Bab 23 - Kebersamaan

15 11 0
                                    

Jenie pun kemudian menurunkan tangannya. Ia tersadar telah menyentuh pipi Ariel.

"Maaf, Riel. Maafin aku ya. Tadi aku beneran nggak sengaja," Jenie tampak ketakutan.

"Iya. Nggak apa-apa kok. Tadi salahku juga, nggak fokus sama bolanya," kata Ariel.

"Makasih ya. Kamu nggak marah sama aku. Masih sakit nggak?" tanya Jenie.

"Enggak kok. Nggak apa-apa," Ariel menutupi rasa sakitnya.

"Kalau gitu kita udahan aja yaa. Biar gantian temen-temen yang lain," ajak Jenie.

Ariel mengangguk-angguk.

***

Kriiinggg....

Beberapa jam kemudian, bel pulang berbunyi.

"Karena waktunya sudah habis, kalian pelajari lagi materi hari ini di rumah dan besok lusa, Ibu adakan ulangan harian. Kalian harus rajin belajar di rumah yaa. Jangan dihabiskan untuk main terus. Sekolah juga penting untuk masa depan kalian. Ingat yaa, kalian sudah kelas tiga. Banyakin belajar dan kurangi main. Kelulusan kalian tinggal beberapa bulan lagi. Faham?" tanya Bu Fatma.

"FAHAM BUUU!" jawab murid bersamaan.

"Ya sudah kalau begitu. Kalian bisa pulang. Wassalamu'alaikum wr. wb," salam Bu Fatma seraya memasukkan buku ke dalam tas kerlap-kerlipnya.

"Wa'alaikumsalam wr. wb," balas semua murid.

Bu Fatma kemudian membawa tas lalu berjalan keluar kelas.

Semua murid pun bergegas merapikan buku-bukunya.

"Nanti jam dua kumpul di taman yaa! Seperti biasa, belajar bareng sebelum ulangan harian," kata Aris seraya berdiri menghadap ke-enam temanya itu. Murid yang lainnya sudah pulang dan hanya tersisa tujuh anak yang masih di dalam kelas.

"Siap Ris!" kata Ariel seraya memakai tas.

"Oke, Ris!" sahut Niri.

"Lo nggak bakal izin nggak ikut belajar karena sibuk siaran, kan Bon? Ingat ya Bon, kita ini sudah kelas tiga!" kata Aris di depan Boni dengan meragakan gestur Bu Fatma yang sedikit centil.

"Iya iya Ris. Gue tau. Gue sekarang rajin belajar tau nggak sih! Gue kan udah kelas tiga. Gue udah besar!" kata Boni seraya merapikan rambut kribonya.

"Iya! Kelihatan udah besar banget!" sahut Ariel saat melihat badan Boni.

"Hahaha, ayo pulang!" ajak Aris kepada dua teman laki-lakinya itu.

Mereka bertiga kemudian bergegas keluar kelas. Dan disusul ke-empat teman ceweknya yang juga berjalan keluar kelas.

"Aku duluan ya Ra, Jen, Mik! Sampai ketemu nanti di taman!" kata Nuri setelah membaca pesan whatsapp dari Dimas.

"Aku juga duluan, Ra, Jen! Laper soalnya," kata Mika.

"Hehehe. Iya Mik, Nur. Sampai ketemu nanti!" jawab Sarah.

Sarah dan Jenie pun kemudian berjalan bersama menuju parkiran.

"Emang tiap kali mau ulangan selalu belajar bersama ya, Ra?" tanya Jenie.

"Iya Jen. Kalau belajar bareng lebih enak Jen. Soalnya kalau ada yang sulit nanti temen yang lainnya bisa bantu. Kamu ikut ya!" ajaknya.

"Di taman mana?"

"Taman Remaja deket SPBU itu loh Jen. Nggak jauh dari sini."

"Oalah itu? Iya deh. Nanti aku tungguin ya."

"Siap bestie!"

Kemudian mereka berdua mengambil sepeda masing-masing di parkiran. Dan terlihat Ariel sedang menunggu mereka berdua di parkiran. Mereka bertiga pun pulang bersama.

TENTANG ARISA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang