Kadang, manusia perlu jarak untuk lebih dewasa
...
"Baik-baik ya di sana. Jangan lupa jaga kesehatan, selalu berdoa dan jangan lupa emak sama Aji."
Jaemin rasanya ingin menangis saja dipelukan wanita yang sudah melahirkannya ini. Ada rasa tidak tega meninggalkan emaknya untuk meraih mimpi di negeri orang.
"Jangan khawatir sama emak, Na. Emak bakalan bangga sama anak desa yang bisa sukses nantinya, anak emak itu hebat-hebat."
Akhirnya Jaemin meyakinkan hatinya untuk pamit dan meninggalkan keluarganya di Indonesia. Mereka terbang pukul sepuluh pagi. Emak juga menginap di hotel bersama Jisung khusus untuk mengantar Jaemin, Jeno dan Logan ke bandara.
David sedikit sedih melihat sepupunya pergi, tetapi Ayahnya memastikan mereka akan mengunjungi Logan saat natal.
Mereka akan menempuh perjalanan selama hampir dua puluh jam. Saat di bangkok melakukan transit, Jaemin menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di sekitar bandara dan memotret beberapa hal yang menarik perhatiannya untuk sekedar melancarkan peredaran darah karena terlalu lama duduk.
Jaemin menyempatkan diri memotret sunset dari jendela pesawat. Salah satu bidikannya mendapatkan pujian dari Jeno dan Logan. Eh, tapi semua bidikan Jaemin juga indah.
"Kak, Logan boleh coba?"
Salah satu hal yang selalu diajarkan Jaemin dan Jeno kepada Logan adalah meminta persetujuan orang yang bersangkutan. Bukan hanya Logan yang melakukan ini kepada mereka, tetapi Jaemin dan Jeno juga melakukannya. Mereka selalu meminta persetujuan Logan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk melatih etika agar Logan mengerti tata krama dengan orang lain.
"Boleh dong, Logan mau foto apa?" tanya Jaemin.
"Foto ini aja," seru Jeno.
Dia menggenggam tangan Jaemin dan meminta putranya untuk memotret kedua tangan mereka yang saling menggenggam,
"Hihihi, cantik."
Masih ada sisa sekitar enam jam perjalanan lagi. Kemungkinan mereka akan sampai pada pukul dua belas malam.
"Makan dulu ya, sayang."
"Iya," sahut Logan. Dia tadinya terlalu asik menonton tayangan tayo.
Menu untuk Logan adalah udang makaroni, roti mentega, salad sayur dan puding vanilla. Anak itu terlihat tidak repot dengan makannya karena lidahnya cocok saja dengan makanan eropa atau ketimuran.
Berbeda dengan Jaemin yang lidahnya masih terbiasa makan nasi. Kalau kata emaknya sih, 'kalau belum makan nasi, itu belum makan'. Ya, meskipun dia sudah pernah tinggal di amerika beberapa tahun, tentu saja dia tetap tidak biasa makan tanpa nasi. Kalau ada nasi, dia pasti memilih nasi.
Jaemin memlih menu yang ada nasinya, chicken katsu, anek sushi, salad buah dan roti. Oh, dia juga memesan kopi. Jaemin akan meminumnya tanpa gula, karena dia butuh tidur. Dosis kafein yang rendah mampu membuat dia tidur nyenyak. Anehnya, Jaemin merasa begitu.
Sedangkan jeno memilih steak salmon, salad sayur, roti, cheese cake dan anggur untuk cuci mulut. Lelaki itu memang sedang diet karbohidrat kompleks dan menghindari nasi. Entahlah, Jaemin tidak terlalu mengurusi asal kekasihnya tetap makan saja.
Seusai makan malam, mereka kembali menonton acara film di pesawat. Logan sudah mulai mengantuk dan Jaemin menyelimuti anak itu supaya tidak kedinginan. Mereka masih mempunyai sisa waktu 4 jam sebelum tiba di Paris.
Oh, ya. Mereka memang akan mampir di Paris dulu sebelum keesokan harinya berangkat ke Strasbrough.
"Selamat malam, sayang."
Jaemin mengecup dahi Logan yang sudah memejamkan matanya. Kedua matanya beralih ke arah Jeno yang juga sudah mulai mengantuk. Dia memberikan selimut pada lelaki itu dan dihadiahi senyuman. Mereka tidak terlalu mengumbar kemesraan di dalam pesawat, takut ada yang risih.
Tangan Jeno menggenggam tangan Jaemin yang bersembunyi di bawah selimut.
"Ayo tidur dulu, Bonne nuit."
...
Hi, bestie. Aku tambahin beberapa foto dari pinterest gak apa kan? Biar lebih ngefeel aja... Hehe
Semoga kalian nyaman ya bestie
Dan...
Chap depan mereka udah nyampe di Paris.
I am so excited yuhuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
At My Worst 🔞 (END)
Fanfic"Gak perlu sempurna, cukup seseorang yang nerima aku apa adanya, bukan ada apanya," Jeno Arreno. #nomin #jenjaem #au Jangan salah lapak, ini lapak nomin.