SALENA||27

18 7 23
                                    

Selamat pagi, siang, malam guys......

Sebelum mampir jangan lupa vote dan comment nya ya.....

Happy reading

***

"Dek, bangun!" Alvino yang sedari tadi duduk di tepi kasur milik Salena, dengan usaha keras nya untuk membangunkan adik satu-satu nya.

"Abang keluar sana!" omel Salena dibalik selimut.

"Bangun kebo!" balas Alvino.

"Ntar lagi bang." timpal Salena.

"Dari tadi asik ntar mulu, tapi bergerak nya kagak!" omel Alvino dengan aksi menarik selimut milik Salena.

Salena yang merasa sangat di usik dari mimpi indah nya, merasa sangat kesal dan segera duduk, "Abang nyeselin banget sih!" ucap Salena.

"Makanya cepat bangun." balas Alvino.

"Emang mau kemana sih? lagian ini libur, hari di mana seharusnya menikmati tidur yang panjang. " potong Salena.

"Kita mau ke pantai, tadi bang Gibran ngajakin kita." balas Alvino.

"Beneran bang?" tanya Salena dengan semangat.

"Hmm."

"Yaudah tungguin Salena di bawah, soalnya mau dandan cantik dulu." ucap Salena mendorong Alvino keluar dari kamar nya.

"Jangan lama!" balas Alvino dengan nada yang keras.

Dengan segera Salena membuka lemari dan mencari outfit yang cocok. Dengan atasan yang berwarna terang dengan bawahan jeans hitam, setelah memilih Salena segera menuju kamar mandi untuk bersiap diri.

***
Salena yang menyisir rambut nya dengan lembut, lalu memberikan perona di bibir nya dengan paduan liptint, rambut yang di gerai membuat nya sangat manis, tanpa berlama-lama Salena mengambil tas mini nya yang berada di kasur lalu beranjak keluar.

"Abang." teriak Salena yang berada di pertengahan tangga dengan sedikit berlari.

"Hati-hati Sal!" balas Gibran dan Alvino yang berlari mendekat ke Salena.

Dengan semangat yang tinggi,  membuat Kaki Salena yang hilang keseimbangan dan terjatuh ke depan, tetapi dengan cepat Gibran menopang tubuh Salena dari depan, sehingga Salena berada di dada bidang Gibran.

"Kan abang tadi bilang apa! kalau turun tangga itu pelan-pelan, kalau tadi kamu jatuh terus luka gimana hah?" omel Gibran.

"Iya basay," ledek Salena.

"Ini bocah kalau di marahin gak pernah dengar!" timpal Alvino.

"Apaan sih bang gemoy, cerewet amat sih." balas Salena.

"Tunggu dulu, basay itu apa?" tanya Gibran penasaran dengan kamus yang baru saja di katakan Salena.

"Babang sayang," balas Alvino dan Salena.

Mendengar itu membuat Gibran tersenyum tipis, yang tadi nya marah, ini jadi lotoy.

"Yaudah, ayok." ajak Gibran.

"Ayok." serentak mereka.

Salena yang langsung menarik lengan kedua abang nya, dengan wajah yang sangat gembira, Alvino dan Gibran yang melihat antusias sang adik yang sangat gembira hanya di ajak ke tempat yang tidak begitu jauh dari rumah, yah seperti itulah Salena, untuk membuat nya tersenyum sangatlah mudah, meskipun dengan hal yang sangat sederhana.

Dengan segera mobil mereka melaju sangat cepat, membela jalanan komplek rumah. Salena yang duduk di bagian belakang, dan Alvino berada di samping bang Gibran.

SALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang