chapter 17

13.9K 866 2
                                    

Happy reading
.
.

'Elena jangan terpikat oleh semua ini ini hanya candaan para dewa, kau hanya mainan, kau hanya boneka dari kesenangan mereka Elena' batin Elena sambil menahan tawa miris yang diiringi dengan mata yg berkaca-kaca

"Elena elena" panggil value yang berusaha menyadarkan Elena dari lamunannya "ahh.. iya kak kenapa?" Elena dengan cepat memasang wajah polosnya yang membuat Value sedikit curiga namun ditepis olehnya

"Lihat apa yang aku bawa" Value berjalan kebelakang tubuh Elena dan memasangkan sesuatu dileher gadis itu Elena yang memegang benda tersebut sadar bahwa itu adalah "kalung" gumam Elena bingung

"Apa ini cantik?" Tanya value yg ingin meminta pendapatnya "....." Elena tak bergeming

Value berjalan kedepan elena yang masih duduk di bangkunya dan memegang tangan Sang adik sambil berlutut dan berkata "Elena apa kau tau kau adalah orang yang paling berharga didunia, kau adik perempuanku satu²nya" Value yang menatap wajah Elena yang masih tak bergeming langsung berdiri

"Kalau begit--" ucap Value terhenti saat Elena memeluknya dengan erat "kenapa, kenapa ini sulit, aku tak bisa melakukan ini kak!!" Gumam elena dengan sangat lirih

'meski ada dendam ini berat ini lebih menyakitkan dari pada dibenci olehmu'batin Elena yang tak sanggup lagi bertahan untuk terus berjuang dengan kaki yang tertusuk duri

Value yang terdiam merasakan pelukan hangat dari Elena langsung mengelus kepala Elena dengan pelan dan mengecup pucuk kepala Elena

Saat Value menangkupkan tangannya dipipi Elena ia terkejut melihat air mata yang membasahi pipi Lembut Elena

"Hei... Kenapa adik kesayanganku ini menangis" Value mengusap air mata yang membasahi pipi Elena, sedagkan elena ia hanya menggeleng

"Hiks ga papa Elena ga papa ayo pulang" Elena yang masih sesenggukan langsung menarik tangan Value untuk kembali

Value tidak mengerti apa yang aneh dengan adiknya itu namun ia tetap membiarkan tangannya ditarik oleh Elena

Didepan kediaman
***

"Ada apa dengannya?" Duke Scarnion menatap Value yang sedang menggendong Elena yang tertidur

Value mengedikkan bahunya sambil menggeleng "berikan dia" ucap William singkat sambil meminta tubuh putrinya itu, Value hanya mematuhi perintah ayah angkatnya

"Dia tadi sangat aneh tiba tiba saja dia menangis lalu memelukku sepertia ad yang menakutinya" Value memberitahu apa yang terjadi tadi

"Kau memiliki banyak wanita yang menyukaimu bodh saat kau pergi pasti ada seorang wanita yang menakuti adikmu" tebak Duke

"Tapi kenapa, Elena adalah adikku wajar jika aku dekat dan memanjakan" ucap Value kesal akan tebakan ayahnya itu

Duke Scarnion ikut kesal pada apa yang dikatakan value "apa kau lupa di Ibukota ini tidak ada yang tau siapa elena kecuali Para pelayan dan pengawal!!"

"Ehh... Iya ya" value yang baru menyadari hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal Duke Scarnion yang kesal akan kebodohan putranya langsung pergi sambil menggendong tubuh Elena

"Ehh.... Ayah !!" Teriak value memanggil Pria yang meninggalkannya diluar kediaman
Bisa dibilang istana

illustration

Castle Duke Scarnion in the Capital

And the western region

*****
Bersambung

The Duke's beautiful daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang