4:tidur

55 11 0
                                    

Assalamualaikum gaisee.

Gimana kabar kalian?baik ga sieh?

Tidur selamanya ga nieh?hahahah

Happy reading gayss!!!!!!

📍📍📍

"teman anda koma."ujar dokter itu.

Alvaro yang kaget atas pernyataan dokter itu ia pun mencengkram kerak baju dokter,"anda tidak usah bercanda."amarah yang sudah memuncak.

"LEPASIN AL."sentak David dengan tegas.

Alvaro pun melepas kerak baju dokter itu dan langsung memukul tembok yang berada disamping dokter itu.

bughh...

"ANJING LO AL,SEMUA GA HARUS DENGAN EMOSI ANJING."pukul Rivan dengan emosi pada Alvaro.

Alvaro sudah tersungkur dilantai yang dingin sambil menatap Rivan dengan penuh kebencian.

"sialan."ucap Alvaro sambil memegang pipi kanan nya yang lebam.

"lo gila tau ga?dokter juga udah ngelakuin yang sebisa mereka."ucap David lagi dengan emosi.

Alvaro berusaha mengatur emosi nya agar tidak dia luapkan disini."oke.gue yang salah."sadar nya dengan pikiran nya sendiri.

Arvin yang sudah emosi dengan sikap Al ia pun memarahi Al,"lo itu harusnya tau bukan lo aja yang takut kehilangan gue juga takut kehilangan anjing."emosi Arvin dengan tak terkendalikan lagi.

"LO PADA GA TAU KAN NASIB FARGAS GIMANA?"Alvaro pun terpancing lagi untuk memarahi anggota yang lain.

"INI RUMAH SAKIT BISA DIAM??"tenang Rivan walaupun disetiap kata penuh dengan penekanan.

Mereka semua terdiam tapi tidak dengan Alvaro yang tidak bisa diam,ia terus berdiri didepan pintu ruangan IGD itu dan terus mengamati keadaan Fargas disana.

"gue tau lo kuat.lo bertahan yah."batin Alvaro memberi kekuatan untuk temannya itu.

David hanya menatap handphone nya itu sambil memikirkan perempuan yang tadi menolong Fargas tadi."gue yakin lo bakal jadi ratu digang kita setelah dia."monolog David.apakah itu bakal terjadi?

📍📍📍

Sesampainya perempuan itu dirumah ia pun langsung memasuki kamarnya karena orang tua nya sedang sibuk bekerja.

"gimana yah keadaan dia?"tanya nya pada diri nya sendiri.

"tadi kenapa gue ga ikut yah?goblok emang tapi yah sudahlah nanti juga bakal ketemu lagi."monolog nya lagi pada dirinya sendiri.

Perempuan itu?ia dia Shinta Aulia Clarencia putri dari bapak Dion Darka Hastanta dan ibu Sandra Rose Clarencia.Shinta berasal dari keluarga crazy rice,ayahnya mempunyai perusahaan besar dan banyak juga pesaing besar keluarga mereka juga tidak luput dari semua teror dari pesaing ayahnya itu.

tok..tok...tok..

"iya siapa diluar?"tanya Shinta dari dalam Rumah.

"ini mamah."jawab Sandra

Shinta pun membukakan pintu untuk mamahnya itu karena diluar juga sudah hujan.

"papa mana?"tanya Sandra pada Shinta karena sedari tadi ia tidak melihat suaminya itu.

"belum pulang."singkat Shinta karena jika orang tua nya berada dirumah pasti mereka berdua selalu berkelahi.

Shinta tidak mau menjawab semua pernyataan yang dilontarkan pada mama nya untuk dia karena itu bakal sia-sia mereka juga bakal berkelahi dan selalu ngomongin Cerai jika sudah muak.

"Shinta keatas dulu."pamit Shinta dan berjalan kearah lantai dua dan meninggalkan mama nya sendiri yang sedang sibuk dengan pekerjaan nya.

📍📍📍

"kalian sudah bisa masuk tapi satu-satu orang karena pasien juga butuh istirahat dan ketenangan."ucap dokter itu dan segera pamit dari ruangan IGD.

Alvaro menatap David dkk mereka hanya diam sambil menatap datar kearah Alvaro."kalian ga masuk?"tanya Fargas.

"ngga lo aja dulu."tolak David tanpa melihat wajah Alvaro.

Sedangkan Rivan dan Arvin acuh oleh sifat Alvaro tadi,jadi mereka berdua hanya sibuk memainkan kartu uno.

"lo ber----."ucapannya itu dipotong oleh Rivan.

Rivan tetap masih menatap kartunya."udah lo aja yang masuk."tolak nya juga sambil tertawa melihat Arvin yang kalah.

Alvaro sudah bingung tapi ia ingin melihat sahabatnya itu jadi ia pun memasuki ruangan itu dengan muka yang dia buat seceria mungkin.

"siapa yang nolongin gue tadi?"tanya Fargas pada Alvaro yang baru saja masuk kedalam ruangan IGD itu.

"cewek gas!"jawab Al dengan seadanya toh memang benar.

Fargas mengerutkan kening nya atas ucapan yang tadi dilontarkan oleh sahabatnya itu."siapa?"tanya nya sambil menatap Al dengan penuh kecurigaan,"dimana dia sekarang?"tanya nya lagi dia ingin berterima kasih pada perempuan itu.

Al hanya tersenyum,"lo suka ama dia?"terang Al pada Fargas yang masih mencari keberadaan gadis itu.

"amit-amit gue nga minat."jawab nya dengan muka yang kembali seperti jalan tol.

"hati-hati kemakan omongan sendiri gas."ingat Al pada sahabatnya yang dingin itu.

Fargas tidak ingin mencintai seseorang lagi karena ia takut ia akan kembali sakit ketika ditinggalkan lagi sama seperti ibu nya.

Fargas mulai mencari keberadaan teman-temannya yang lain karena sedari tadi ia hanya melihat Alvaro.dimana David?Arvin dan Rivan?

"mereka kemana?"

"ada diluar.mau gue panggilin?"tawar Al yang sudah berjalan ke pintu.

Alvaro melihat teman-temannya masih dengan aktivitas mereka yang tadi tidak ada yang berubah tempat kecuali Arvin dan Rivan yang sudah berbaring dilantai rumah sakit ini.

"kalian dipanggil Agas."ucap Alvaro dan kembali masuk kedalam ruangan itu.

Mereka bertiga pun masuk kedalam ruangan itu sambil menertawakan ketua gang nya itu.

"hahaha.masa gini aja lemah."ledek Rivan pada Fargas.

Fargas yang tak terima,ia pun memukul perut milik Rivan hingga terjungkal kebelakang."dasar gitu aja lemah."ucap Fargas membalikkan kata-kata Rivan tadi.

📍📍📍

Hahahaha kasiann!!!!

Janlup votment yak ges yak...

Papay.




FARGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang