6. (Ajakan Kencan Karendra)

792 63 7
                                    

----HAPPY READING----

Argel dan teman-temannya sedang bolos pelajaran, mereka memilih untuk pergi ke Rooftop. Jangan lupakan kalau Ria juga ada di sana, karena kelas Ria sedang tidak pelajaran, jadilah dia ikut Argel untuk pergi ke Rooftop. Di sana cuma tidak ada Revan, tadi sih bilangnya mau ke toilet sebentar.

"Lo kenapa murung sih Sat, tumben banget" tanya Nathan yang sedari tadi memperhatikan wajah keras Satria.

"Sialan si Bella, bisa-bisanya dia berani nangkis tangan gue pas mau gue tampar, udah gitu dia mulai berani jawab, nadanya sinis pula, apalagi panggilan nya berubah, sialan!" umpat Satria kesal.

"Lah, emang kapan lo nyamperin dia?" Arga pun ikut kepo mendengarnya.

"Tadi, balik dari kantin gue mampir ke sana, bangsat si Bella, udah berani banget dia sekarang" sarkas Satria lagi, jangan lupa kalau cowok itu masih dikuasai amarah.

"Panggilan apa sih maksud lo?" tanya Jefan heran.

"Dia manggil gue anda anjir, bayangin dia makek panggilan saya-anda, dikira gue rekan kerjanya apa!" ketus nya.

"Hallah palingan itu trik capernya, kita lihat seberapa lama dia ngejauhin kita, palingan besok udah ngintil lagi kek anak ayam" ceplos Jefan sinis.

"Eh, dia lahir dari rahim mama gue, lo ngatain mama gue ayam, heh?" sinis Satria pada Jefan yang langsung mengangkat tangannya membentuk huruf V.

"Ga maksud Sat, sorry" balasnya santai.

Satria membuang muka dan mengusap wajahnya kasar. Ria dan Argel tidak ikut menimpali, mereka terlalu malas untuk ikut ngobrol tentang si cupu. Tapi mereka masih dengar jelas pembicaraan mereka.

"Kayaknya Bella benar-benar berubah, aku takut dia jahat karena kata Satria suaranya dingin dan berani main fisik" lirih Ria dengan mata berkaca-kaca.

Argel yang mendengar itu langsung menoleh dan menangkup wajah cantik Ria menggunakan kedua tangannya.

"Lo jangan khawatir, gue gak akan ngebiarin tuh cewek nyakitin lo, denger omongan anak-anak tadi, gue malah semakin benci sama dia, lo tenang aja ya Ria" katanya menenangkan.

Ria dan Argel tidak pacaran, tapi mereka begitu dekat. Ria mencintai Argel, tapi Argel tidak menyukai Ria secara perasaan, dia menganggap Ria adiknya sendiri. Padahal, Ria ingin lebih dari itu. Tapi terhalang karena Bella. Perusak rencananya.

Mengenai Revan, cowok itu sedari tadi berjalan di belakang mengikuti Bella dan Rista. Cowok itu merasa bingung karena arah mereka adalah Rooftop, padahal di Rooftop ada teman-temannya. Tapi Revan tak perlu khawatir, Bella benar-benar mau berubah dan membuat Revan ingin mengenalnya.

"Sial, jangan sampai perasaan ini muncul, Bella akan mendekati Candra bego!" batin Revan kesal.

Sekar yang merasa diikuti langsung menoleh ke belakang, betapa terkejutnya dia melihat Revan mengikuti nya dari belakang. Well, Sekar gak tau Revan ini baik apa jahat, tapi dilihat dari sikapnya seperti nya dia bodo amatan sama orang lain.

"Loh kak Revan, ngapain ngikutin kita?" tanya Rista heran.

"Gue gak ngikutin lo, gue juga mau ke Rooftop, dan ya disana ada temen-temen gue nunggu" sahut Revan cuek.

"Berarti lampir nya ada di sana juga dong?" tanya Sekar malas.

"Lampir?" beo Revan bingung.

"Itu si muka polos-polos bangsat kak, siapa lagi kalau bukan Ria. Eh maaf udah ngatain sahabatnya, tapi realita kan" sindir Rista sambil pura-pura keceplosan.

NERD'S TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang