"Anjer, gak gak. Gue gak mau kak, terima kasih atas tawaran yang sangat tidak menariknya." Aurora kembali melanjutkan langkahnya.
"Tunggu Ra," Nira mencekal lengah Aurora. "Ya Ra? Jadi ketua osis ya? Lu gak mau ngabulin harapan terakhir gua di sekolah ini apa, hm?" Lanjut Nira dengan mata berlinang.
"Gak. Gue jadi anggota osis aja udah cape banget apalagi jadi ketua osis, gak gak." Jawab Aurora sambil melepaskan cekalan lengan Nira secara halus.
"Ara yaaaa? Harus baik lho sama kakak kel—"
Plak!
"Anjir!" Nira menoleh ke belakang saat kepalanya di geplak. "Asu, kembaran sialan dasar lu. Nara kampret!" Umpat Nira.
"Wih, kakak bisa ngomong kasar juga?" Kagum Aurora.
"Dia mah pura-pura alim di sekolah, padahal mah aslinya bah jangan ditanya, bejat banget apalagi pas di rumah." Cerocos Nara.
"Munafik percaya sama lu mah. Ngapain lu di sini? Sana-sana hush hush, gua alergi sama kuman." Balas Nira.
"Sialan. Padahal niatnya gua mau ngasih tau gimana caranya biar si Ara mau jadi ketua osis." Ucap Nara.
Mata Nira langsung berbinar menatap kembarannya. "Serius? Gimana gimana?"
"Pergi aja dah gue," gumam Aurora. Nira tidak menyadari jika Aurora sudah kembali melanjutkan langkahnya.
"Sini gua bisikin," jawab Nara.
Nira lalu mendekati Nara dan mendekatkan telinganya di depan mulut Nara.
"Apa ih cepetan!" Ucap Nira.
"Jadi caranyaaa... AAAAAAAA!!"
"AAAAAA bangsyullll, kuping guaaaa!!!"
Nara tertawa puas. "HAHAHHAHA, lagian lu tumben banget percaya sama gua."
"Percayalah. Demi bikin Ara mau jadi ketua osis, sekalipun pendusta kayak lu yang ngomong gua tetep percaya." Ujar Nira sambil mengusap kupingnya.
"Astaga, kan anak osis banyak. Kenapa harus Ara coba, lu cari aja anak osis yang mau jadi ketua osis."
"Masalahnya kalo gua sama Ara kemungkinan buat kepilih jadi ketua dan wakil ketua osis adalah 99,7% kalo sama yang lain itu fifty-fifty." Jelas Nira.
"Oh."
Plak!
"Kampret emang!" Ujar Nira sambil menepuk belakang pundak Nara.
"Lu mukul? Kok gak kerasa ya?" Nara bertanya dengan muka yang pura-pura polos.
"Bodo am— lah anjir? Si Ara kemana?"
"Ke kelas dia. Matanya di taro di dengkul sih."
"Ye." Balas Nira yang sudah tidak peduli dengan kembarannya itu. Ia melangkah menuju kelas Aurora.
"Nih gua kasih tau cara biar Ara mau jadi ketua osis." Ucap Nara. Nira hanya menoleh sebentar ke arah Nara dan melanjutkan langkahnya.
"Lu kalo mau Ara jadi ketua osis, ya lu tinggal—" Nara lalu menjelaskannya sambil berjalan di sebelah Nira.
Nira menghentikan langkahnya. "Serius Ara bakal mau kalo gua bilang kayak gitu?" Tanya Nira serius sambil menatap Nara.
Nara mengangguk sambil tersenyum. "Tapi lu jangan bujuk sekarang, dia lagi ada urusan penting kayaknya. Nanti malah gak berhasil bujuknya."
"Oke oke," balas Nira semangat. "Tumben lu baik plus ada otaknya. Yaudah gua mau ke kelas gua dulu, bye." Nira memutar badannya. Arah menuju kelasnya dan kelas Aurora berlawanan.
"Beliin gua seblak nanti pulang sekolah!" Teriak Nara.
"Oke!"
>•~•<
"Untung tetangga lu nyiapin ayam sama sambel, coba kalo sayur santen yang udah diangetin dari semalem. Mungkin basi sekarang." Ucap Klaris begitu Aurora membuka kotak bekalnya.
"Hm. Baso gue gak lu makan lagi kan?"
Klaris menggeleng cepat. "Tapi mending lu mesen minum lagi." Sarannya.
"Ha?"
"Soalnya minuman lu gua abisin." Jawab Klaris santai.
"Si kampret emang."
"Apin, pesenin gue minuman gih sana." Lanjut Aurora mentitah Calvin.
Cakra dan Cadey sedikit tersentak kaget kala Aurora menyuruh bosnya itu dan yang bikin mereka lebih kaget adalah Calvin menuruti perintah Aurora dengan senyuman yang jarang mereka lihat— mereka hanya melihat senyum itu saat ada Aurora di sekitar Calvin.
"Es teh manis kan kak?" Tanya Calvin ramah. Ia berjalan menuju stand minuman begitu Aurora mengangguk.
"Tapi Ara emang gak kekenyangan? Ada ayam, nasi, bakso, jus buah naga, sama nanti es teh manis." Tanya Carla sedikit khawatir.
"Dia mah ususnya panjang kayak jalan tol, jadi kamu santai aja sayang." Lion yang menjawab pertanyaan Carla.
"Tapi Ar—"
"ARAA SAYANGGGG!!"
•Older Me•
aku izin menghilang dari dunia wp dulu ya gais AHAHAHAH cuman beberapa bulan, mau ukom sama us soalnya
gak bakal kerasa kok, toh kalian baca ini juga nanti pasti aku udah selesai ukom ya buat pembaca baru tentunya👍😭
okey byeeee!
salam jodoh, rangurlazy
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐥𝐝𝐞𝐫 𝐌𝐞
Teen Fiction"Shut up! I'm olders you!" "But i'm your boyfriend!" ΔCover dan foto yang ada di dalam cerita berasal dari pin meski tidak semua!Δ Higest rank : #1 in junior [17-05-2022]