Tidak terasa waktu berjalan dengan begitu cepatnya. Haechan sudah 3 bulan tinggal di Moscow. Tidak hanya tinggal namun tercatat sebagai anak ke - 6 dari pasangan Mir Karparov atau Bang Chulyong dan istrinya Park Jimin. Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai mafia. Memang paras cantik dan tubuh mungil Jimin akan membuat kalian tidak mengira sama sekali jika laki - laki itu adalah mafia, tapi begitu melihat Jimin memainkan pisau dan menggerakkan tangan menarik pelatuk senjata api maka hilang semua keraguan itu. Pasangan yang sangat berbahaya. Chulyong dan Jimin memang sudah hampir 10 tahun tinggal di Rusia untuk melebarkan usaha keluarga mereka, karena itulah Hyunbin bisa meminta bantuan untuk mengamankan Haechan. Tentu saja agak berbahaya untuk karir Hyunbin yang seoran polisi jika ketahuan mengamankan saksi di rumah mafia yang kejahatannya bahkan lebih panjang dari catatan kejahatan Changmin. Tapi, bagi Hyunbin, pasangan Chulyong - Jimin dan Rusia adalah kombinasi terbaik untuk mengamankan Haechan. Dan memang keputusan yang benar.
"Terima kasih paman..." ucap Haechan dengan sopan ketika turun dari mobil yang menjemputnya dari sekolah.
Ia bahkan tidak ragu melambaikan tangan dengan senyuman lebar pada para anak buah Chulyong yang sebagian besar berwajah seram. Seram itu hanya tampilan luarnya saja, karena Haechan tahu mereka tidak akan menyakiti Haechan. Sangat berbeda dengan Changmin.
@@@@@
Mark duduk dengan tegang di bangku penonton ketika pengacara Changmin - Cha Eunwoo mulai bangkit berdiri untuk melancarkan serangan balasan.
"Memang benar jika rekaman di CCTV menampilkan wajah dan sosok klien saya yaitu Shim Changmin. Tapi aada keanehan dari bukti - bukti yang seolah mengarah bahwa klien saya adalah pelakunya..." Eunwoo menatap kearah Hyunbin yang ada di bangku penonton.
Mark ikut menolehkan kepala, menatap pada kaptennya dengan wajah tegang.
"Dan yang lebih penting, selama 3 bulan ini saya sudah meminta untuk saksi kunci yang menemukan korban dipanggil dan dihadirkan di persidangan ini. Semua penyelidikan yang dilakukan kepolisian, termasuk membongkar kamera CCTV karena adanya keterangan dari saksi. Tapi apakah kita pernah melihat saksi itu?"
Eunwoo memberikan jeda yang memang disengaja untuk membuat keributan di bangku penonton. Mulai banyak yang meragukan jika Changmin adalah pelakunya.
"Dengan saksi yang masih tidak jelas siapanya, namun kepolisian sudah mendapatkan surat untuk melihat CCTV, membongkar rumah Changmin-ssi bisa saja terjadi indikasi kecurangan dari pihak kepolisian..."
"Keberatan ketua!!" teriak Seokjin yang langsung berdiri dari tempat duduknya. Setelah mendapatkan izin berbicara dari ketua, Seokjin melangkah menuju tengah, "Di dalam kasus pembunuhan, bukankah korban adalah salah satu barang bukti yang memberatkan. Di 4 rumah yang disebutkan oleh Changmin semuanya ditemukan potongan tubuh manusia."
"Dan potongan tubuh manusia itu bisa saja diletakkan oleh polisi yang datang berduyun - duyun untuk menggeledah," sela Eunwoo.
"Tuduhan yang baru saja kau lontarkan, bisa memberatkan hukuman klienmu," tuding Seokjin pada Eunwoo.
Dengan senyuman lebar, Eunwoo menatap pada hakim ketua, "Menurut pengamatan dan penyilidikan saya, akan sangat mudah bagi kepolisian membuat manipulasi kasus. Jika memang saksi utama itu ada, maka klien saya tidak akan keberatan menerima hukuman yang sesuai untuknya. Tapi jika saksi tidak juga ditampilkan dan hanya seperti tokoh fiktif saja maka klien saya akan balas menuntut atas ketidakadilan yang menimpanya."
Mark melihat Seokjin sudah mengacungkan tangannya ketika hakim ketua justru menghentikan aksi Seokjin.
"Untuk menjalankan asas keadilan yang benar - benar adil, maka saya memerintahkan untuk segera membawa saksi kehadapan pengadilan untuk diminta keterangan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir?
FanfictionLee Haechan, seorang anak laki - laki berusia 16 tahun memberanikan diri dengan menjual dirinya sendiri di sebuah situs prostitusi untuk mendapatkan uang jajan tambahan. Mark Lee, seorang polisi muda berusia 24 tahun yang baru lulus dari akademi ke...