” ujar Seungcheol. Ia senang melihat putra kesayangannya makan dengan lahap.
“Lihatlah, dia tidak mau lepas dari Appanya,” komentar Nyonya Zhang melihat cucu laki-lakinya begitu menempel pada ayahnya.
“Minjoon akan mengabaikan semua orang kalau sudah bersama Appanya,” sahut Yang Yang. Ia mengusap rambut Minjoon dengan gemas, sebelum mulai memakan makanannya. “Mungkin kalau Appanya bisa menyusuinya, Minjoon akan mengabaikanku juga.”
Seolah paham dengan apa yang dikatakan ibunya. Minjoon langsung menoleh dan mengulurkan tangannya pada Yang Yang. “Baba ... Baba, peluk Baba.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love || Seungcheol x Yang Yang
FanficMalam penghargaan itu mengajarkan pada mereka, betapa pentingnya menghargai perasaan orang lain.