Saat ini Tadashi dan Shoyo berada di lantai 2 sekolah. Lantai 2 merupakan ruangan untuk anak kelas 10. Setelah melihat daftar nama di mading ternyata Tadashi dan Shoyo berada di kelas yang sama yaitu kelas 10 IPA 3. Tadashi merasa sangat bersyukur karena setidaknya dia punya orang yang ia kenal di kelas.
"Tadashi kita berada di kelas yang sama sungguh sangat kebetulan bukan? Kamu senang tidak? " tanya Shoyo dengan semangat membara miliknya itu.
"Ah iya, aku lega setidaknya ada yang aku kenal dikelas. Aku sedikit khawatir tidak bisa bersosialisasi dengan baik dengan siswa yang lain" ucap Tadashi sedikit malu karena dia memang takut tidak memiliki teman disekolah ini karena dia sangat pemalu.
"Jangan khawatir. Aku akan menjadi teman baikmu mulai sekarang" Shoyo tersenyum lebar saat mengatakan hal itu. Senyumnya itu secerah matahari pikir Tadashi.
"Ayo ke kelas kita harus duduk satu meja Tadashi" ucap Shoyo dan Tadashi hanya mengangguk dan mengikuti langkah Shoyo.
Tadashi dan Shoyo memilih duduk di meja yang berada di pinggir tepat di samping jendela meja ketiga dari depan. Karena menurut mereka duduk di depan itu sangat menyeramkan karena dekat sekali dengan guru. Selain itu duduk di samping jendela bisa melihat pemandangan ke lapangan sekolah.
"Ngomong-ngomong Tadashi, apa yang dikatakan si kacamata itu kepadamu tadi? "
pertanyaan yang dilontarkan Shoyo itu membuat Tadashi salah tingkah dan pipinya memerah sedikit. Kenapa Shoyo mengingatkan kejadian di lapangan tadi.
"I-itu bukan hal penting kok Shoyo " jawabnya dengan gugup.
"Hahahahha Tadashi kenapa kamu seperti salah tingkah begitu. Kamu menyukai si kacamata itu ya?? " tanya Shoyo usil dengan ekspresi yang menjengkelkan
"T-tidak Shoyo, mana mungkin aku menyukainya" jawab Tadashi dengan cepat.
Lagi pula dia tidak mungkin menyukai seseorang secepat itu. Ia akui si kacamata itu memang sangat tampan walaupun ekspresinya datar dan dingin. Tadashi merasa ia juga tidak pantas menyukai si kacamata itu yang jelas-jelas primadona sekolah. Tadashi merasa sangat tidak pantas bersanding dengannya. Dia harus tau diri pikirnya.
"Baiklah baiklah aku hanya bercanda Tadashi. Lagian tidak apa-apa kalau kau menyukainya. Bukankah mereka tampan? mereka juga sangat tinggi. Aku iri sekali" ucap Shoyo cemberut.
Dia merutuki dirinya sendiri dalam hati. Kenapa dia memiliki tubuh yang kecil mungil begini. Harusnya sebagai laki-laki dia memiliki tubuh tinggi yang atletis bukan yang kecil mungil seperti perempuan pikirnya.
Tadashi melihat Shoyo yang cemberut itu ingin sedikit menghiburnya. "Tidak apa-apa Shoyo. Lagi pula dirimu sangat imut dengan tubuh yang seperti itu", ucap Tadashi.
" Tentu saja! aku adalah yang paling imut. Bahkan aku lebih imut dari kak Kenma" ucap Shoyo dengan pedenya dan semangat yang membara tidak lupa dengan senyum secerah mataharinya.
Tadashi kaget dengan respon Shoyo, dia lupa si orange ini moodnya cepat berubah ditambah energi berlebihan miliknya itu, berbeda sekali dengan kakaknya Kenma pikirnya nya.
Percakapan mereka berakhir saat guru memasuki kelas dan mulai menjelaskan peraturan-peraturan yang ada di sekolah serta tidak lupa memperkenalkan diri masing-masing agar saling mengenal.
~~🍵🍵~~
Kenma mendudukkan dirinya dibangku paling belakang. Tentu saja tempat yang strategis untuk tidur saat jam pelajaran. Dia malas sekali berbaur dengan teman-teman sekelasnya sangat menguras tenaga menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE [TSUKKIYAMA FANFIC]
Fanfiction"cantik..... " bisik seorang pria terkenal apatis kepada Yamaguchi Tadashi seorang pria dengan Freckles indah yang menghiasi wajahnya Genre : •Fluffy •no angst (kayanya😀🤘) •YAOI (HOMO) •M-PREG (not omegaverse) gsuka skip aj •all cast milik Furud...