05. Devil

666 61 3
                                    


⚠️WARNING EKSPLISIT CONTENT⚠️

❗1175 Word!!

"Kenapa dia harus ikut sayang kan biasanya juga dia gak pernah ikut" tanya harold bingung

"Mas aku mau kenalin airin sama anak rekan bisnis kamu! siapa tau ada yang cocok" bisik sunmi dengan suara rendah takut airin mendengar

"Sayang airin itu masih sekolah, kamu gak seharusnya jodoh-jodohin dia sekarang, biarin dia pilih jodohnya sendiri asal masuk dengan kriteria kita, lagipula dia gak akan mau" harold ini paling benci yang namanya perjodohan, pengalaman dia sendiri dijodohkan dengan mendiang ibu kandung airin mereka bertahun-tahun harus berpura-pura saling mencintai tapi tetap terjadi perpecahan antar keluarganya dan perjodohan itu sia-sia.

"Haduh kamu tuh berhenti berpikir pakai perasaan! pakai logikamu itu! ini cara efisien buat ngembangin perusahaan kamu untuk jadi lebih besar!" sunmi jengah dengan harold yang selalu berpikir menggunakan perasaan.

"kamu tahu kan rekan bisnis kamu dijepang itu bukan orang sembarangan, kalo kita jodohin airin sama salah satu dari mereka selain perusahaan kita bakal jadi lebih besar otomatis kita bakal dapet backingan yang kuat, gak bakal ada perusahaan lain yang berani jatuhin perusahaan kamu".

"Ah benar aku gak berpikir sampe sana"

Setelah itu harold ikut-ikutan memaksa airin untuk ikut, dibumbui dengan beberapa ancaman tentu saja airin jadi ikut.

Airin yang kesal merajuk tak mau makan apalagi yang ditawarkan itu masakan sunmi itu hanya membuatnya semakin kesal hingga akhirnya ia pingsan di pesawat, dan darisitu lah orangtuanya tau tentang kehamilannya dan menggugurkan nya hari itu juga.

Airin tidak tahu menahu tentang aborsi yang dilakukan tanpa persetujuan darinya, ia hanya ingat saat ia pingsan dan terbangun dibrankar rumah sakit mendapati sakit dibagian perutnya atau sebut saja ia bangun dan janin di rahimnya sudah hilang.

"WHAT?!" jennie terlonjak kaget mendengar pengakuan airin.

Dipagi buta ini keduanya sudah berada disekolah, ini ide airin karna ia akan menceritakan masalah nya pada jennie berpikir tidak akan ada siapapun disekolah saat pagi buta untuk menguping ceritanya.

Airin menghela nafas,
"Jen lo kaya gatau gimana bokap gue, dia lebih mentingin martabat keluarga daripada anaknya". 

Airin menumpukan kepalanya pada meja,
"Kayanya kalo gue mati sekalipun dia gaakan peduli" katanya sambil tersenyum miris.

"Jangan aneh-aneh lo, lagian ya gue rasa iduplo bakal damai tentram aja tuh kalo gaada si tante girang" ucap jennie yang geram dengan sunmi.

"Iya, lo tau dulu Papa gue gak pernah kasar sama gue walaupun gak cinta sama Mami"

"Tapi semenjak dia datang ngancurin keluarga gue, Papa jadi kasar dan gak peduli lagi sama gue". lanjut airin mengenang masalalu.

Jennie menghela nafas, hanya mendengarkan sambil mengelus kepala dan punggung airin.

"Dan buat perjodohan lo itu gimana?" tanya jennie

"Gue bakal langsung nikah pas udah lulus" ucap airin membuat jennie mengerutkan alisnya kesal airin benar-benar tidak diberi kesempatan, kelulusan itu tinggal 4 bulan lagi.

"Gue gak bisa bantu lagi kalo gitu" jennie mendadak lesu, sesungguhnya ia tau batasan untuk ikut campur, ia tak akan menghasut yang tidak-tidak kecuali airin sendiri yang memutuskan, tapi kelihatannya airin sudah pasrah dengan keadaan.

"Makasih ya jen udah selalu ada buat gue" airin menatap jennie sambil terseyum, matanya meyiratkan banyak terimakasih pada jennie yang tidak bisa ia ucapkan dengan kata-kata,

BASTARD || SRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang