Part 54 & 55 menggunakan sudut pandang Qia
54. Bertukar Peran (3)
Bruk! karena asik berguling ke sana kemari di atas tempat tidur, Qia pun akhirnya terjatuh ke lantai, sehingga menimbulkan dentuman yang sangat keras.
Bukannya bangun, Qia malah melanjutkan tidurnya di atas marmer dingin tersebut. Pokoknya! Tidak ada yang bisa mengganggu tidur cantiknya Qia. Anak itu kembali berguling, kali ini ia masuk ke kolong tempat tidur.
Belum sempat kembali masuk ke alam mimpi, Qia merasa kakinya ditarik seseorang. Karena terkejut Qia langsung membuka mata, dan ia sudah melihat Qadaffi sedang menarik satu kakinya dan membawanya keluar dari kolong tempat tidur.
Qadaffi dan Qabeel memang memiliki rupa yang sangat mirip. Akan tetapi mereka memiliki satu perbedaan yang sangat menonjol, yaitu gaya rambut. Hal itu yang membuat Qia langsung tau, jika yang menyeretnya adalah Qadaffi.
"Bangun kak! Kulang keljaan banget sih tidul di kolong!" ujar Qadaffi sambil berkacak pinggang.
Okey ini masih pagi, dan otak Qia sudah disuruh untuk berfikir. Kenapa sang Abang memanggilnya dengan embel-embel 'kak'?
Ia tidak salah dengar kan? Atau saat ini telinganya sedang kemasukan gajah?
"Kak! Bangun!" kali ini Qadaffi sudah berteriak heboh. Sementara Qia masih saja melamun.
"Bentar!" Eh? Ia sudah bisa ngomong huruf 'R'? Sejak kapan?
"Jangan bental-bental aja! Nanti kaka tidul lagi pas Dapi tinggal. Cepet Dapi tunguuin kakak mandi, bial kakak gak bisa tidul lagi."
"Abang sehat?" tanya Qia dengan wajah cengo. Dari awal ia sudah kebingungan dengan tingkah Qadaffi yang ini. Qadaffi yang ia kenal itu cool, cuek, tidak banyak omong. Tapi ini? Tidak pernah dibayangkan.
"Udah cepet kakak mandi! Jangan banyak alasan ngalihin pembicalaan deh!" Qadaffi bersedekap dada dan memasang wajah garang.
Ceklek! Pintu kamar terbuka, menampilkan wajah datar Qabeel dari balik pintu. "Udah bangun, Qi?"
Qia pun bergegas menghampiri Qabeel untuk mengadukan hal aneh pada sang Abang. "Abang, Bang Dapi aneh deh!"
"Aneh gimana?" tanya Qabeel.
"Masak Bang Dapi manggil aku kakak? Terus----" Qia terdiam saat menyadari sesuatu. Ia melihat ke arah Qadaffi dan Qabeel secara bergantian.
Qabeel sedang menatap datar ke arahnya
Qadaffi sedang tersenyum ke arahnya.
Ini gak terbalik?
"Bang, ini hari kebalikan kayak di film spombob ya?"
"Apasih kakak ini!" ujar Qadaffi tampak kesal. "Kakak cepetan mandi! Jangan ngomong yang aneh-aneh. Ini kita mau pelgi ke sekolah, nanti telambat, Dapi belum nyontek pe-el Sifla."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIPLE-Q
Humor[FOLLOW PENULISNYA! JIKA SUKA KARYANYA] Sekuel: Galak Kamu, Mas! (HUMOR) Saudara itu, kalau gak rebutan makanan, ya rebutan mainan. Bertengkar, sepertinya sudah menjadi hobi yang mendarah daging. Benar bukan? Seperti halnya tiga saudara kembar ini...