BAB 2

3.7K 145 1
                                    

Malam ini hujan turun membasahi kota, gemercik hujan tak jarang terdengar di jendela, suara angin pun sesekali terdengar walau teredam oleh hujan yang deras. Suhu menjadi dingin, AC sudah di matikan, ah, cuaca malam ini memang tak bisa di perkirakan.

Cinta menarik selimut hingga menutupi sebatas dadanya, matanya enggan beralih dari tv yang berada di depan, menampilkan film fantasi yang di perankan oleh Angelina Jolie, tau film nya gak?, Film yang judul nya "Maleficent." Cukup menarik dan bagus. Kisah itu menggabungkan antara fantasi dan juga romance, dari pengkhianatan sampai cinta sejati.

Lampu yang di matikan dan di gantikan lampu tidur membuat suasana semakin oke, cahaya menjadi remang remang di temani dinginnya malam.

Tok tok tok..

Ceklekk..

Adriel masuk dengan piyama tidur nya dan juga tangan yang membawa se piring makanan serta popcorn. For u information, mereka berada di apartemen miliknya Adriel, sejak kejadian beberapa jam yang lalu berakhir lah Cinta berada di sini.

Tanpa basa basi Adriel masuk ke dalam selimut setelah menaruh makanan itu ke sebelah Cinta, pemuda itu menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang, membawa Cinta ke pelukan hangatnya di tengah terpaan angin malam yang menyelinap.

"Besok gak usah sekolah, ya?"

Cinta mengeryit. "Gila? Gue bisa di skors kalo gak sekolah, berapa kali gue gak masuk?" Pekik Cinta kesal sedangkan Adriel membalasnya dengan kekehan yang manis, ah Cinta tau, cowok itu sedang dalam suasana hati yang baik.

"Kalo di skors terus Do, gue bisa beliin lo paket belajar." Balas Adriel ringan dan memasukkan popcorn yang tadi di taruh nya ke dalam mulut.

"Gue butuh sosialisasi." Balas Cinta pelan. Adriel semakin mengeratkan rengkuhannya dan mencium pucuk kepala Cinta. Tangannya menaruh wadah popcorn itu dan beralih menyentuh perut Cinta. "Lo tau? Gue itu gila."

"I know." Adriel terkekeh mendengar jawaban itu. "Selain gila, lo emang harus di hindari."

Adriel mencengangkan pinggang gadis itu hingga Cinta meringis, seperti nya dia salah ngomong. "Se jauh apapun lo hindari gue, lo bakal selalu ketemu. Dan kalo lo sampe berani ngelakuin itu, jangan salahin gue kalo di sini bakal ada Adriel Junior." Kata Adriel seraya mengelus lembut pinggang Cinta dan menjalar menuju perut rata Cinta yang terhalang baju tidur.

Cinta tergagap dan menepis tangan Adriel dari perutnya.

"Bukan cuma satu, sebanyaknya." Bisik Adriel sensual.

Cinta membola terkejut. "El?! Stop it!" Cinta mencengkram erat tangan Adriel yang membuat tawa kecil pemuda itu terdengar. Tak berucap lagi Adriel kini fokus ke film yang tengah ter setel di hadapan nya.

Sedangkan Cinta mati matian menahan diri agar tidak membuat Adriel resah, beruntung suasana pemuda itu tengah baik baik saja, jika tidak mungkin saja ucapan nya tadi akan mengundang keributan yang berakhir kekerasan.

***

Adriel bersiap, memakai jubah hitam dengan pisau lipat yang tersimpan di saku nya. Entah mengapa malam yang larut dan saat hujan berhenti, Adriel malah menginginkan darah seseorang. Nafsu membunuh nya meningkat.

Adriel berjalan mendekat ke arah ranjang yang terisi oleh seseorang, menunduk dan mencium bibir perempuan itu sekilas. "Gue pergi sebentar, jangan nakal atau bakal ada ukiran indah di punggung mulus lo." Gumam Adriel dan kembali menegakkan dirinya.

Sial. Nafsu nya bergejolak melihat selimut yang tersingkap memperlihatkan betis mulus dan jenjang milik Cinta. Dengan hati hati Adriel menaikkan selimut itu dan kembali mengecup basah pelipis Cinta. Gadisnya tertidur dengan nyenyak dan nyaman.

Adriel segera melangkah keluar dari kamar juga apartemen, sebelumnya ia sudah mengamb kunci mobil. Menarik, mari kita lihat si penjahat ini beraksi dengan pisau andalannya dan juga karisma nya.

***

Adriel berjalan santai seraya bersiul di tengah malam. Cowok itu berganti memakai Hoodie berwarna hitam. Sangat santai sekali, matanya memancarkan sinyal berbahaya. Untuk mobil, tenang aja, Adriel sudah mengurusnya, hanya dengan menaruh mobil nya di pinggi jalan dan ia pergi mencari mangsa. Mudah kan?

Jalan ini begitu sepi, namun mampu membuat seringai Adriel muncul. Tepat di ujung jalan sana, di bawah lampu gantung yang temaram, seorang perempuan berpakaian modis tengah berdiri memainkan ponsel nya, adrenalin seorang Adriel naik drastis, mangsa yang tepat untuk di buru di tengah malam setelah hujan.

Adriel bersiul lebih keras dan menonjolkan lidahnya di pipi. Melangkah maju dengan aura berkarisma tinggi.

"Butuh bantuan, nona?" Saat setelah sampai di belakang wanita itu, Adriel langsung menyapa. Suara Adriel yang seksi mampu memikat perhatian sang wanita.

"Ya?" Tanya sang wanita tampak malu malu.

"Ini udah malem, kenapa disini? Gak takut di cariin orang tua?" Percaya lah, Adriel jijik dengan ucapannya sendiri, mirip kambing. Adriel menunduk menyama ratakan tinggi nya dengan sang wanita.

Wanita itu tergugup. "Ah, aku lagi nunggu seseorang."

"Oh, butuh bantuan nona?" Ulang Adriel sekali lagi, pancingan maut emang.

"Mungkin? Aku udah tunggu temen aku satu setengah jam disini, tapi kayaknya dia gak bakalan dateng."

"Perempuan atau laki laki?"

"Laki laki." Jawab sang wanita tanpa tahu isi pikiran Adriel yang semakin yakin menjadikan dirinya mangsa ke sekian. Wanita yang malam malam keluar sehabis hujan dengan pakaian yang seksi, dan berbicara akan di jemput seorang laki laki. Nethink juga ini.

"Mau ikut? Aku antar." Kata Adriel ramah dengan senyum menawan, cukup mampu membuat sang wanita membeo, senyum Adriel yang manis dan rahang yang begitu sempurnanya, ah, sangat indah Tuhan cipataanmu.

"Boleh kah?"

"Kenapa enggak?" Sahut Adriel lagi. Sang wanita bersemu, Adriel tau, dari gerak gerik wanita ini saja terlihat jika sudah terpikat oleh aura nya. Beruntung saja Adriel memiliki wajah rupawan, tak ada yang bisa menolak pesona yang di keluarkan seorang Adriel.

"Ikut aku." Titah Adriel dan berbalik, segera berjalan mendahului sang wanita, diam diam senyum miring terangkat di sudut bibir Adriel.

Wanita itu telah salah karena mengikuti kata hati, semua akan berakhir di pangkuan Tuhan. Lihat saja.

Pesta darah akan di mulai,

Sebentar lagi.

***

Please, vote and coment! Ini cerita pertama ku💙

To Be Continue.



Psycho Boyfriend (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang