Hai all🤗
Biasakan vote dulu sebelum membaca ya, Terimakasih dan selamat membaca😉
.
.
.
.
.
.
.
✨ Happy Reading ✨
.
.
.
.
.
.
.
[Telah di Revisi]"Hah serius?" Tanya Baron dan Liana bersamaan. Dan diberi anggukan oleh Mauren.
Dengan pelan-pelan dibantu oleh Argan dan Baron Liana berdiri dan langsung dibawa keluar ke ruang rawat yang berada disebelah ruang rawatnya, tak lupa membawa infusannya. Sora dan Cheryl langsung menyusul tak lupa membawa alat make up milik Kayla.
Sementara itu, Satria kini yang menggantikan Liana. Ia mengganti baju rumah sakit terlebih dahulu. Setelah itu dipakaikan plester pada dahi dan sikut tangannya. Kemudian kakinya diperban, seakan-akan dialah yang sakit.
Brakk
Semua yang didalam ruang rawat merasa sangat terkejut ketika pintunya langsung didobrak kencang dan pelakunya adalah Xander.
Untungnya Satria sudah siap dengan posisinya. Dan yang lain masih menatap kaget pada Xander.
"Dimana Liana?" Tanya Xander dengan suara dingin dan datar nya membuat yang disana menelan ludah.
Ketika Devan ingin menjawab, tiba-tiba Cheryl datang.
"Lho ada apa ini?" Tanya Cheryl berpura-pura.
"Eh lo liat Liana kagak? Tadi kayaknya ke kantin bareng lo sama yang lain." Ucap Zayden berpura-pura juga dan sedikit gugup.
"Liana, tadi kayaknya lagi ke toilet dulu deh." Cheryl pun berjalan melewati Xander dengan cepat karena jantungnya merasa deg-degan.
"Kak Xander!" Xander pun menengok ke belakang nya.
Liana kini sudah berdiri tegak. Tapi sebenarnya punggungnya sudah dipegangi oleh Baron tanpa terlihat Xander.
Xander langsung menghampiri Liana dan mengeceknya. Untung saja infusan nya Liana sempat dicopot tadi.
"Kamu gak apa-apa kan? Gak luka kan? Gak sakit kan?" Tanya Xander benar-benar khawatir.
Liana berusaha menahan sedikit rasa pusing yang tiba-tiba saja datang. Ditambah lagi, tubuhnya masih lemas.
"Eng-enggak kok kak...oiyah kakak gak kerja?" Ucap Liana sambil mengalihkan pembicaraan.
Xander tersenyum "Kerja ini baru pulang. Yuk pulang bareng kakak!" ajak Xander membuat semua yang berada disana terkejut.
"Ga-gausah kak. Aku sama kak Baron aja pulangnya. La-lagi pula aku mau ngerjain tugas kelompok nya sekalian disini." Bohong Liana.
Xander tidak memerhatikan ucapan Liana. Ia justru lebih fokus pada wajah adiknya itu.
Xander melihat di wajah Liana terdapat polesan blush on. Lalu ia juga melihat bibir Liana yang seperti memakai lipstick.
Mata Xander makin menatap tajam Liana karena merasa adiknya ini telah berbohong kepadanya. Yang ditatap berusaha tetap tenang padahal ia merasa sungguh tak tenang sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIANA (Posesif & Overprotektif Brother)✔️
Dla nastolatków{YUK FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA BEBERAPA PART YANG DI PRIVATE} Judul sebelumnya : Aldrich's Queen Ini adalah cerita dari Liana, seorang gadis polos, cantik, dan penuh kejutan meresahkan yang dari kecil tinggal di sebuah panti asuhan lalu...