Dona Orlando atau yang biasa di panggil Dona merupakan teman sekelas Nabilla sejak mereka memasuki semester dua. Keduanya akrab karena sama-sama memiliki hobi yang sama, yaitu bersepeda. Tak hanya itu, banyak teman-temannya menganggap bahwa keduanya memiliki hubungan khusus karena sering kali mereka hangout berdua tanpa sepengetahuan teman-temannya.Nabilla sendiri tak masalah dengan keberadaan Dona di hidupnya. Mereka sama-sama tak memiliki seorang kekasih dan wajar saja jika mereka banyak menghabiskan waktu untuk berdua.
Seperti sekarang, Dona mengirimkan sebuah pesan singkat kepada Nabilla dan berkata bahwa ia akan mampir ke apartementnya. Padahal saat ini hujan sedang membasahi kota Jakarta pada siang ini.
Nabilla
Don, seriusan mau ke rumah? Hujannya lumayan deres banget ini loh.
Tak perlu menunggu lama, nama lelaki yang tertera di layar ponsel itu segera membalas pesan singkat Nabilla.
Dona
Serius, Nab. Ini gue udah di mobil. Nanti tolong samperin gue ke depan ya? Gue enggak ada payung di mobil.
Nabilla
Okee deh.
Jika sedang berada di rumah, Nabilla hanya mengenakan tshirt tanpa mengenakan bra di dalamnya. Alasannya karena kesehatan. Perempuan dengan rambut coklat caramel itu menguncir rambutnya ala pony tail.
Sebenarnya Nabilla sudah beberapa kali tidur di ranjang yang sama dengan Dona. Jadi ia fikir, ia tak perlu mengenakan bra saat ini karena sudah pasti nanti akan ada kejadian yang sudah ia duga. Apalagi cuaca sedang dingin-dinginnya pada sore ini. Bukannya kita perlu kehangatan?
Jalanan pada sore ini terbilang sepi karena kini Dona sudah berada di pekarangan rumah Nabilla.
Oh iya, Nabilla tinggal seorang diri di rumahnya yang berada di Jakarta. Orangtuanya menetap di Kalimantan karena urusan pekerjaan. Sebenarnya ibu Nabilla ragu meninggalkan putri bungsunya sendirian di Jakarta karena ia sangat mengetahui lingkup pergaulan anak muda yang berada di Jakarta.
Drssttttt
Suara hujan masih terdengar dengan jelas karena hujan tak kunjung reda meskipun hari semakin gelap.
"Mau minum apa Don?" Nabilla melemparkan handuk kecil karena rambut Dona terkena tetesan air hujan.
"Adanya apa?"
"Ada teh, susu, dan palingan kopi sachet."
Perempuan itu mengambil cangkir dan juga piring kecil untuk meletakkan sebuah cangkir di atasnya.
"Susu deh boleh."
Prankkkk
Nabilla terkejut karena tiba-tiba saja Dona memeluknya dari belakang, bahkan lelaki itu meremas kedua payudaranya.
"F**ck kaget gue."
Dona buru-buru menahan tangan Nabilla yang hendak memukulnya kini. Perempuan itu melotot tajam ke arah Dona, tetapi lelaki itu hanya tertawa melihatnya.
"Udah, lo duduk aja gih. Gue yang beresin pecahan cangkirnya." Lelaki itu berjongkok dan memunguti pecahan kaca yang kini berjatuhan di lantai.
"Sorry ya, Nab? Gue jadi pecahin cangkir lo deh."
Nabilla tak mengindahkan ucapan Dona. Perempuan itu juga ikut memunguti pecahan cangkir kacanya yang kini berjatuhan.
"Awwww."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT 21+
Fiksi Penggemara part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. full content on trakteer