18. Terpukul Mundur

362 66 30
                                    

🎵 Mainkan :Runtuh --- Feby Putri, Fiersa Besari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎵 Mainkan :
Runtuh --- Feby Putri, Fiersa Besari

Sabian tidak pernah lagi berharap untuk mendapatkan kembali pelukan mamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sabian tidak pernah lagi berharap untuk mendapatkan kembali pelukan mamanya. Sebab rasa kecewanya pernah membabat habis rasa rindunya pada sosok wanita itu. Namun, jauh di dalam sanubarinya, sejujurnya Sabian memiliki  rasa cinta yang merupakan manifestasi dari kenangannya di masa-masa kecil. Ingatan-ingatan betapa dulu ia sangat mencintai orangtuanya masih membekas walau jejaknya mulai tak terlihat. Akan tetapi, ia juga tak pernah sedikitpun berekpektasi akan mendapat sambutan yang tak terduga dari Citra setelah mengumpulkan seluruh empatinya untuk mendengar kabar Dean yang ternyata kini masih dalam penanganan.

Sabian datang bersama Alisha yang mengekor di belakang, tepat di depan ruang tunggu IGD dia melihat Citra seorang diri, sedang terlihat begitu cemas hingga gemetar sendirian. Sampai ketika kedua matanya bertemu dengan milik Sabian, bukan sambutan seperti biasanya yang Sabian dapati, melainkan satu tamparan keras di pipi kiri hingga kepalanya terpaksa tertoleh ke kanan.

PLAKK

Kejadiannya begitu cepat, Alisha hanya bisa membeku menatapnya.

"Kamu sadar enggak apa yang sudah kamu lakukan?" Kedua mata Citra berkaca-kaca, memicing tajam pada putra kandungnya yang berdiri menjulang di hadapannya.

"Kamu egois Ian! Dean cuman ingin mendamaikan kita! Tapi kamu tidak pernah menggubris usahanya!"

Sabian memejam, hanya terdiam sembari menahan gejolak amarah yang dia pendam di balik kepalan tangannya.

"Dia itu sakit. Dia enggak boleh kecapekan, enggak boleh forsir badan dan pikiran. Tapi kamu udah—

"Mama pernah nggak mikirin apa yang sudah aku lalui empat tahun ini sama papa di rumah besar itu?" Cukup satu kalimat tanya dan Citra bungkam, tidak tahu harus menjawab apa. "Nggak kan? Jadi buat apa aku mikirin orang lain?" Sabian menekankan kalimatnya, "Aku beritikad baik datang kesini buat tahu kondisi dia. Tapi, berkat tamparan mama." Sabian menunjuk pipi kirinya. "Aku rasa aku memang enggak punya tempat lagi di kehidupan mama."

NEVER ENDING STORY ( Spin Off Boy With Love )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang