🐿️

23 3 0
                                    

"Untuk tugas kali ini akan dikumpulkan pada esok hari. Saya tidak menerima alasan apapun untuk yang terlambat mengumpulkan. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan angkat tangan."

Suasana kelas tersebut masih hening terkendali, karena hadirnya sang dosen yang terkenal 'killer' tersebut, mahasiswa dan mahasiswi tidak ada yang berani membantah atau melakukan kesalahan pada dirinya, kecuali satu orang.

"Hoaammm..." Jisung dengan santainya menguap dan meregangkan badannya, tidak peduli ada sang dosen yang masih mengajar disana,

"HAN JISUNG! Bangun atau saya kosongkan nilaimu untuk tugas hari ini!" Sang dosen yang melihat pun marah dan langsung menghampiri sang mahasiswa,

"Iya iya ini bangun kok, santai dong Pak saya kan udah ngerjain tugas bapak yang hari ini, jangan dikosongin dong nilainya." Sahut Jisung dengan mulut yang mencibir, mahasiswa lain yang mendengar jawaban Jisung hanya bisa menahan tawa karena melihat ekspresi sang dosen yang menahan emosi,

"Baik, saya tidak akan mengosongkan nilaimu, setelah kelas berakhir langsung lari keliling lapangan 20 kali, tidak ada penolakan Han Jisung."

"PAK KOK JAHAT SIIIH,"

"Jika tidak ada yang mau bertanya saya akan akhiri kelas hari ini, terima kasih." Sang dosen tidak menghiraukan penolakan Jisung dan langsung meninggalkan kelas tersebut.

.
.
.

"Hahhh.... hahhh... pegel banget kaki gue, hhh... emang dasar ga sopan nyuruh-nyuruh begitu," Jisung mau tidak mau harus lari mengelilingi lapangan yang tidak kecil ukurannya, sekarang Ia sudah selesai dan terlihat kelelahan.

"Haahhh mana ga bawa minum lagi, untung kelas gue udah selesai jadi bisa balik sekarang," Jisung yang kesalpun langsung bangkit dan berjalan meninggalkan pinggir lapangan menuju parkiran dimana motornya berada, setelah menemukan motornya Ia langsung pergi menuju ke suatu tempat.

.
.
.

Memasuki sebuah toko roti yang terlihat ramai, Jisung melihat banyak roti dan cake yang terpajang di etalase. Jisung mengitari sepanjang etalase tersebut sambil memilih cake apa yang akan dibelinya hari ini. Matanya menangkap sebuah cheesecake dengan strawberry diatasnya,

"Wah ada cheesecake, ini kesukaan Bunda. Apa gue beli ini aja ya sekalian mampir ke rumah Bunda?" Monolognya sambil menimang akan membeli cake tersebut atau tidak.

"Yaudah deh gue beli ini aja, udah lama juga gue ga makan cheesecake bareng Bunda." Dirinya setuju untuk membeli cheesecake,

"Permisi Dek, saya mau cheesecake nya, yang itu ya Dek." Jisung menghampiri seorang perempuan yang dirasa anak dari pemilik toko roti yang didatanginya,

"Oh boleh Kak, ditunggu sebentar ya," Sahut sang perempuan yang diketahui bernama Yuna dari name tag yang ada pada seragam sekolah yang dipakainya.

Sambil menunggu kuenya dibungkus, Jisung melihat banyak sekali roti dan cake yang terlihat sangat enak, bentuk dan ukurannya juga sangat beragam, pantas saja toko ini selalu ramai pengunjung.

"Ini Kak pesanannya, totalnya jadi 27.000 Won ya." Yuna memberikan cake yang sudah rapi terbungkus itu kepada Jisung yang langsung membayar dengan uang 30.000 Won.

"Ini uangnya ya Dek, terima kasih untuk cakenya." Jisung pun pergi keluar untuk menaruh cake itu di motornya lalu pergi menuju ke rumah Bunda.

.
.
.

"Yuhuuu Bunda, Jisung dataaaang!"

Jisung sampai di rumah Bunda tepat pada jam makan malam, terlihat Bunda sedang menyiapkan makan malam di meja makan tempat semuanya berkumpul untuk makan malam.

"Rusuh banget sih Dek, dateng sambil teriak-teriak." Ayah yang mendengar Jisung datang langsung menghampiri sang anak yang masih berada di pintu depan.

"Hehehehe, Ayah ga kangen Jisung nih? Jisung baru sempet mampir loh ini." Sahut Jisung sambil merentangkan tangan siap untuk memeluk sang Ayah.

"Ga ga ada, siapa juga yang kangen kamu. Rumah ga ada kamu jadi tenang, kalo ada kamu jadi berisik Dek." Ayah yang jahil pun menjawab dengan raut wajah yang menahan tertawa.

"Cih Ayah ga asik, mending Jisung langsung ke Bunda."

"Gitu aja ngambek, sini peluk dulu tadi kan belum pelukan sama Ayah." Ayah langsung menarik Jisung kedalam pelukannya, lalu keduanya berjalan menuju ruang makan.

"Bundaa, Jisung bawa cheesecake kesukaan Bunda nih. Nanti dimakan ya." Jisung menaruh cheesecake yang tadi dibelinya diatas meja makan untuk diberikan ke Bunda.

"Jiji tau aja Bunda lagi pengen Cheesecake, makasih ya Ji. Sini peluk Bunda dulu." Bunda yang sudah selesai menata makanan di meja langsung menghampiri Jisung dan terjadilah adegan peluk dan cium ala Bunda dan Jisung.

"Sekarang ayo kita makan malam, Jiji cuci tangan dulu sana." Jisung yang sudah siap untuk mengambil ayam mengurungkan niat untuk mengambilnya, lalu dirinya beranjak untuk mencuci tangan terlebih dahulu.

"Udah bersih ya Bun, sekarang Jisung boleh makan?" Jisung kembali duduk ke tempatnya.

"Boleh dong, ayo dimakan mumpung Bunda lagi masak banyak."

Lalu mereka makan dengan tenang, Jisung yang sudah lama tidak makan masakan Bunda sangat lahap memakan makanan kesukaannya.

.
.
.

TBC

Ga tau mau nulis apa :')

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. BangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang